Max Gunawan adalah pencipta lampu “Lumio” yang dapat dilipat seperti buku dan digunakan di mana saja dengan memakai baterai yang dapat bertahan selama 8 jam.

Max, warga Indonesia asal Jakarta yang telah 16 tahun menetap di Amerika, sebelumnya berprofesi sebagai arsitek. Ia kemudian meninggalkan pekerjannya akhir tahun 2012 untuk menekuni desain produk dan mendirikan “Lumio.”

“Sebagai orang Indonesia, dulu saya dibesarkan untuk mempunyai sebuah pekerjaan tetap, kerja di kantor. Jadi memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha adalah keputusan besar bagi saya. Saya sering berpikir, mengapa saya menjadi pengusaha dan bagaimana kalau saya gagal ya? Tapi saya tidak punya pilihan lain, saya tidak bahagia dengan pekerjaan saya dulu,” kata Max menceritakan awalnya ia mengambil keputusan untuk menjadi seorang pengusaha.

Proses yang dilalui Max untuk menciptakan Lumio cukup panjang. Dan baginya yang paling sulit adalah menciptakan produk yang sederhana namun berguna. “I want to create something very simple and functional,” tambah Max.

Max mendapatkan modal pertamanya melalui situs pencari modal, “Kick Starter” awal tahun 2013. Dalam sebulan, ia berhasil mengumpulkan modal hampir 600 ribu dolar, 10 kali lipat dari yang diharapkannya.

Keberhasilannya ini menarik perhatian sebuah acara reality TV di jaringan televisi ABC, “Shark Tank” yang tayang di jam utama. Di acara ini, Max menawarkan “Lumio” kepada 5 investor untuk mendapatkan tambahan suntikan modal. Ia berhasil merebut perhatian kelimanya yang ingin menanamkan modal mereka.

Dalam waktu satu jam saat acara tayang, penjualan “Lumio” langsung terdongkrak dan banyak dilirik perusahaan-perusahaan lain. Ini sekaligus memunculkan banyak produk serupa yang kemudian ditawarkan lebih murah.

Namun hal itu tidak menyurutkan semangat Max. Ia mengatakan, “Akan selalu ada copycat, kalau saya terus pusing dengan mereka, saya akan kehilangan semangat dan tidak bisa maju. Jadi saya hanya harus terus mencari inovasi baru dan menciptakan produk kreatif.”

Keberhasilannya saat ini tak membuat Max berpuas diri. Ia akan meluncurkan versi mini “Lumio” yang juga dapat dipakai sebagai charger untuk ponsel. Max juga tengah mengembangkan desain furnitur multi fungsi bagi ruang yang terbatas.

“Kesuksesan itu bukan suatu konsep yang statis, hanya sementara. Hanya karena Anda sukse, Anda tidak boleh kehilangan misi untuk masa depan. Begitu juga sebaliknya, kalau gagal, kegagalan juga tidak akan menghampiri kita selamanya. Mungkin setelah berusaha untuk kedua kalinya, ketiga kali baru kesuksesan datang. Jadi kita hanya harus terus gigih, Bagi saya kegigihan itu sangat penting,” tambah Max.

Bagi Max, tujuan utamanya bukan uang, Selama ia bisa bahagia dengan apa yang ia kerjakan dan bisa meneruskan bisnisnya sekarang, ia kan terus menciptakan produk-produk baru yang berguna bagi orang lain. Itulah kepuasan utama bagi Max.

Berita dan gambar: VoaIndonesia.com

gambar utama : grouphunt.com.sg

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Di Tangan Crafter Ini Sampah Jadi Barang Mewah
Di Tangan Crafter Ini Sampah Jadi Barang Mewah
“Aku percaya pekerjaan yang dikerjakannya dari lubuk hati yang paling dalam pasti hasilnya akan baik dan bagus. Apapun itu pekerjaannya,” ungkap Mbak Pimpi di website pribadinya.
Darah Jawa Mengalir dalam Sosok Walikota di Negara Pasifik Ini
Darah Jawa Mengalir dalam Sosok Walikota di Negara Pasifik Ini
Diaspora Indonesia tersebar di seluruh dunia. Mereka ada tidak hanya di negara-negara besar, namun juga di negara-negara yang masih belum terdengar popouler. Seperti sebuah negara di lautan pasifik bernama New Caledonia atau Caledonia Baru.  Negara tersebut dahulu merupakan lokasi perkebunan yang dimiliki oleh Perancis dan dikerjakan oleh buruh yang kebanyakan datang
Inilah Film-film Indonesia di Ajang Oscar sejak 1987
Inilah Film-film Indonesia di Ajang Oscar sejak 1987
Indonesia telah mengirimkan film untuk nominasi Academy Award for Best Foreign Language Film sejak 1987. Penghargaan ini dianugerahkan setiap tahun oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences kepada film-film non-Amerika Serikat yang dialognya tidak berbahasa Inggris
Produsen Lokal Suplai Drone Untuk Pertahanan RI
Produsen Lokal Suplai Drone Untuk Pertahanan RI
Industri lokal dibidang teknologi terus menggeliat. Produk-produk anak bangsa tidak hanya berkualitas namun mulai mampu berkontribusi memutakhirkan Indonesia. Khususnya alutsista pertahanan Indonesia. Hal tersebut terkait dengan rencana Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang mengatakan Kementerian Pertahanan akan membeli empat unit drone atau unmanned aerial vehicle (UAV) untuk memperkuat jajaran TNI AD.Empat
Dari Wayang Golek Menjadi Lampu yang Mendunia
Dari Wayang Golek Menjadi Lampu yang Mendunia
Apa jadinya jika wayang golek digabungkan dengan lampu meja?Itulah yang akhirnya direalisasikan oleh suami istri, Intan Pradina dan Noro Ardanto, dalam membuat suatu karya seni indah bernama Lampu Runa. Keunikan lampu tersebut terletak pada gabungan konsep lampu meja dengan konsep wayang golek sebagai tiangnya. Lampu Runa yang MenduniaNoro adalah seorang
Ada Indonesia di Oscar 2016
Ada Indonesia di Oscar 2016
Ada hal yang menarik pada perayaan pesta Oscar tahun ini. Kemegahan Governors Ball 2016 yang menjadi ruangan pesta Oscar ternyata didesain oleh desainer ruang temporer asal Indonesia, Irma Hardjakusumah.Ini merupakan karya keduanya untuk merancang ruangan pesta Oscar yang akan diisi oleh 1,500 tamu yang terdiri dari para pemenang tahun ini,