Keselamatan transportasi Indonesia telah sering kali menjadi sorotan. Utamanya beberapa waktu lalu terkait karamnya kapal penyeberangan di selat Bali. Namun perisitiwa tersebut bukan hanya menarik perhatian masyarakat, tetapi juga dikalangan peneliti. Seperti diberitakan, para peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berupaya mengembangkan teknologi navigasi laut modern dengan harga yang efisien agar dapat digunakan banyak kapal lokal.
 
Yudi Purwantoro, Direktur Pusat Teknologi Elektronika (PTE) BPPTT mengungkapkan bahwa teknologi navigasi pelayaran di Indonesia saat ini masih dianggap mahal. Padahal menurutnya, mengetahui posisi kapal saat berada di laut yang mengalami gangguan secara akurta adalah hal yang sangat krusial. Sebab nantinya akan menentukan kesigapan bantuan penyelamatan. 
 
"Teknologi navigasi sangat berperan dalam meminimalisir dampak maupun terjadinya kondisi bahaya yang dialami kapal laut. Masalahnya teknologi tersebut harganya mahal, sehingga banyak kapal kecil atau kapal lama yang tidak menggunakannya, dan ini jumlahnya lebih banyak," jelas Yudi seperti dikutip dari siaran pers BPPT, Jakarta (05/03).
 
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, BPPT mengembangkan teknologi navigasi laut yang lebih murah sehingga dapat dijangkau dan lebih ekonomis bagi kapal-kapal kecil maupun kapal lama. Melalui teknologi navigasi yang ekonomis ini, nantinya kapal dapat diketahui posisinya dan identitasnya sehingga dapat dipantau dan dipandu dalam pelayaran.
 
"Penting untuk menghindari area yang berbahaya, berkarang, maupun potensi tabrakan dengan kapal lain," tegasnya.
 
Selain itu teknologi navigasi juga dapat memberi panduan koordinat bagi nelayan untuk  menuju ke area yang banyak ikannya. Tidak hanya itu, teknologi ini juga dapat dialih fungsikan menjadi sebuah "mercusuar" tengah laut yang dipasang pada Buoy di area yang berkarang, fungsi ini juga nantinya memampukan kapal-kapal lokal yang terintegrasi menjadi pagar batas wilayah terluar Indonesia yang mampu mengidentifikasi kapal-kapal yang masuk perairan Indonesia.
 
Perekayasa PTE-BPPT, Ahmad dan Wira mengungkapkan bahwa teknologi ini menggunakan prinsip Automatic Identification System (AIS), yang mengintegrasikan fungsi pemancar (transmitter), penerima (receiver), interogasi (interogrator), dan penentu lokasi berbasis satelit (GPS), kedalam sebuah bentuk alat yang berukuran kecil. Selain itu, alat tersebut juga bisa diintegrasikan sebuah layar kecil untuk menampilkan informasi navigasi yang berguna bagi ABK dalam mencapai keselamatan pelayaran.
 
" Jadi alat ini berpotensi membantu dunia pelayaran, perikanan dan keamanan wilayah Indonesia," kata mereka


Sumber : BPPT.go.id
Sumber Gambar Featured: Dian Triyuli Handoko / Tempo.co

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Banyuwangi Pastikan Makin Mempesona di Sepanjang 2016
Banyuwangi Pastikan Makin Mempesona di Sepanjang 2016
Ajang wisata sejuta pesona “Banyuwangi Festival” kembali digelar. Tahun ini, puluhan event akan dihelat, dimulai dari event berskala internasional seperti “International Tour de Banyuwangi
Aplikasi Karya Mahasiswa Tangsel Ini Bisa Jadi Solusi Masalah Sampah
Aplikasi Karya Mahasiswa Tangsel Ini Bisa Jadi Solusi Masalah Sampah
Fajar Febriyan dan Tri Wahyu Hidayat merupakan tiga anak muda yang turut gelisah melihat persoalan sampah yang sulit tertangani. Bermodal tekad dan keinginan kuat
Bahasa Indonesia Diminati di Inggris
Bahasa Indonesia Diminati di Inggris
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI Exeter) bersama dengan Indonesian Society (Indosoc) di University of Exeter menyelenggarakan kelas bahasa dan budaya Indonesia mengingat banyaknya permintaan cari
3 Film Pendek Karya Anak Bangsa Juara di Singapura
3 Film Pendek Karya Anak Bangsa Juara di Singapura
Dunia perfileman Indonesia terus bergeliat. Tidak hanya para aktornya yang telah merambah Hollywood namun juga film-film karya anak bangsa mendapatkan berbagai penghargaan. Penghargaan terbaru
Paviliun Indonesia Menjadi yang Terbaik di Berlin
Paviliun Indonesia Menjadi yang Terbaik di Berlin
Sekali lagi, prestasi wisata Indonesia di kancah internasional diraih. Kali ini lewat bursa pariwisata terbesar di dunia, Internationale Tourismus Boerse (ITB) Berlin di Jerman
Tas Warisan Budaya Dunia ini Bisa Lindungi Lingkungan, Kok Bisa?
Tas Warisan Budaya Dunia ini Bisa Lindungi Lingkungan, Kok Bisa?
Kearifan lokal tidak melulu ketinggalan jaman, padahal sering kali pengabaian pada tradisi lokal ternyata masih bisa menjadi solusi untuk permasalahan konvensional seperti dalam hal