Indonesia memiliki segudang ilmuwan yang sudah diketahui dunia. Namun, tidak semua prestasinya diketahui masyarakat di dalam negeri sendiri. Di antara ilmuwan itu, tersebutlah nama Prof Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D.

Siapa sangka, Prof Josh, begitu dia akrab disapa, memiliki prestasi yang luar biasa. Dia merupakan penemu radar satelit, pengamatan satelit, pengamatan bumi berbasis microwave remote sensing dan mobile satelite communications, dan pemilik paten di 118 negara.

Tak hanya itu, Prof Josh juga merupakan penemu Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar untuk pesawat tanpa awak, pesawat berawak, dan microsatelite.
Prof Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D (kiri) memperlihatkan penghargaan Lembaga Prestasi Indonesia Dunia bersama Direktur Utama Leprid Paulus Pangka.

Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) pun mengapresiasi prestasi tersebut dengan memberikan piagam dan medali penghargaan kepada Prof Josh.

"Kita mengapresiasi prestasi yang telah dilakukan Prof Josh. Prestasi ini masuk di bidang teknologi," ucap Direktur Utama Leprid Paulus Pangka seperti dikutip dari Sindonews.com

Paulus Pangka mengungkapkan, karya terbaru Prof Josh adalah Circulary Polarized Synthetic Aperture Radar (CP-SAR), sensor yang bisa dipasang pada pesawat tanpa awak (drone terbesar) bernama Josaphat Experimental Aircraft JX-1 dan microsatellite untuk monitoring permukaan bumi di masa depan.

"Sensor buatannya mampu menembus awan, kabut, asap, bahkan kelebatan hutan, serta tidak terganggu oleh pengaruh Faraday rotation di lapisan ionosfer dan perubahan posisi platform satellite," jelasnya.

Penemuan Prof Josh ini telah diakui oleh Jepang sebagai negara yang terkenal dengan perkembangan teknologinya.

Ketika berumur 34 tahun, masih dengan status WNI-nya, Prof. Josh menjadi Pegawai Negeri Pemerintah Jepang dengan posisi Associate Professor (permanent) di Center for Environmental Remote Sensing, Chiba University, Jepang.

Tidak hanya di Jepang, dia juga menjadi profesor/dosen tamu, reviewer, examiner, dan evaluator sejumlah instansi dan universitas di beberapa negara seperti Perancis, Korea, Cina, Iran, Mongol, Kenya, Bangladesh, Yordania, Mesir, dan Indonesia.

Selain itu, Prof Josh merupakan Pendiri Yayasan Pandhito Panji Foundation (PPF). Yayasan ini terdiri dari Pusat Penelitian Remote Sensing (RSRC), Pusat Penelitian Pendidikan (ERC), dan Pusat Penelitian Seni Rupa (ARC).

Penghargaan Leprid dirasa sangat pantas diberikan kepada Prof Josh karena kemampuannya yang telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

"Prof Josh merupakan insan Indonesia yang layak diberikan penghargaan. Temuan-temuannya membuktikan bahwa Indonesia bukan negara kelas bawah, Indonesia itu luar biasa," ujar Paulus Pangka.

Sementara, Prof Josh mengaku sangat bangga mendapat apresiasi dari lembaga yang independen, dan baru seperti Leprid ini yang mengapresiasi prestasinya.

"Semoga prestasi ini bisa mendorong orang Indonesia di Jepang dan negara lain untuk mencatat prestasi mereka di Leprid," imbuh pria kelahiran Bandung ini.

Dia berharap, raihan prestasi ini senantiasa menjadi inspirasi yang dapat dikenang selama-lamanya.

sindonews.com

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook
READ NEXT
BACK TO TOP
Kangen pada "Apel Jawa", yang Ternyata... bukan Buah Apel
Kangen pada "Apel Jawa", yang Ternyata... bukan Buah Apel
Tiba-tiba ingat Jogja. Ingat kampung halaman tempat saya lahir dan dibesarkan. Tiba-tiba ingat buah Mundu. Buah ini tumbuh di halaman belakag rumah, hanya ada
Hanya di Kediri, Minum Es Pake Sumpit
Hanya di Kediri, Minum Es Pake Sumpit
Makanan mie jelas sudah tidak asing, dan bahkan menjadi makanan favorit bagi beberapa orang. Namun bagaimana dengan es mie asal Kediri? Bagaimana rasanya mie
Burger Belut, Burger yang tak Biasa dari Kota Jogja
Burger Belut, Burger yang tak Biasa dari Kota Jogja
Jika sempat berkunjung ke Yogyakarta, sempatkanlah untuk mampir ke Pusat Oleh-oleh dan Kuliner Belut Godean. Ada banyak jajanan dengan bahan dasar belut di tempat
Siswa SMA Teliti Tempe Untuk Jadi Makanan Luar Angkasa
Siswa SMA Teliti Tempe Untuk Jadi Makanan Luar Angkasa
Angkasa luar memang wilayah yang sangat asing bagi manusia. Itu akibatnya untuk mampu bertahan hidup di atas sana  akan sangat sulit, utamanya dalam hal
7 Perusahaan Indonesia di Daftar 2000 Perusahaan Terbesar Dunia
7 Perusahaan Indonesia di Daftar 2000 Perusahaan Terbesar Dunia
Setiap tahun, Forbes merilis  daftar berupa Global 2000, yang berisikan daftar 2000 perusahaan-perusahaan besar dunia, dinilai dari aset, omzet, laba, market value, dan kapitalisasi pasar.
Pulo Cinta berbentuk hati di Indonesia
Pulo Cinta berbentuk hati di Indonesia
Pulau diatas pasir berbentuk Hati itu terdapat di Gorontalo, kabupaten boalemo. Pulau yang unik itu terlihat berbentuk hati jika dilihat dari atas (google map)/satelitPulo ini