Categorized | Artikel, MSN

K e j u t a n !

Bangsa ini baru saja mengalami “kejutan” tentang resafel cabinet, tentang banyaknya jumlah wakil menteri. Kalau di tahun 1950 sampai 60an bangsa ini semua duduk dengan khidmad, bergerombol berkelompok – kelompok mendengar pidato Bung Karno tanpa teks yang menggelegar. Dewasa ini sebaliknya; orang bergerombol dan berkelompok-kelompok dengan handphone ditangannya mentransfer lewat Bluetooth video – berita tentang menteri baru, gossip tentang bintang sinetron, tentang kekayaan pejabat daerah dsb dsb.

Andrea Hirata dalam buku novel nya yang baru berjudul “Padang Bulan” dalam Mozaik 1 mengisahkan seorang suami penyayang istri dari keluarga kurang mampu akan memberikan kejutan pada istrinya (sebuah sepeda ontel). Syalimah istrinya ini berkata: “Aih, janganlah bersenda, Pak Cik, Kita ini orang miskin. Orang miskin tak kenal kejutan”. Dia melanjutkan: “Kejutan – kejutan begitu, kebiasaan orang kaya. Orang macam kita, ni? Saban hari terkejut. Datanglah ke pasar kalau Pak Cik tak percaya”. Zamzani nama suaminya tahu benar maksud istrinya. Harga-harga selalu membuat mereka terperanjat.

(image from Gettyimages Royalty-free)

Ya. tulisan Andrea Hirata itu benar. Saban hari masyarakat terkejut karena harga-bahan pokok terus merangkak keatas. Tapi semua itu nampaknya tak berdaya dengan kejutan misalkan tentang incident video mesum yang tak ada manfaatnya . Masyarakat disemua lapisan nampaknya “senang” dengan kejutan seperti itu dan melupakan hal-hal penting yang menyangkut hidup rakyat banyak, yakni ekonomi.

Berita tentang kolapnya perekonomian Yunani tak membawa dampak apa-apa bagi kita. Orang tidak tahu dimana Yunani itu. Para pejabat “bersabda”: “Yunani tidak bedampak pada perekonomian kita”. Rakyat tentu tidak tahu makna statemen itu. Gejolak ekonomi di negara manapun di dunia ini tidak memiliki batas negara. Perekonomian satu negara yang kolap, mengakibatkan hancurnya harga-harga saham perusahaan raksasa dunia. Apabila perusahaan-perusahaan Indonesian yang memiliki hutang luar negeri dan menggunakan saham-saham perusahaan raksasa yang dibelinya itu sebagai Collateral – jaminan, maka hancurlah perusahaan nasional itu. Ketika beberapa perusahaan mobil tingkat dunia ambruk karena perekonomian negaranya terus turun kebawah, maka walaupun perusahaan-perusahaan mobil itu lokasinya jauh – 24 jam dengan pesawat dari negara kita; namun harga karet perkebunan kita juga jatuh kebawah, PHK mengancam. Karena karet dari perkebunan kitalah yang mensuply bahan baku pembuatan ban mobil di perusahaan-perusahaan mobil raksasa itu.

Indonesia is world main tyre producer (Gettyimages Royalty-Free)

Berita running text di beberapa stasiun TV yang menyebutkan bahwa devisa negara China sudah mencapai trilliun an dolar AS juga bukan menjadi kejutan bagi kita. Apa hubungannya? – tanya sebagian orang yang lebih suka mengamati kelanjutan perkara video mesum itu. Kekuatan ekonomi China yang meraksasa itu, sudah menyebar ke segala penjuru belahan dunia dari kota sampai desa dan kampung yang terisolir sekalipun. Produk-produk negara ini merayap dengan pasti. Dalam buku text marketing disebutkan bentuk-bentuk pesaing antara lain “The Laid Back Competitor” dan “The Tiger Competitior”. Jenis yang pertama menjelaskan jenis pesaing yang tidak berbuat apa-apa ketika diserang para pesaingnya. Sedangkan jenis kedua adalah pesaing yang bergerak dengan cepat dan bereaksi dengan cepat pula terhadap apapun jenis serangan para pesaing di wilayahnya. Dan betul atau tidak, kita nampaknya menjadi pesaing berjenis pertama – yang tidak berbuat apa-apa ketika produk-produk pesaing menyerbu wilayah kita. Ini nampaknya sebagai salah satu jawaban kenapa devisa China terus meroket.

Data dari BPS Jawa Timur misalnya menunjukkan bahwa secara kumulatif nilai impor Jatim Januari – Mei 2010 mencapai US$ 5.643,92 juta atau mengalami kenaikan 50.72% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009 yang mencapai US$ 3.029.75 juta. Menurut negara asal China merupakan pemasok barang impor non migas Jatim selama bulan Mei 2010, diikuti AS, Jepang, Thailand dan Kanada.

China betul-betul menggunakan kesempatan adanya perjanjian bebas atau Free Trade Agreement antara ASEAN dan China. Dulu Indonesia selalu menawarkan daya tarik ekonomi kepada pihak luar negeri dalam hal murahnya sumber daya manusia dan berlimpah dan murahnya bahan baku. Pada persaingan global saat ini apa yang ditawarkan dulu sudah tidak berlaku lagi karena adanya perjanjian perdagangan bebas tadi. Negara-negara pesaing Indonesia tidak lagi harus mencari bahan baku dan SDM yang murah melainkan mencari negara yang lebih efisiean dan memberikan kemudahan berusaha yang lebih baik. Beberapa perusahaan asing yang dulu berinvestasi di Indonesia pada ramai-ramai merelokasi perusahaan keluar negeri yang dianggap lebih efesien, dengan peraturan hukum yang lebih konsisten; toh nantinya produk-produknya bisa dengan mudah masuk ke Indonesia dengan harga murah karena tarifnya sudah 0%.

Sebagian (besar) diantara kita masih saja menunggu kejutan kelanjutan kasus video mesum artis ini, tentang kenapa kedua artis tidak ditahan dan kenapa aktor penyanyinya ditahan; tentang permintaan pengacara akan penangguhan tahanan penyanyi dsb.

Mungkin kalau Andrea Hirata dalam novelnya menulis tentang lumpur lapindo. Maka tentu akan ada pembicaraan antara dua orang: “Orang macam kita, ni? Saban hari terkejut. Datanglah ke Porong kalau Pak Cik tak percaya”. Orang sudah lupa akan dampak ekonomi yang diakibatkan lumpur yang kata para ahli berhenti baru 31 tahun yang akan datang itu. Perekonomian Jatim yang berorientasi ekspor terutama di wilayah timur dan selatan Jatim yang – mau tidak mau- harus melewati jalan ini harus was-was setiap hari akan kondisi jalan Porong, sebab jalan alternative yang belum jelas selesainya (seringkali jawaban soal jalan Porong ini menyebut nama Tuhan “Insya Allah tahun 2011, 2012 selesai). Sementara kedua pelabuhan alternative tanjung Perak di Probolinggo dan Banyuwangi masih belum bisa dipakai untuk kepentingan ekspor. Rakyat sudah biasa dengan pernyataan yang mendinginkan hati: “Memang jalan Porong berbahaya, tapi untuk sementara ini masih belum terlalu bahaya”. Masyarakat akhirnya terbiasa dengan kejutan-kejutan bahwa Porong macet, ditemukan lagi bubble yang mengeluarkan gas metan, dapur sebuah rumah ditelan bumi karena pergeseran tanah atau land subsidence dsb.

Kita mungkin nanti akan menyaksikan lagi segerombolan orang yang berkelompok – kelompok dengan handphone ditangannya mentransfer gambar video mesum lanjutan yang dimainkan “orang mirip pejabat atau a dan artis –artis lain yang mirip-mirip itu. Dan seperti biasanya kejadian – kejadian penting ekonomi yang berdampak pada kehidupan orang banyak sudah tidak menjadi kejuta lagi; karena kata Andrea Hirata: “Orang Miskin tak kenal kejutan”. Mudah-mudahan Allah Maha Besar mengampuni bangsa ini.

*) Drs. A. Cholis Hamzah, MSc, adalah dosen STIE PERBANAS Surabaya, dan Wakil Ketua I Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya.

Popularity: 1% [?]

Share this Good News!
  • Print
  • Digg
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google Bookmarks
  • email
  • Reddit
  • Technorati
  • Twitter
  • Yahoo! Buzz
  • Tumblr
  • LinkedIn
  • MySpace

This post was posted by:

Akhyari - who has posted 780 posts on Good News From Indonesia.


Contact the author


One Response to “K e j u t a n !”

    Trackbacks/Pingbacks

    1. K E J U T A N Good News From Indonesia | Tempat Wisata Indonesia says:

      [...] handphone ditangannya mentransfer lewat Bluetooth video ⬠berita tentang Baca Selengkapnya: https://goodnewsfromindonesia.org/2011/10/21/k-e-j-u-t-a-n/ ← Burung [...]


    Leave a Reply

    Design your own t-shirt at ooShirts.com!

    GNFI’s Charity Project

    GNFI Channels


    ShoutMix chat widget

    counter
    Share

    Good News by Month