Sudah lama kita mendambakan jumlah wisatawan mancanegara yang tinggi mengunjungi negeri kita tercinta. Negeri indah tiada dua ini punya banyak keunggulan yang tak dimiliki negara lain, pun suguhan berbagai lanskap negeri yang sungguh indah tak terperi. 

Dan sebuah angka psikologis pun tertoreh tahun lalu. Sebanyak 10.41 juta kunjungan wisman tercatat selama tahun 2015, tertinggi sepanjang sejarah pariwisata republik ini. Inilah pencapaian penting dunia pariwisata Indonesia, sekaligus batu pijakan untuk mencapai angka psikologis berikutnya. Jumlah wisman memang cenderung terus naik sejak 10 tahun terakhir, seiiring dengan majunya pariwisata di kawasan Asean. 


Wisman menjelang naik gunung (backpackers.com)

Badan Pusat Statistik (BPS) merinci, 9,73 juta merupakan kunjungan wisman yang tercatat di keimigrasian, naik tipis dari tahun sebelumnya 9,44 juta. Lalu, sebanyak 370.900 kunjungan WNA yang memasuki wilayah Indonesia melalui Pos Lintas Batas (PLB), dan sisanya 306.500 merupakan kunjungan singkat WNA lainnya. (sumber Kontan.co.id)

Angka 10 juta memang masih kurang dari separuh wisman yang datang ke Thailand atau Malaysia yang mencatat kunjungan hampir 30 juta. Bagi Thailand, wisata mereka memang sudah sangat populer sejak tahun 70-an, dengan letak geografis yang lebih dengan dengan Eropa, dan pusat-pusat ekonomi Asia, yakni Asia Timur. Sementara Malaysia, sangat tertolong dengan kedekatan geografisnya dengan si kecil yang kaya, Singapura. Perjalanan menyeberang ke Johor (Malaysia) dari Singapura hanya seperti menyeberang dan Surabaya ke Bangkalan (Pulau Madura). 


Wisatawan yang mendarat di airport (gatewayvalet.com)

Singapura sendiri, tetap menjadi salah satu hotspot kunjungan wisata asing. Hampir 20 juta wisman mengunjungi negara yang luasnya hanya 1/5 kabupaten Malang itu. Singapura sangat tertolong dengan aksesibilitas dan konektifitas udara yang nomor satu. Penerbangan-penerbangan jarak jauh antar benua, mampir ke negara tersebut. Juga didukung posisi Singapura sebagai hotspot keuangan utama di dunia. 

Masih banyak pekerjaan rumah bagi Indonesia untuk bisa memperkecil jarak dengan ketiga negara tersebut. Mulai dari tempat wisata yang nyaman, mudah dan murah dijangkau, ketersediaan sarana pendukung (mulai dari hotel, tempat makan yang nyaman, tempat belanja yang menyenangkan, dll), infrastruktur (darat, udara, laut), masyarakat yang sadar wisata, sadar wisatawan, dan sadar kemajuan. Di samping ini, membangun reputasi Indonesia yang aman, bersih, ramah, dan menyenangkan, juga adalah pekerjaan rumah yang sulit. 

Mempromosikan wisata bukan hanya sekedar berpromosi atau membuka keran bebas visa seluasnya, namun adalah pekerjaan saling terkait dan sinergis dari berbagai elemen bangsa. 

Mari, semakin giat bekerja, membangun pariwisata Indonesia. 

Selamat Bekerja

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Inilah Belasan Anak Muda Indonesia yang Tembus daftar '30 Under 30
Inilah Belasan Anak Muda Indonesia yang Tembus daftar '30 Under 30" Forbes
Anak-anak muda Indonesia kembali merangsek masuk dalam radar global. Sebagai negeri dengan demografi yang didominasi kaum muda, kita memang harus terus memacu diri mengejar ketertinggalan, dan melewati negara-negara lain dalam banyak hal. Belum lama ini, media prestisius Forbes merilis daftar bertajuk "30 Under 30 Asia". Ternyata, anak-anak muda di daftar ini
Jangan Lupa, Gerhana Matahari juga Bisa Dilihat di Jakarta. Ini Durasinya
Jangan Lupa, Gerhana Matahari juga Bisa Dilihat di Jakarta. Ini Durasinya
Dilansir dari akun twitter BMKG, Kamis 25 Februari 2016, wilayah DKI Jakarta akan mengalami gerhana matahari sebagian selama 2 jam 12 menit.
Asal Nama "Surabaya", Ternyata bukan Hiu dan Buaya
Asal Nama "Surabaya", Ternyata bukan Hiu dan Buaya
PADA umumnya, masyarakat Kota Surabaya menyebut asal nama Surabaya adalah dari untaian kata Sura dan Baya atau lebih popular dengan sebutan Sura ing Baya, dibaca Suro ing Boyo. Paduan dua kata itu berarti “berani menghadapi tantangan”. Ada juga yang menyebut berasal dari kata Cura Bhaya atau Curabhaya. Penulisan nama Surabaya pun berubah ejaannya sesuai dengan zaman pemakaiannya.
Inilah Lokasi Terbaik Melihat Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016. B'rangkat!
Inilah Lokasi Terbaik Melihat Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016. B'rangkat!
Indonesia merupakan satu-satunya negara dengan daratan yang dapat melihat atau menyaksikan Gerakan Matahari Total. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alat promosi daerah yang dilintasi sebab diperkirakan 10 ribu turis akan datang untuk menyaksikannya sedangkan untuk wisatawan domestik diprediksi sekitar 20 ribu lebih.Menteri Pariwisata, Arief Yahya telah menghimbau dengan
Kampung Wisata Seni Mural, Wajah Baru Eks Lokalisasi Dolly
Kampung Wisata Seni Mural, Wajah Baru Eks Lokalisasi Dolly
“Saya bukannya tidak suka mural saya suka mural tapi pada tempatnya,”ujar wanita peraih gelar walikota terbaik dunia tersebut. Tema mural pun bermacam-macam, mulai dari lorong waktu yang menggambarkan masa depan, ada harapan yang dilukiskan dengan sayap, dan tokoh-tokoh animasi khas Kota Pahlawan seperti Gob and Friends untuk memperkenalkan industri kreatif Surabaya, dan mural terakhir dikhususkan bagi warga Putat Jaya.
Perangko Edisi Khusus Gerhana Matahari Total 2016
Perangko Edisi Khusus Gerhana Matahari Total 2016
Momen spesial Gerhana Matahari Total (GMT) di 11 daerah di Indonesia akan terjadi dalam waktu dekat. GMT akan melewati Palembang, Bangka, Belitung, Sampit, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Poso, Luwuk, Ternate, dan Halmahera pada 9 Maret 2016. Sudah bersiapkah anda? Indonesia adalah satu-satunya daratan yang dilewati GMT tahun ini.  Sumber : kompas.comUntuk merayakan momen