Minggu Pagi suasana nampak berbeda di Jl.Kupang Gunung Timur Gang 1 atau yang lebih dikenal dengan Gang Dolly. Beberapa petugas Satpol PP terlihat berjaga di depan gang tersebut. Di salah satu wisma yang dulunya adalah wisma terbesar yaitu Wisma Barbara terlihat kesibukan orang-orang yang sedang menyiapkan suatu kegiatan besar. 

Saya akan bercerita sedikit kegiatan besar apa yang akan dilakukan di jalan kecil tersebut. 

Sejak ditutupnya kawasan lokalisasi Dolly di Jl.Jarak masyarakat setempat mulai bingung kemana dan bagaimana kehidupan mereka selanjutnya. Namun beruntung, sekelompok pemuda yang tergabung dalam Gerakan Melukis Harapan (GMH) dan Surabaya Crative Network (SCN) kemudian berkolaborasi menghidupkan kembali Dolly menjadi kawasan wisata baru. 

Kawasan wisata tersebut kemudian dinamai dengan Kampung Seni Mural.

Ide tersebut ternyata sejalan dengan ide Pemkot Surabaya. Kemudian bersama – sama antara Pemkot Surabaya, Surabaya Creative Network serta Gerakan Melukis Harapan mulai bekerja bahu membahu membangun Kampung Wisata Dolly.

“Kami telah disini sejak penutupan Dolly, dan akan tetap disini sampai warga binaan kami benar-benar mandiri dengan konsep Kampung Wisata Inspirasi Dolly yang telah kami gagas sejak awal. Alhamdulillah dengan dukungan penuh dari Pemkot Surabaya mimpi kami menjadikan Dolly sebagai kawasan wisata inspirasi di Surabaya menjadi kenyataan. Diawali dengan Kampung Mural Dolly yang kami gagas bersama Surabaya Creative Network,”jelas Dalu, Ketua Gerakan Melukis Harapan.

Itu lah rencananya, kawasan Jarak-Dolly akan dijadikan Kampung Wisata yang akan terdiri dari beragam kampung tematik yang ditempatkan di gang berbeda-beda diantaranya yang sedang disiapkan adalah Kampung Hijau Lestari,Kampung Seni, dan Kampung Oleh – Oleh.

Kemudian sekitar pukul 12.30 dari arah parkir kendaraan suasana mulai ramai. Kerumunan orang berjalan merambat menuju tempat duduk utama. Dan di tengah-tengah kerumunan tersebut ada Bu Risma yang telah kami tunggu.

Awak media pun mulai datang di kerumunan yang menambah pelan laju jalan Bu Risma. Beberapa menit kemudian Bu Risma pun duduk di tengah dan acara pun dimulai.

Bu Risma mengawali pidatonya dengan harapan dan cita-cita awal mengapa beliau sangat gigih untuk meraih salah satu mimpinya, menutup Dolly, yaitu untuk masa depan anak-anak di kawasan Dolly agar bernasib sama dengan anak-anak yang lain.

“Karena kalau malam tidak boleh keluar takut terjadi apa-apa sekarang bisa belajar saat malam di rumah teman,” kata Bu Risma.

Beberapa kali beliau memeluk beberapa anak yang diajaknya untuk berpidato dan terlihat mata beliau berkaca-kaca. Perjuangan lama yang telah dilakukan akhirnya bisa tercapai..

Bersama dengan anak-anak Jarak-Dolly

Selain meresmikan Kampung Seni Mural Dolly, pada kesempatan tersebut Bu Risma juga mengunjungi beberapa kelompok usaha warga yang mengalami keterpurukan pasca alih fungsi lokalisasi serta meluncurkan klub sepak bolaU12 dan U15.