Indonesia merupakan negara yang memiliki prinsip politik luar negeri yang bebas-aktif. Sebuah prinsip yang di menjadi haluan utama Indonesia dipergaulan dunia untuk tidak bergantung dengan pihak manapun namun tetap aktif dalam isu-isu dunia seperti perdamaian. Bentuk nyata dari bebas-aktif Indonesia diwujudkan dalam berbagai macam program seperti bergabung dalam PBB dan menjadi kontributor Pemeliharaan Perdamaian PBB. 
 
Terkait dengan Pemeliharaan Perdamaian PBB, Indonesia ternyata berada di peringkat 10 dari 124 negara penyumbang pasukan, menurut Daftar Peringkat Negara Kontributor Pasukan ke Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB, yang diterbitkan PBB, Kamis (17/3). Dalam peringkat 10 besar tersebut Fiji menempati peringkat tertinggi dengan jumlah personel mencapai 8.193. 
 
Sedangkan menurut keterangan Kementerian Luar Negeri, pemerintah Indonesia saat ini menugaskan 2.843 personel TNI dan Kepolisian Indonesia untuk 10 Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Jumlah tersebut artinya bertambah sekitar 200 personel dari bulan Februari yang lalu. Pasukan tersebut dikirimkan untuk 10 misi perdamaian yang diikuti oleh Indonesia diseluruh dunia. 

Ke-10 misi pemeliharaan perdamaian tersebut adalah misi UNIFIL (Lebanon), UNAMID (Darfur, Sudan), MINUSCA (Repubik Afrika Tengah), MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), MINUSMA (Mali), MINURSO (Sahara Barat), MINUSTAH (Haiti), UNMIL (Liberia), UNMISS (Sudan Selatan), dan UNISFA (Abyei, Sudan).

Kontribusi pasukan Indonesia untuk Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan wujud pelaksanaan mandat konstitusi (UUD 1945) yang mengamanatkan Indonesia untuk "ikut melaksanakan ketertiban dunia".

Pengiriman pasukan perdamaian PBB juga merupakan instrumen pencapaian politik luar negeri Indonesia, sekaligus sebagai sarana peningkatan kapasitas dan profesionalisme personel TNI dan Kepolisian Indonesia.

Capaian Indonesia itu merupakan bagian dari upaya mewujudkan Visi 4.000 personel pemelihara perdamaian, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2015-2019.

Sejalan dengan visi itu, pemerintah Indonesia akan terus berupaya merealisasikan pengiriman satu batalyon komposit terdiri dari 800 personel TNI, satu pasukan polisi berisi 140 personel Polri, dan 100 individu petugas kepolisian pada 2016.

Sumber : ANTARA
Sumber Gambar : Nani Afrida / JakartaPost

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook
READ NEXT
BACK TO TOP
Salah Satu Kopi Terbaik Indonesia Asal Papua Ini Ternyata Ampuh Cegah Kanker
Salah Satu Kopi Terbaik Indonesia Asal Papua Ini Ternyata Ampuh Cegah Kanker
Salah satu dataran tinggi di Indonesia ternyata memiliki potensi alam berupa produksi kopi terbaik yang memiliki kadar asam dan kafein yang rendah serta kaya
Bukan Lagi Turki atau Mesir, Rusia kini Memilih Indonesia
Bukan Lagi Turki atau Mesir, Rusia kini Memilih Indonesia
Outbond Rusia untuk mengejar matahari, selama ini adalah Mesir dan Turki. Tahun 2016 ini ada konstelasi yang berubah. Wonderful Indonesia perlahan-lahan muncul ke permukaan
80 Milyar Rupiah Untuk Startup Indonesia
80 Milyar Rupiah Untuk Startup Indonesia
Perkembangan perusahaan digital di Indonesia tahun ini tampaknya cukup tinggi. Melihat tren tersebut, langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekosistem dipandang penting. Salah satu langkah
 Inilah Kereta Buatan Madiun, Pesanan Bangladesh yang siap Dikirim
Inilah Kereta Buatan Madiun, Pesanan Bangladesh yang siap Dikirim
PT Industri Kereta Api (INKA) di Kota Madiun, Jawa Timur, siap mengirim tahap awal kereta penumpang pesanan Negara Bangladesh pada akhir Maret tahun 2016.
Portable Organizer karya anak bangsa yang diminati dunia
Portable Organizer karya anak bangsa yang diminati dunia
https://www.instagram.com/p/BCjxiIkpSS8/?taken-by=kavie.co Bergerak cepat dan tepat saat ini sudah menjadi tuntutan sehari-hari. Kehidupan yang terorganisir menjadi kunci utama untuk mendukung aktivitas tersebut. Namun, terkadang banyak kendala
Sejarah Hotel Berbintang Pertama di Indonesia
Sejarah Hotel Berbintang Pertama di Indonesia
Hotel Indonesia adalah hotel berbintang pertama yang dibangun di Jakarta, Indonesia. Hotel ini diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno