Sarini, sang Kartini pengharum negeri

26. April, 2013 MSN 1 comment

By Ahmad Cholis Hamzah*

Seringkali kita menonton tayangan TV luar negeri misalnya Amerika Serikat kejadian-kejadian yang sangat tragis misalkan kebakaran, kecelakaan pesawat, tabrakan mobil, orang yang terseret arus dsb, dan ada seseorang yang dengan ketulusan hatinya menolong orang-orang yang terlibat dalam kejadian tragis itu sekaligus menyelamatkan jiwa mereka. Orang seperti ini langsung mendapatkan penghargaan dari Gubernur, kepala kepolisian atau tokoh-tokoh masyarakat sebagai pahlawan. Semua media elektronik dan cetak menyiarkan aksi heroik orang seperti ini berhari-hari dan seringkali menjadi headline.

 

Baru-baru ini media Taiwan melaporkan aksi kepahlawanan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Sarini umur 35 tahun dari Indramayu Jawa Barat yang menyelamatkan jiwa majikannya, seorang warga Taiwan lanjut usia bernama Tsai tenggelam  di sungai yang arusnya deras. Tsai – pada tanggal 17 April 2013 yang lalu tiba-tiba melompat dari kursi rodanya terjun ke sungai; dan Sarini yang sedang menjaga Tsai dan tidak bisa berenang itu dengan tulus ikhlas demi kemanusiaan terjun ke sungai dan berhasil memeluk nenek Tsai dan bergolak didalam air selama 10 menit dan akhirnya menyelamatkan jiwa nenek ini meskipun tangan dan kaki Sarini cedera akibat tindakan kebajikannnya.

Tindakan heroik Sarini yang disiarkan oleh stasiun televisi dan media cetak tersebar luas dan menimbulkan respons yang luar biasa dari kalangan luas warga Taiwan. Karena meskipun Sarini baru saja bekerja sebulan di keluarga Tsai di Taiwan ini, tapi dia sudah menganggap nenek Tsai sebagai keluarga sendiri. Karena itu aksi heroik Sarini dan keikhlasan dia untuk mencintai majikannya ini banyak mendapat sorotan positif dari media setempat dan dielu-elukan menjadi pahlawan perempuan.

Kepala Pekerjaan dan Pelatihan Komite Buruh Taiwan Lin San-gui, Wakil Kepala Camat Kabupaten Changhua Yang Zhang Zhong, dan Kepala Kantor Perwakilan Indonesia untuk Taipei Ahmad Syafri Nurmatias, pada 22 April berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk keduanya yang dirawat di rumah sakit. Baik Lin Sangui dan Yang Zhang Zhong memuji dan menyatakan terkesan dengan perbuatan Sarini. Meskipun baru sebulan lebih bekerja di Taiwan, dia mencintai pasien seperti keluarga sendiri. Mereka juga berharap Sarini cepat sembuh dan memberi Sarini hadiah dan penghargaan sebagai tanda simpatik.

Sebenarnya ada banyak TKI kita yang bekerja di luar negeri memiliki jiwa sosial yang tinggi seperti Sarini ini; mereka ini meskipun berada jauh dari tanah air, tapi masih memegang teguh adat istiadat Indonesia yang santun terhadap sesama tanpa melihat latar belakang suku, agama dan ras bangsa; mereka sejatinya telah menjadi “Diplomat” bangsa yang ikut mengharumkan nama bangsa dengan cara mereka sendiri.

Tentu tidak ada dalam pikiran Sarini untuk minta dihargai atas perbuatan mulianya. Namun selayaknya kita sebagai bangsa tidak boleh melihat dengan mata sebelah kepada orang seperti Sarini. Selayaknya Sarini mendapatkan perhatian yang tulus dari seluruh anak bangsa ini karena tingdakannya yang mulia.

Sayang sekali tidak banyak media kita di tanah air ini yang meliput tindakan Sarini ini dengan liputan “Breaking News”; sehingga masyarakat tidak memiliki informasi yang baik tentang tindakan positif warga Negara Indonesia diluar negeri. Media kita penuh dengan berita gossip dan rumor para selebritis, penangkapan politisi dan pejabat pemerintah yang korup, atau perkelahian antar pelajar dan desa. Kalau toh ada berita tentang TKI kita di luar negeri, berita itu hanya tentang tindakan kriminal yang dilakukan mereka di luar negeri. Menurut saya untuk mengharumkan nama bangsa, sejatinya kita tidak boleh mempraktekkan “bad news is good news”. Good news tentang anak bangsa seperti Sarini ini perlu di pertontonkan kepada khayalak.

Saya berkhayal, Menteri Tenaga Kerja Indonesia, atau Duta Besar Indonesia untuk Taiwan, atau MUI atau Pimpinan Organisasi Masyarakat, atau para anggota DPR/DPRD yang sedang studi banding, atau para tokoh aktivis LSM dsb dsb, Mengalungkan kalungan bunga, memberikan penghargaan kepada Sarini, dan diliput luas di media cetak atau elektronik, seperti yang terjadi di Amerika Serikat atau di Negara negara lain. Alangkah bangganya bangsa ini.

*Alumni University of London, Universitas Airlangga Surabaya dan dosen pada STIE PERBANASA Surabaya.

About author
Comments
  1. Illumi Arzia

    4 / 26 / 2013 9:59 am

    Mungkin karena media di Indonesia tidak mempunyai perwakilan wartawan di luar negeri jadi berita seperti ini tidak sampai ke media-media di Indonesia.

    Reply

Nickname:

E-mail:

Homepage:

Your comment:

Add your comment