Imlek di Khatulistiwa
Garis khatulistiwa merupakan garis pembelah bumi yang membuat menjadi dua bagian antara utara dan selatan. Kali ini saya mendapatkan kesempatan berkunjung ke kota yang di lewati oleh garis khatulistiwa.
Berangkat melalui Bandara Sultan Aji Muhammad sulaiman, salah satu bandara terbaik di Indonesia ini di hiasi pernak pernik imlek. Bagi yang merayakan Tahun baru Imlek ini pun terasa berkah karena di sambut oleh hujan. Tentu saja di berbagai wilayah di Indonesia di guyur hujan tanpa terkecuali Balikpapan tempat keberangkatan saya.
Setelah melihat lihat pernak pernik imlek,saya pun sangat terpuaskan dengan fasilitas terbaik di bandara ini, seperti di luar negeri bahkan lebih baik.
Hujan pun menemani penerbangan saya di Garuda explore berkapasitas 50an orang .
Setelah beberapa jam penerbangan akhirnya saya "touchdown" di bandara Supadio Pontianak dan juga masih di hiasi oleh pernak pernik imlek.
Rehat sejenak,Di malam harinya saya melanjutkan perburuan wisata kuliner di kota Pontianak ini. Makanan Tionghoa,melayu dan sebagainya sudah merangsang otak saya untuk menyantap kuliner di kota ini.
But.... sepertinya saya kurang beruntung, karena penjual makanan ala tionghoa pada tutup dan masih belum berjualan. Setelah saya mencari cari akhirnya saya mendapatkan sotong pangkong,yuppp salah satu makanan khas di Pontianak.
Terbuat dari cumi cumi yang telah di keringkan, lalu di bakar di sajikan dengan saus. Thats amazing taste,nikmat!!!!Nusantara memang gak ada duanya,dari sabang hingga merauke variasi rasa memang sangat bervariatif.
Sambil menyatap makanan,sayapun memandangi gemerlap langit malam yang penuh dengan kembang api.
Setelah itu saya melanjutkan perjalanan mengelilingi Pontianak.
Tahun baru imlek di Pontianak betul betul di sambut oleh warganya. Seluruh penjuru kota di hiasi beragam jenis hiasan imlek,mulai dari warung,hotel dan juga kantor gubernur pun terdapat hiasan pernak pernik imlek.
Mulai dari lampion lampion yang bergelantungan di seluruh penjuru kota hingga lilin lilin raksasa yang ada di setiap sudut kota
Saya semakin merasa tidak berada di Indonesia.
Saya pun merasa seperti di negeri tiongkok. Gerimis hujan menutup perjalanan malam ini.
Sudah waktunya kita yakin bisa menjadikan Indonesia tujuan wisata dengan kekuatan Budaya yang begitu beragam. Sudah waktunya kita memaksimalkan national branding. BERGERAK ATAU TERGANTIKAN.











Advertisement Advertise your own

0 Komentar
READ NEXT
BACK TO TOP