The 2nd Indonesian Night 2016 berhasil diselenggarakan pada 19 Februari 2016 di Portland State University (PSU) Lincoln Recital Hall. PerhimpunanPelajar Indonesia Amerika Serikat Portland (Permias PDX) menjadi tuan rumah acara ini bekerjasama dengan Komunitas Indonesia dari Oregon, Kedutaan Besar Indonesia di Washington D.C., Konsulat Jenderal Indonesia di San Francisco, dan Portland State University (PSU)'s SALP dan PSU School of Music.


Acara ini berhasil mempromosikan budaya Indonesia kepada khalayak Amerika di negara bagian Oregon. Tiket untuk acara ini terjual habis tiga malam sebelumnya, namun, sekitar empat ratus penonton yang antusias ingin mendapatkan sekilas tentang Indonesia tetap hadir memadati tempat acara, terhitung dua kali lipat lebih banyak dari kapasitas yang diharapkan. Didorong oleh rasa ingin tahu, para penonton rela berdiri di tangga aula selama pertunjukan musik dan tarian Indonesia yang mempesona.

Bale Ganjur Permias PDX feat. Gunawan, Sumber: Permias PDX

Penonton malam itu dikejutkan dengan permainan piano dan Bale Ganjur, gamelan keliling dari Bali yang atraktif oleh Permias PDX di awal acara. Mereka berhasil menggabungkan musik rakyat Indonesia dengan lagu “Black/White” Michael Jackson. Gamelan Jawa kemudian dilakukan oleh mahasiswa PSU.

Selanjutnya, Lifia Teguh, pianis asal Surabaya yang merupakan mahasiswa Portland State University menampilkan komposisi ciptaannya untuk prepared piano, yang mana mengubah suara piano menjadi alat musik lain. Di lagu pertama, "Tarian Jawa", penonton terhipnotis oleh suara piano yang berubah menjadi suara gamelan Jawa dan gemerincing gelang penari Ngremo. Lagu kedua, di mana ia bekerja sama dengan tiga orang teman dan dosen Portland State University (Gabriel Lueck, Eleanor Howe, dan Zuma Michaels), berhasil mengajak penonton bergoyang dan bertepuk tangan bersama-sama dengan irama musik. Di lagu ini suara piano bertransformasi menjadi suara sasando dan kendhang.

Zuma, Eleanor, Lifia, dan Gabe saat pertunjukan piano, Sumber : Permias PDX

Tarian dengan musik live ditampilkan oleh tamu spesial dari Sulawesi Utara, Masyarakat Adat Pakasaan Ne Tounsea (MAPATU). Tiga tarian yang mereka tampil menarik perhatian penonton, terutama yang terakhir yaitu "Kabasaran", yang merupakan tarian perang. Malam ditutup dengan permainan angklung oleh seluruh audiens, dipimpin oleh Lifia Teguh dari Permias PDX. Sang dirigen berhasil mengajak penonton memainkan berbagai lagu Indonesia maupun barat, mulai dari Si Semut hingga “Just the Way You Are” yang dipopulerkan oleh Bruno Mars. Tarian tradisional dari pulau Bali dan Jawa juga dibawakan oleh Seni Pertunjukan Indonesia dari Oregon (IPAO).

Penonton dari berbagai penjuru Amerika Serikat membludak, Sumber: Permias PDX

Masakan tradisional Indonesia, seperti seperti nasi kuning, rendang, rujak pengantin, serta tempe juga disajikan sebelum acara. Acara ini juga dihadiri oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia San Francisco Ardi Hermawan dan Direktur Hubungan Internasional dari Kota Portland Hector Miramontes, dan masyarakat Indonesia dari beberapa negara bagian di Amerika Serikat termasukNew York, Iowa, California, dan Washington.



Sumber : Lifia Teguh, Permias PDX, Portland, Amerika Serikat
Kontak: [email protected]
Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Unik! Garam di tempat ini bukan dari laut
Unik! Garam di tempat ini bukan dari laut
Peribahasa garam di laut dan asam di gunung ternyata tidak selamanya benar. Di Desa Long Midang, Kalimantan Timur, garam justru dihasilkan di atas gunung. Ada hal tak biasa yang bisa Anda temukan saat berkunjung ke Kalimantan Timur. Garam yang biasanya berasal dari laut, bisa Anda temukan di gunung Kaltim, tepatnya
Industri Alutsista Indonesia, Amunisi Pertahanan Nasional
VIDEO 9 hours ago
Family Help Family, Program Merentaskan Kesenjangan Sosial dari Bandung
Family Help Family, Program Merentaskan Kesenjangan Sosial dari Bandung
Dalam waktu dekat, Pemerintah Kota Bandung akan meluncurkan sebuah program baru bernama “Family Help Family”, yaitu sebuah program sosial dimana Pemkot Bandung akan memfasilitasi keluarga kurang mampu untuk dipertemukan dengan keluarga asuh.
Tulehu, Negeri Samba di Tanah Maluku
Tulehu, Negeri Samba di Tanah Maluku
Siapa yang tak mengenal Lionel Messi, Neymar, hingga Cristiano Ronaldo. Legenda-legenda baru dari tanah Eropa dan Amerika ini memang telah mempesona banyak orang dengan sihir permainannya yang memukau. Tapi siapa sangka, di sebuah kampung di Maluku terdapat sebuah kampung bernama Negeri Tulehu, yang dikenal sebagai Negeri Samba dari tanah Maluku. Di negeri Tulehu talenta-talenta pesepakbola tangguh tanah air lahir disini.
Desainer-Desainer Indonesia yang Karyanya Diakui Dunia
Desainer-Desainer Indonesia yang Karyanya Diakui Dunia
Sebagai negeri dengan latar belakang budaya dan kesenian yang sangat kaya dan beragam, Indonesia melahirkan para perancang-perancang busana dengan karya yang luar biasa. Seni dan budaya bangsanya menginspirasi karya karya mereka yang diakui oleh dunia. Beberapa diantaranya:Harry HalimCiri dari karya Harry Halim adalah perpaduan keindahan yang elegan dan berani. Salah satu
Menengok Tiga Desa Terbersih di Dunia
Menengok Tiga Desa Terbersih di Dunia
Seringkali kita lihat, desa-desa di Indonesia adalah sebuah 'laboratorium' sosial yang begitu kompleks dan menawan, menawarkan berbagai hal untuk kita pelajari. Tata sosial mereka, cara mereka terus menjaga hubungan kekerabatan antar anggota warga pedesaan, hingga kearifan lokal mereka dalam menjadi lingkungan hingga asri dan nyaman. Di desa saya dulu di