Desain Mahasiswi Indonesia Menang di London

Written by Farah Fitriani Editor at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Mendekati perayaan hari ulang tahun ke-50 Universitas Kent, perguruan tinggi yang terletak di London, Inggris memutuskan untuk melakukan sejumlah renovasi bergengsi.

Salah satunya adalah renovasi Taman Biara di Eliot College. Kampus yang menaungi Departemen dan Sekolah Arsitektur ini pun membuka sebuah kompetisi desain bagi semua siswanya.

Sejak pengumuman tersebut, Tracy Hulley dan siswa asal Indonesia Prinka Anandawardhani tertarik untuk mengajukan proposal desain dan mengikuti kompetisi tersebut.

Kampus ini sudah dibuka sejak 1965. Elliot College sangat terkait dengan School of Art atau sekolah seni. Namun, Elliot College belum memiliki studio drama, karena siswa masih menggunakan aula besar untuk latihan.

Oleh karena persaingan sengit dan mendesak, untuk menumbuhkan ingatan akan sejarah dengan menghubungkan penggunaannya ke masa lalu, keduanya sepakat untuk menciptakan ruang multifungsi.

Ruang yang berupa taman ini akan digunakan untuk aktivitas drama, tari dan produksi. Taman ini juga bisa digunakan untuk belajar dan santai bagi semua orang, karena suasananya tenang dan menyenangkan.

Saat merancang, Tracy dan Prinka memikirkan faktor substansial untuk memastikan kebun sesuai dengan konteks. Karena konteks desain mengingatkan keduanya terhadap gaya arsitektur art-nouveau dari jendela bawah organik berbentuk melengkung, mereka memutuskan desain harus menggabungkan bahasa yang sama dan tidak dirancang geometris.

Konteksnya sendiri memengaruhi pemilihan palet bahan baku seperti untuk mencerahkan fasad beton keras Elliot College. Oleh karena itu, di satu sisi, keduanya memilih kerikil cerah untuk menutupi tanah, dan menjaga dedaunan hijau yang ada di sekitarnya untuk meningkatkan suasana kehijauan. Bangku dan mini amfiteater digabungkan demi menghasilkan perubahan volume ruang.

Setelah terpilih menjadi empat kontestan terakhir, Tracy dan Pringka mendapat hadiah uang sejumlah 75 poundsterling (Rp 1.541.795) untuk menciptakan model desain skala 1: 100.

Setelah memperhitungkan saran yang diberikan juri, keduanya memutuskan menghapus area patung. Untuk menggantikannya, area ini menjadi jalan gapura atau pergola di mana mereka memasukkan kotak bunga untuk menambah kecerahan dan warna.

Sebenarnya, ukuran pergola lebih besar tapi karena biayanya jadi lebih mahal, dan keduanya mungkin akan mendapat revisi lanjutan untuk desain tersebut, Tracy dan Prinka mengurangi ukurannya.

Selain itu, desain tersebut juga memberikan akses bagi penyandang cacat. Desain aslinya membuka jalan setapak pada amfiteater cekung. Oleh karena itu, Tracy dan Prinka mengubah jalan yang melengkung ke bawah sehingga secara estetika tergabung dengan bangku-bangku. Terakhir, keduanya menambahkan sentuhan bahan dan pencahayaan untuk suasana di malam hari.

Usaha keras keduanya membuahkan hasil. Sejak diputuskan sebagai pemenang, Tracy dan Prinka telah bertemu dengan pejabat kampus untuk membahas beberapa perubahan kecil. Taman tersebut dijadwalkan mulai dibangun dalam beberapa bulan ke depan dan akan selesai pada September, sesuai dengan perayaan ulang tahun Universitas Kent.

disadur dari

Written by Farah Fitriani Editor at GNFI

a single young woman full of spirit in making a better Indonesia. an undergraduate student in Faculty of Law, Padjadjaran University, Bandung, Indonesia who is now being an exchange student in Rikkyo University, Tokyo, Japan. english teacher and a lecturer's assistant at College of Business, Rikkyo University. you can contact her by mentioning @farafit in twitter or adding farahfitrianifaruq to have a little chitchat via GTalk.

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ