Jaringan Fiber Optik Indonesia Sepanjang 2x Keliling Bumi
Pernahkah kawan membayangkan betapa panjangnya jarak Sabang-Merauke yang di dalamnya berjajar pulau-pulau? Angkanya mencapai lebih dari 5.200 km. Bagaimana membayangkan jarak 5000-an kilometer? Jika ukurannya Indonesia, memang seolah 'biasa saja', namun jika bandingannya adalah Eropa, mungkin kawan akan terkejut karena jarak antara London (Inggris) ke Teheran (Iran) juga sekitar 5000-an km. Jauh, bukan?
Nah. Indonesia melalui PT Telkom juga akan segera merampungkan jaringan backbone fiber optik yang membentang dari Sabang hingga Merauke. Namun bukan hanya 5200 km, tapi 81.831 km! Bagaimana membayangkan 81.831 km? Sebagaimana kita faham, keliling bumi (jarang jika kita terbang dari Jakarta, terbang terus ke arah barat, terus mengelilingi bumi dan kemudian mendarat kembali di Jakarta dari arah timur) adalah sekitar 41.000 km. Sehingga, jaringan backbone fiber optik yang akan kita miliki akan sepanjang 2 x keliling bumi! Inilah sejarah baru bagi Indonesia.
Kabel Fiber Optik | foto : Merdeka.com
Hal ini diharapkan bisa menjadikan Indonesia lebih terintegrasi, sehingga perekonomian berbasis digital bisa dilakukan masyarakat secara lebih efektif, dan cepat. Jika dulu kita pernah menjadi negara ke-3 di dunia (setelah AS dan Kanada) yang meluncurkan satelit komunikasi ke luar angkasa (Satelit Palapa A-1), kini kita akan kembali disatukan dengan fiber optik.
Tersambungnya Indonesia dari Barat hingga Timur tak bisa dilepaskan dari proyek SMPCS atau Sulawesi-Maluku-Papua Cable System. Berkat proyek ini Kawasan Timur Indonesia (KTI) menjadi sejajar dengan Kawasan Barat Indonesia dalam hal infrastruktur telekomunikasi.
Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut SMPCS yang digagas dan dikerjakan PT Telkom tersebut mencakup penggelaran Kabel Laut sepanjang 5.444 km dan Kabel Darat sepanjang 655 km yang menggunakan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM).
Teknologi DWDM menghadirkan jaringan dengan kapasitas bandwidth 32x100 Gigabytes per fiber pair-nya. SMPCS merupakan kelanjutan dari pembangunan serat optik Mataram Kupang Cable System yang sudah dituntaskan pada 2011. Jalur yang digunakan untuk pembangunan serat optik sebagian besar masuk dalam rute Palapa Ring milik pemerintah.
Adapun bentuk jaringan broadband di Kawasan Timur Indonesia melingkar seperti sebuah cincin yang melintang dari utara hingga selatan. Proyek yang akan diselesaikan tersebut adalah proyek lingkar utara yang berada di Maluku.
Dengan adanya jaringan ini, pada 2019 mendatang diharapkan sekitar 71% wilayah perkotaan terjangkau dengan kecepatan internet 20 Mbps dan 49% wilayah pedesaan dengan kecepatan 10 Mbps sesuai dengan Rencana Pita Lebar Indonesia.
Para pendahulu kita selalu mengingatkan, bahwa Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau, disatukan (bukan dipisahkan) oleh laut dan selat. Dan kini, kembali disatukan oleh teknologi canggih.
Siapkan diri, mari tancap gas, Indonesiaku !
Sumber : dari berbagai sumber
Gambar utama : moopz.com
