Laba-laba. Bagi sebagian orang mendengarnya saja sudah membuat merinding geli atau bahkan ketakutakan. Apalagi jika membayangkan bagaimana sebuah jaring laba-laba yang ada di Indonesia ini ukurannya sangatlah besar berhektar-hektar. Pasti akan terbayang seberapa besar sebenarnya laba-laba ini. Tapi tunggu, jangan terburu-buru untuk mengira bahwa jaring ini dibangun oleh laba-laba raksasa. Alih-alih dibangun oleh laba-laba jaring raksasa ini adalah buatan manusia.

Jaring raksasa yang terdapat di Flores Nusa Tenggara Timur ini dibuat bukan untuk menjaring mangsa namun lebih digunakan untuk menumbuhkan "mangsa" bernama padi. Padi? Laba-laba? Jaring? apa hubungannya? Secara harfiah memang tidak ada hubungannya sama sekali, namun apa yang ada di desa Cancar Kecamatan Ruteng, Manggarai, NTT ini adalah kombinasi dari ketiganya. Maka benar sekali bila apa yang terbayang adalah sebuah lahan persawahan raksasa.

Persawahan ini tiba-tiba booming karena dimasukkan oleh sebuah situs perjalanan terkenal di dunia, Tripadvisor dengan tajuknya yang mengejutkan, "Lingko Spider Web Rice Fields". Mengakibatkan turis-turis dunia berbondong-bondong mendatangi lokasi ini. Lingko sendiri adalah nama dari sawah unik tersebut. Meski oleh warga lokal disebut sebagai lingko, dikalangan lokal Indonesia sawah ini dikenal dengan Sawah Ruteng.

Sawah yang disusun sedemikain rupa hingga menyerupai jaring laba-laba ini merupakan manifestasi dari kepercayaan adat Manggarai yang mempercayai bahwa sawah adalah sumber kehidupan. Sehingga sawah begitu dihargai dan harus diatur oleh adat dan istiadat untuk menjaga makna dan filosofinya.
Sawah Lingko (Foto: Nur Chalimah)

Sejak dahulu, para nenek moyang orang Manggarai dikenal menerapkan sistem pembagian sawah yang disebut lingko. Lingko adalah tanah adat yang dimiliki secara komunal untuk memenuhi kebutuhan bersama masyarakat Manggarai.

Entah bagaimana awalnya Lingko ini berbentuk jaring laba-laba. Namun menurut penuturan penduduk setempat, praktik ini dipercaya sudah berjalan selama ratusan tahun. Hanya saja masyarakat Manggarai memang memiliki prinsip bahwa orang yang bekerja itu harus rapi dan teratur, sebagaimana yang terjadi dengan Lingko yang presisi dan cukup geometris.

Sebagaimana sebuah jaring laba-laba, Lingko memiliki pusat yang berada di tengah-tengah. Pusat ini disebut dengan Lodok yang di sana akan ada sebuah Teno, kayu penanda. Berawal dari Lodok tersebut kemudian akan ditarik garis lurus menuju titik terluar sebelum dilakukan penentuan batas.

Lingko bukanlah milik perseorangan namun dimiliki oleh kelompok yang diketuai oleh seorang tuan tanah atau Tu'a Teno yang diberi kekuasaan untuk mengatur luasnya lingko.

"Jaring laba-laba" yang hijau ini akan berubah menjadi kuning ketika mendekati masa panen di sekitar bulan Mei. Namun kebanyakan pemilik sawah di sana mengaku lebih suka untuk tidak menjual hasil panen padinya karena digunakan untuk konsumsi dalam keluarga atau kelompok. Tentu saja acara upacara menyambut panen juga tidak ketinggalan untuk dilakukan yaitu dengan memberikan persembahan berupa hasil potong kambing atau ayam.

Keindahan Lingko ini jelas merupakan sebuah kekayaan kearifan lokal yang dimiliki oleh Indonesia. Bukan sekadar keindahan akan pemandangannya saja namun sekaligus memiliki keindahan secara filosofis dan makna budaya. Sehingga dipercaya akan mampu menjaga kelangsungan alam tanpa menghilangkan keindahannya.

CNN Indonesia

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar Anda...
READ NEXT
BACK TO TOP
 Maret 1940: Kekuatan Cinta pada Bangsa dan Kekalahan sang Adidaya
Maret 1940: Kekuatan Cinta pada Bangsa dan Kekalahan sang Adidaya
by Akhyari Hananto Bagi anda yang suka membaca sejarah, tentu tak akan melewatkan satu episode sejarah yang secara tragis mengubah wajah dunia selamanya. Yakni World War II, atau Perang Dunia II, sebuah tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah umat manusia, yang melibatkan atau setidaknya mempengaruhi hampir semua negara, dan menghilangkan sekitar 80 juta
(Video) Petani Coklat Indonesia yang Akhirnya Menikmati Rasa Coklat Untuk Pertama Kali
(Video) Petani Coklat Indonesia yang Akhirnya Menikmati Rasa Coklat Untuk Pertama Kali
Tahukah anda, bahwa banyak petani coklat di Indonesia belum pernah merasakan coklat yang sering kita beli di toko-toko ? Indonesia adalah negeri penghasil coklat terbesar ke-3 di dunia, setelah Pantai Gading dan Ghana. Itulah yang kami ketahui saat berkunjung sentra perkebunan coklat di Lampung. Ketika kami tawarkan coklat ke para petani
Tanpa Awan di Bengkulu, Dunia Kiamat ?
Tanpa Awan di Bengkulu, Dunia Kiamat ?
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengungkapkan, bahwa penelitian cuaca dan iklim di Bengkulu yang telah dilakukan pihaknya akan berdampak besar terhadap dunia, karena iklim di Bengkulu dinilai mempengaruhi wilayah lainnya.
6 Aplikasi Buatan Anak Indonesia yang Mendunia
6 Aplikasi Buatan Anak Indonesia yang Mendunia
Dunia teknologi informasi berupa software berkembang pesat tiap harinya. Salah satu teknologi tersebut adalah perangkat lunak mobile. Di ujung dunia bagian A baru dikenalkan dengan salah satu teknologi tertentu namun di ujung dunia yang lain teknologi tersebut sudah
Ini Dia Aplikasi Informasi Cuaca Asli Indonesia, Sudah Coba?
Ini Dia Aplikasi Informasi Cuaca Asli Indonesia, Sudah Coba?
Kondisi cuaca yang tidak menentu mengharuskan kita untuk lebih sering melihat prakiraan cuaca beberapa hari kedepan. Namun permasalahannya adalah sering kali prediksi kondisi cuaca di setiap daerah masih bergantung pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat dan informasinya cenderung sulit untuk diketahui. Nah, kabar baiknya adalah untuk mengatasi keterbatasan
Penemu Circularly Polarised Synthetic Aperture Radar berasal dari Indonesia
Penemu Circularly Polarised Synthetic Aperture Radar berasal dari Indonesia
Sebenarnya Indonesia memiliki banyak sekali peneliti dan ilmuwan berbakat yang sangat berpotensi dan disegani.Meskipun demikian, dengan banyaknya ilmuwan dalam negeri justru tidak banyak yang mengetahui keberadaan mereka serta apa saja hasil penemuan yang ternyata sangat bermanfaat dan sudah diapresiasi oleh dunia secara luas. Dari sekian banyak ilmuwan yang mendunia dari