Bukit Batu Daya yang Memperdaya Pandangan Mata

Written by Akhyari Hananto Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Keindahan alam di wilayah Sungai Laur, Simpang Dua dan Simpang hulu tidak diragukan lagi. Ditambah lagi, kearifan lokal melestarikan Seni dan budaya masih dipegang teguh masyarakat menjadi sebuah modal dasar untuk menggali potensi wisata dan budaya.

Dari pengumpulan informasi ke lapangan diketahui ada sejumlah potensi wisata itu salah satunya, bukit Batu Daya. Panorama alam ini menjadi sebuah daya tarik bagi masyarakat yang ingin mengunjungi wilayah Sungai Laur dan Simpang Dua. Pemerintah Kabupaten Ketapang menjadikan Bukit Daya atau Bukit Gantang atau Bukit Onta sebagai salah satu tempat wisata yang layak dipertimbang untuk dikunjungi.

 

 
Bukit batu daya adalah salah satu bukit batu yang ada di Ketapang, disebut batu daya karena sering memperdaya padangan kita. Bila kita melihat dari tempat yang berbeda maka bentuknya juga akan berbeda. Karena bentuknya yang kokoh bersegi seperti Gantang, yaitu takaran padi maka disebut Bukit Gantang. Namun dari dipandang pada tempat berbeda, bukit ini akan menyerupai Onta. Maka disebut bukit onta.


Lokasinya paling mudah dilalui dari Dusun Keranji, Desa Batu Daya Kecamatan Simpang Dua. Dari Aur Kuning, Kecamatan Sungai Laur hanya butuh waktu sekitar 1 jam menuju kawasan ini. Batu terjal ini merupakan gugusan kawasan TNGP. Bukit ini menjadi daya tarilk khusus bagi pemanjat tebing. Bahkan, terjalnya bukit daya ini pernah menyebabkan seorang pemanjat tebing dari Universitas Indonesia Jakarta meninggal karena jatuh dari bukit ini. Di kalangan pemanjat tebing (Rock climber) bukit ini sudah begitu terkenal. Untuk menuju daerah ini dapat melalui jalur jalan Rasau Jaya (Pontianak) menggunakan transportasi sungai ke Telok Melano. Akses dari kawasan ini cukup berat, karena harus melalui sungai. Jika jalan darat, bagi yang tidak faham jalan dapat tersesat karena melewati perkebunan.
Namun akses mudah dan cepat adalah melalui jalan darat dari Pontianak menuju Aur Kuning, Sungai Laur bisa ditempuh perjalanan sekitar 4-5 jam. Ada beberapa penginapan di Sungai Laur. Dari ibukota Sungai Laur hanya butuh 1 jam perjalanan ke bukit Batu Daya.
Akan tetapi jika pengunjung datang ke Ketapang menggunakan pesawat dari Pontianak. Maka, dari Ketapang-Siduk-Nanga tayap-Sandai-Sungai Laur sekitar 6 jam perjalanan.
Untuk menjadikan kawasan ini wisata andalan, Pemkab Ketapang juga mulai memfasilitasi kawasan ini. Koordinasi antara instansi terkait dengan pemerintah kecamatan setempat juga ditingkat. Harapannya, dengan mulai dibenahi sarana pendukung maka keberadaan potensi wisata ini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi wilayah. Dimana multiplayer efect dari kepariwisataan ini diantaranya mampu meningkatkan tingkat kunjungan ke wilayah sehingga menggerakkan sektor riil.
Selain potensi wisata Bukit Batu Daya, potensi wisata di wilayah ini cukup banyak. Ini ditunjang lagi dengan udara yang segar, aliran sungai yang jernih dan masyarakat yang ramah.Menurut Izal, salah satu warga Sungai Laur, bahwa bukit yang menjulang tinggi di Kota Aur Kuning juga merupakan asset wisata yang siap diolah. Bukit Ruat dan Bukit Kuri merupakan kebanggaan masyarakat setempat. “Sebanarnya antara bukit Ruat dan Bukit Kuri ada semacam sebuah danau, tapi tidak terlalu besar, kalau didukung akses jalan maka sangat cantik sekali jadi objek wisata,” kata seorang warga, sebut saja Faisal.
Ia menceritakan mencapai lokasi tersebut, dilalui jalan kaki sekitar 1 jam menyisir anak sungai yang dialiri air jernih. Ada sebuah air terjun walau tidak besar, yang bersumber dari Bukit Kuri dan bukit Ruat. Dari lokasi tersebut, kata dia akan tampak Kota Aur Kuning dari atas. “Cantik sekali, tinggal dikelola tapi harus dibuat jalan menuju lokasi itu,” tuturnya.
Sementara itu, dalam memberdayakan potensi keperawisataan dan budaya, Dinas Budparpora Ketapang mengembangkan desa budaya. Menurut Drs H.Jahilin M.Si dalam Musrenbang kecamatan bahwa ada beberapa desa budaya yang dikembangkan. Beberapa desa lainnya bisa mengusulkan tersebut, dan permohonanya akan disampaikan ke pemerintah pusat. Selain penjelasan dalam musrenbang, mensosialisasikan Kebudayaan, Pariwisata, pemuda dan Olahragan instansi ini juga melakukan kegiatan di beberapa kecamatan. Misalnya di Sungai laur dan Simpang hulu dilakukan malam hiburan rakyat dan lain-lain.@ (Andy Candra/Humas Setda Ketapang)

 
1 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ