Manuela Wijayanti, mahasiswi asal Indonesia, meraih penghargaan bergengsi, Edward L Ryerson Fellowship 2015, dari The School of the Art Institute of Chicago (SAIC) atau Sekolah Institut Seni Chicago, Amerika Serikat.

Mahasiswi Bachelor of Fine Arts di bidang seni lukis dan menggambar itu meraih penghargaan atas karya penelitiannya berupa manuskrip dan artefak tentang bumi.

"Merasakan bagaimana bumi itu sebelum dijamah manusia dan saya 'menemukan' bumi ini. Sebagai seniman, saya mencoba menghormati perspektif mereka, yaitu para ilmuwan, pengamat, ahli geologi, dan filsafat. Tetapi, dalam proses membuat karya itu, saya harus lebih dulu melupakan semua yang saya tahu tentang bumi," ujar Manuella Wijayanti atau akrab disapa Ellawijt melalui surat elektroniknya kepada Kompas.com

Ellawijt menuturkan, selama tiga tahun, ia berproses mengerjakan karyanya tersebut, baik melalui riset laboratorium maupun mengumpulkan koleksi beragam benda bumi.

Lewat karyanya itu, dia mengaku mendapat nilai-nilai baru bagi dirinya dan mungkin juga untuk orang lain.

"Bahwa sebagai manusia itu rasa ingin tahu kita tak boleh berhenti di satu titik ketika kita sudah mendapatkan apa yang kita cari, tetapi juga harus menjaga hal-hal yang belum kita tahu dan memohon petunjuk bumi untuk tahu lebih banyak lagi untuk membentuk perspektif kita, menjadi manusia yang kreatif," ujar Ellawijt.

"Jangan berhenti bertanya dan menemukan jawaban dengan cara menghargai makhluk satu sama lain. Cobalah lakukan apa yang menurut kita tak mungkin berhasil. Proses itu penting, bahkan lebih penting dari hasil," kata peraih beasiswa di Nanyang Academy of Fine art, Singapura, pada 2013 lalu itu.

Adapun The School of the Art Institute of Chicago atau SAIC tahun ini mengumumkan empat penghargaan paling bergengsi, yaitu The 2015 Jacques and Natasha Gelman Graduate Fellowships, The Claire Rosen and Samuel Edes Foundation Prize for Emerging Artists, The Toby Devan Lewis Fellowship, serta The Eldon Danhausen Sculpture Fellowship.


Mahasiswi Bachelor of Fine Arts di bidang seni lukis dan menggambar itu meraih penghargaan atas karya penelitiannya berupa manuskrip dan artefak tentang bumi/Dok Facebook.

Mahasiswi Bachelor of Fine Arts di bidang seni lukis dan menggambar itu meraih penghargaan atas karya penelitiannya berupa manuskrip dan artefak tentang bumi/Dok Facebook.
Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Inilah 7 Tempat Diving Terbaik di Indonesia
Inilah 7 Tempat Diving Terbaik di Indonesia
 Indonesia adalah rumah bagi beberapa tempat menyelam terbaik di dunia. Dengan perairan yang berkilau, suhu yang hangat, kehidupan laut yang bervariasi, para penyelam dari penjuru
Pesona Pulau Rumberpon serpihan Syurga di Papua Barat.
Pesona Pulau Rumberpon serpihan Syurga di Papua Barat.
Berbicara parawisata Papua memang tak akan pernah ada habisnya, Papua benar seperti kata orang-orang: Surga kecil yang jatuh ke Bumi.Jika Raja Ampat merupakan salah
Perlu waktu 4 tahun, pelabuhan atas laut ini selesai juga
Perlu waktu 4 tahun, pelabuhan atas laut ini selesai juga
Pengembangan fisik pelabuhan di atas laut bernama Pelabuhan Kalibaru, atau New Priok Container Terminal 1 di Jakarta Utara sudah rampung 100%.New Priok Container Terminal
Kapal Pesiar Bakal Mudah Bersandar di Indonesia
Kapal Pesiar Bakal Mudah Bersandar di Indonesia
Berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing ke Indonesia terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan memberikan kemudahan perizinan kapal pesiar yang ingin melakukan kunjungan
Dua Perusahaan Negara Bersinergi Wujudkan BUMN yang Unggul
Dua Perusahaan Negara Bersinergi Wujudkan BUMN yang Unggul
Dunia teknologi informasi memungkinkan perusahaan melakukan optimalisasi keunggulan. Sebab teknologi tersebut tidak hanya untuk manajemen tetapi juga dapat digunakan sebagai strategi perusahaan kedepan. Paham
Ini Dia 14 Perusahaan Digital Yang Wakili Indonesia Dalam Ajang CeBIT 2016 di Jerman
Ini Dia 14 Perusahaan Digital Yang Wakili Indonesia Dalam Ajang CeBIT 2016 di Jerman
Perusahaan digital asal Indonesia mulai mendapatkan tempat untuk tampil di muka internasional. Berdasarkan rilis yang diterima GNFI, kali ini 14 perusahaan digital anak bangsa