Andrea Hirata: Dari Bangku Sekolah Reyot ke Doktor Honoris Causa di Inggris

Written by Indah Gilang Pusparani Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies


 “Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.”

Familiar dengan kutipan tersebut? Ya, kalimat ini merupakan salah satu “mantra” Andrea Hirata dalam novelnya, Laskar Pelangi. Lewat buku-bukunya, Andrea telah menginspirasi banyak pembacanya untuk meraih pendidikan tinggi di luar negeri, seperti sang protagonis, Ikal. Kali ini, Andrea kembali membuktikan kesaktian mantra tersebut melalui sebuah prestasi tingkat internasional. Tanggal 13 Juli 2015 lalu, Andrea Hirata menerima penghargaan bergengsi Doktor Honoris Causa di bidang Sastra dari Universitas Warwick, Inggris.

Dalam upacara penganugerahaan tersebut, Andrea berkesempatan menyampaikan rasa bangganya, mengingat dia berasal dari sebuah pulau kecil yang bahkan tidak memiliki toko buku. Andrea menuturkan bahwa sebagai seorang anak penambang timah, dia mengetahui rasanya selalu tertinggal dan terjerat dalam lingkaran setan kemiskinan. Karena itulah, kisah seperti Laskar Pelangi menjadi inspirasi bagi orang-orang yang berasal dari latar belakang serupa.

Dalam acara temu mahasiswa selepas penganugerahaan, Andrea bercerita bahwa dia sering menemui banyak pembaca yang terinspirasi buku-bukunya dan kini tengah menjalani studi di berbagai institusi bergengsi di dalam maupun luar negeri. Bahkan salah satu dari mereka bersikeras mengikuti kisah Ikal, yakni lulus dari Universitas Indonesia dan melanjutkan studi di Universitas Sorbonne, Prancis.

Ambisi untuk menciptakan karya yang berdampak nyata itulah yang terus mendorong Andrea untuk menulis. Rupanya kekuatan sastra tidak hanya berhenti di situ. Andrea menyebutkan bahwa sejak Laskar Pelangi diterbitkan dan diangkat ke layar lebar, tingkat pariwisata di Belitung telah meningkat lebih dari 1.000%.

Kesuksesan Laskar Pelangi memang tidak main-main. Bukunya kini telah diterjemahkan ke dalam 34 bahasa dan diterbitkan di lebih dari 120 negara, termasuk di Eropa Timur yang sulit ditembus oleh penulis Asia. Laskar Pelangi juga telah digunakan sebagai bahan ajar di berbagai sekolah di dunia. Hebatnya, belum ada penulis Indonesia lain yang berhasil mencapai kesuksesan serupa di tingkat internasional selain sastrawan Pramoedya Ananta Toer.

Itulah yang menjadi pertimbangan Universitas Warwick, yang merupakan salah satu dari sepuluh universitas terbaik di Inggris, dalam menganugerahkan gelar tersebut. Andrea menyebutkan bahwa pihak Warwick telah mengamati perjalanannya selama lima tahun terakhir tanpa sepengetahuan dirinya.

Dalam pidatonya, Profesor Jan Palmowski, Pro Vice-Chancellor Warwick, menyebutkan bahwa publik internasional kini semakin menyadari potensi Indonesia. Dan melalui tulisannya, Andrea membuka jendela dunia kepada kekayaan budaya Indonesia. Lebih dari itu, bukunya memuat nilai universal, yakni kekuatan pendidikan dalam mentransformasi setiap individu, tanpa memandang kelas, pekerjaan, maupun gender.

Sekali lagi, pria berambut ikal dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya tersebut telah membuktikan hal tersebut. Berawal dari seorang siswa sekolah reyot di sebuah pulau terpencil hingga akhirnya meraih gelar Doktor Honoris Causa di Inggris, Andrea Hirata menjadi inspirasi nyata bagi anak muda Indonesia.

penulis: Shaffira Diraprana Gayatri

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ