"Terima kasih, Mas. Semuanya karena Mas Arry" kata anak muda dari Bontang ini mengawali pembicaraan. Namanya (sebut saja) mas Anjar. Waktu itu dia sedang berada di Surabaya, dan menemui saya di sela-sela kegiatan kuliah saya di salah satu kampus yang letaknya jauh di Surabaya barat. Dia (dan beberapa kawannya) sedang berkeliling ke beberapa tempat di Jawa (Surabaya, Malang, dan Jogja) untuk bertemu dengan para mahasiswa yang berasal dari Kota Bontang (Kalimantan Timur) yang sedang menempuh kuliah di kota-kota itu dengan sebuah pesan yang membesarkan hati "Setelah lulus nanti, mohon kembali lah ke kampung halaman, dan bersama kita bangun Bontang menjadi tempat yang lebih baik"

Mengharukan, anak muda yang bisa saja bersenang-senang menghabiskan gaji, namun justru berpeluh dan bersusah-susah keluar uang (dia membiayai seluruh perjalanannya sendiri) dan tenaga, bukan untuk dirinya sendiri.

Yang menyentuh hati saya adalah, bahwa dia memulai semuanya,  menyumbangkan apa yang dia miliki untuk berdharma bakti untuk kampung halamannya, setelah dipicu hal sepele. Yakni sebuah tweet yang saya kirim di akun @GNFI pada 11 Oktober 2011 yang berbunyi "

Anjar memang lahir dan besar di Bontang. Dan dia tak menyangka bahwa kota kelahiran dan kebanggaannya ternyata "berprestasi" sebegitu hebatnya. Dari titik itu, kontemplasi pun dimulai, dan mulailah dia mengumpulkan beberapa orang yang seide dengannya (yang ternyata tidak sedikit), berbuat sesuatu untuk Bontang, setidaknya mengenalkan Bontang seluas mungkin, dan menggugah masyarakat lokal untuk mencintai kotanya, dan berbuat sesuatu yang positif untuknya.

Dan lahirlah sebuah gerakan keren bernama "Bontang Bisa" dengan tagline keren "deliver optimism", yang bisa diakses di BontangBisa.com. Dan dimulailah gelombang program-program untuk mengenalkan Bontang melalui fotografi, artikel tentang Bontang, roadshow, dan banyak lagi. Semuanya bermuara pada satu hal, agar Bontang, kota indah yang anak-anak muda ini banggakan, makin dikenal banyak orang, dan membawa kebanggaan bagi masyarakat Bontang.

Dan seperti saya duga, gerakan positif  ini kini menjadi mainstream di Bontang, kota hijau yang aman dan nyaman ini.

Terima kasih, Mas Anjar. Tak ada yang lebih membanggakan dibanding mengetahui bahwa apa yang kita lakukan, ternyata membawa inspirasi kepada orang lain, dan sekitarnya. Semoga makin banyak orang-orang seperti dia.

Sukseslah terus, Bontang Bisa!

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Inilah Masjid Tertua di Kalimantan Barat yang Indah
Inilah Masjid Tertua di Kalimantan Barat yang Indah
Masjid ini dahulu pernah direnovasi oleh Sultan Muhammad Sjafiuddin II. Lokasi masjid sebelumnya merupakan kediaman Sultan Umar Akamuddin I (1708-1732M) yang kemudian berubah fungsi menjadi sebuah mushola. Inilah Masjid Jami Kesultanan Sambas yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Barat. Pemberian nama masjid ini dilakukan oleh Sultan Muhammad Sjafiuddin II. Masjid ini
Sajian Istimewa dari Tanah Rempah
Sajian Istimewa dari Tanah Rempah
Sejak dahulu tanah Maluku terkenal dengan kekayaan rempah-rempahnya. Masyarakat Maluku bahkan pandai untuk memodifikasi atau meracik berbagai ragam kuliner mulai dari makanan hingga minuman dengan bahan dasar rempah. Ragam kuliner tersebut menghasilkan sajian istimewa nan khas yang mampu menggugah selera setiap orang yang mencicipinya.
''Wanita dan Perspektif Keamanan Pangan''
''Wanita dan Perspektif Keamanan Pangan''
Bojonegoro merupakan salah satu penghasil padi terbesar di Indonesia dengan luas pertanian dan perkebunan sekitar 77.263 Ha (35,58% dari total luas wilayah Kab. Bojonegoro). Walaupun seluas 41.213 Ha merupakan lahan kering, pada tahun 2012, Bojonegoro mampu memproduksi sebanyak 803.059,56 ton padi dan sekitar 318.264 ton hasil pertanian dan palawija lainnya, seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau.
Indonesia Peringkat ke-12 Dunia dengan Jumlah Sarjana Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) terbanyak
Indonesia Peringkat ke-12 Dunia dengan Jumlah Sarjana Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) terbanyak
Indonesia menempati urutan ke-12 dalam ranking persentasi sarjana di bidang Science, Technologi, Engineering, Mathematics (STEM) yang disusun oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development, OECD). OECD menyusun rangking 40 negara termaju di dunia berdasarkan persentasi sarjana di bidang STEM terhadap jumlah seluruh lulusan perguruan tinggi
Hebat, 3 Anak Bangsa ini Dapat Penghargaan di Inggris
Hebat, 3 Anak Bangsa ini Dapat Penghargaan di Inggris
Bangga, kabar penghargaan kembali diterima oleh anak-anak bangsa. Kali ini tiga tokoh Indonesia lulusan universitas di Inggris mendapatkan penghargaan sebagai lulusan Inggris terbaik dari pemerintah Inggris melalui British Council dalam Education UK Alumni Award 2016, Kamis malam waktu setempat.  Tiga tokoh tersebut adalah Betty Purwandari, Direktur Teknologi Informasi dari Universitas Indonesia,
Inilah Satu-satunya Wakil Indonesia di Perhelatan Akbar SXSW 2016
Inilah Satu-satunya Wakil Indonesia di Perhelatan Akbar SXSW 2016
Shaggydog, salah satu band ternama dari kota Yogyakarta dipastikan akan tampil di sebuah festival bertajuk The South by Southwest (SXSW) Music Conferences and Festival di bulan Maret 2016.SXSW sendiri merupakan sebuah perhelatan akbar insan musik dan dunia hiburan yang diselenggarakan setiap tahun di Austin, Texas, Amerika Serikat, dimana ada sekitar