Pada 13 Oktober 1856 silam, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg) oleh Post Telegraaf Telefoon (PTT) yang kelak menjadi PT Telkom.

60 tahun kemudian, perusahaan ini menghubungkan jaringan backbone fiber optic sepanjang 81.831 km dari Sabang - Merauke, yang hampir sama dengan 2 kali keliling Planet Bumi. Pada 2016 ini, seluruh jaringan tersebut diharapkan telah selesai sepenuhnya. 

Dalam Broadband Plan Indonesia (BPI) ada 71% wilayah perkotaan yang mendapat layanan internet supercepat, dengan kecepatan 20 Mbps. Untuk wilayah pedesaan, 49% rumah tangga di pedesaan menikmati layanan broadband dengan kecepatan 10 Mbps.

Indonesia juga berencana membangun jaringan Backbone Fiber Optic yang menghubungkan Indonesia dengan dunia. Salah satu proyek yang sedang digarap adalah proyek kabel laut dari Dumai sampai Manado. Dari Dumai kabel fiber optic jalur internasional akan terhubung ke Timur Tengah hingga Eropa. Sedangkan dari Manado akan terhubung hingga ke Amerika Serikat.

Advertisement Advertise your own
0 Komentar
Tambahkan komentar Anda dengan Akun GNFI / Facebook ...

0 Komentar
Anda belum login. Silakan login terlebih dahulu untuk memberikan komentar. Login

Masih belum ada komentar.

Komentar