Iklan Pariwisata Indonesia Mulai ‘Gempur’ Tujuh Negara Dunia

Written by Fikri Bagus Zakaria Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

 Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata terus melakukan berbagai cara untuk mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga 20 juta orang di 2019. Salah satunya adalah dengan agresif mempromosikan potensi pariwisata Indonesia ke sejumlah negara.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, mulai Juli hingga Desember 2015, pihaknya akan ‘menggempur’ tujuh negara penyumbang wisman terbanyak ke Indonesia dengan TVC Wonderful Indonesia. Ketujuh negara tersebut, yakni Malaysia, Cina, Australia, Jepang, Korea dan Timur Tengah.

“Dari media TV, online, cetak, digital luar ruang, semua lini kami gerilya dengan keindahan alam, keragaman etnik, keramahan tradisi, kekayaan kuliner dan kehangatan senyum welcome to Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya dalam keterangan tertulis, Senin (10/8).

Dalam pembuatan materi iklan, pemilihan negara dan penentuan waktu promosi, ujar Arief, dengan menerapkan konsep DOT. Yaitu pertautan antara Destinasi (Great Bali, Great Jakarta dan Great Batam), Originasi (Top 10 negara asal turis yang berwisata ke Indonesia), dan Time (pemilihan waktu yang pas).

“Memang seharusnya awal tahun sudah digeber promosi, tetapi kami harus mengikuti semua prosedur administrasi yang ada, jadi time peak seasons di Juli-Agustus kami belum maksimal. Tetapi promo kali ini untuk menarik wisman yang bakal memutuskan berwisata akhir tahun 2015,” jelas Arief.

Pemilihan strategi DOT diucapkan mantan Dirut PT Telkom Indonesia ini agar iklan yang dibuat dapat tepat sasaran. Yakni tidak salah membidik calon wisatawan yang bakal ditawarkan.

“Karena data kunjungan bisa dibaca,” ujarnya.

Ia memaparkan, destinasi favorit wisman ke Indonesia adalah 40 persen Bali, 28 persen Jakarta, 24 persen Batam-Bintan. Hanya 10 persen kota-kota lain, seperti Surabaya, Jogja, Bandung, Medan, Makasar, Palembang, Manado dan lainnya.

“Mereka yang rajin berkunjung juga jelas dari tahun ke tahun, Singapore, Malaysia, China, Australia, Jepang, Korea,” ujar Arief.

Kedua, DOT disebutnya juga lebih menjamin keefektifan karena sudah ada track record, bisa ditelusuri dari benchmark, dan lebih jelas. Termasuk soal pemilihan waktu promo, dengan memahami kebiasaan mereka dalam memutuskan untuk berwisata, ketepatan waktu promosi menjadi sangat vital.

“Jangan sampai kita promosi, pas mereka sudah memutuskan untuk berwisata akhir tahun? Percuma jadinya,” kata dia.

Republika.com 10 Agustus 2015

Written by Fikri Bagus Zakaria Member at GNFI

A creative story teller who have living in a place that he called by "Paradise" | Founder of Komunitas Backpacker Malang Raya (KBMR). | Twitter/IG: @Hokitraveler | E: |[email protected]

More post by Fikri Bagus Zakaria
     
    4 comments
      Livefyre
    • Get Livefyre
    • FAQ
    regulardezz
    regulardezz

    @GNFI mudah2xan infrastrukturnya di bagusin,jadi mudah dan ngga mahal biayanya,terutama selain Bali dan jawa

    Bertonnnnn
    Bertonnnnn

    @GNFI daerah timur tuh belum dipromosiin..

    GNFI
    GNFI

    Iklan Pariwisata Indonesia Mulai ‘Gempur’ Tujuh Negara Dunia. bit.ly/1Kgj012 pic.twitter.com/szisWvwvro

    agungbekka
    agungbekka

    @GNFI saya cari di channel indonesia travel di YouTube kok belum ada ya,, pengen lihat iklannya