Penerbangan di Langit Makassar Kedatangan Teknologi Baru
Lalu lintas transportasi selalu menjadi hal utama bagi setiap moda mobilitas. Sebab, semakin ramainya masyarakat yang bepergian maka akan meningkatkan terjadinya kepadatan lalu lintas baik di darat, air, maupun udara. Khususnya transportasi udara, mengatur lalu lintas penerbangan yang semakin pada bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Menyadari hal tersebut Perusahaan umum (perum) Lembaga Penerbangan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNI) atau dikenal dengan AirNav Indonesia saat ini telah resmi menggunakan teknologi Air Traffic Control System (ATS) yang baru bernama Top Sky. Penggunaan ATS Top Sky ini adalah yang pertama kali digunakan AirNav Indonesia untuk Bandara Makassar.
Menteri perhubungan Iganasius Jonan turut hadir dalam peresmian sistem baru ini. Dirinya menuturkan, perubahan ATS Eurocat-X menjadi Top Sky merupakan peningkatan navigasi udara. Dengan peningkatan navigasi ini, salah satu perubahannya adalah Flight Plan yang seharusnya menggunakan converter dan alat bantu lain, kini seluruhnya menjadi otomatis.
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
Menurut Jonan, dengan jumlah penerbangan di Indonesia setiap tahunnya frekuensi penerbangan terus bertambah dan meningkat lebih dari delapan persen. Pemutakhiran teknologi dianggap sangat perlu dilakukan.
"Makanya ini harus ada peningkatan dengan peralatan navigasi yang lebih modern dan lebih baik," ujar Jonan usai meresmikan ATS Top Sky di kantor Makassar Air Traffic Service Centre (MATSC).
Penggunaan Top Sky pertama di Flight Information Region (FIR) memilih lokasi Makassar bukan tanpa alasan. Makassar dianggap memiliki ruang udara lebih luas dari FIR di Jakarta. Jika dibandingkan, ruang udara FIR Makassar mencapai 60 persen sedangkan FIR Jakarta ?hanya 40 persen. Bahkan penerbangan luar negeri lebih banyak yang melewati Makassar sebelum Jakarta.
Direktur Utama AirNav Indonesia Bambang Tjahjono mengungkapkan bahw sebenarnya sistem Top Sky telah digunakan MATSC sejak 21 Desember 2015 yang lalu.? Sistem ini dianggap telah mendukung format flight plan baru yang sesuai dengan standard ICAO, sebuah sistem baru dilengkapi dengan fitur-fitur baru yang lebih optimal dengan penambahan perhitungan separasi.
Kemapuan Top Sky sama dengan Eurocat yang merupakan generasi lama. Namun semua fitur dalam top sky berbasis Web sehingga dapat diakses dari manapun. Seperti dalam hal komunikasi dengan pilot, sistem lama menggunakan koneksi serial X-25 yang sudah tidak diproduksi lagi. Sedangkan sistem baru ini, komunikasi dengan pilot akan menggunakan koneksi IP.
Selain melakukan upgrade terhadap sistem, Bambang menuturkan, Airnav juga melakukan peremajaan sejumlah alat penunjang. "Kami mengganti 47 Work Station yang sudah tua, 30 server, jaringan dan interface," jelasnya.
sumber: Republika
0 Komentar
READ NEXT
BACK TO TOP