Berkat Cantik Itu Luka, Tasikmalaya Mendunia
Novel karya Indonesia mendapatkan penghargaan tingkat dunia, sebuah novel berjudul Cantik itu Luka karya dari Eka Kurniawan. Karya yang disebut berkesan tersebut memenangkan penghargaan pertamanya dari World Reader's Award, Selasa lalu (22/03/2016).
Karya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul Beauty is wound itu merupakan karya luar biasa yang dibuka dengan sebuah kalimat mengejutkan, "Suatu sore di bulan Maret, Dewi Ayu bangkit dari kuburnya setelah meninggal selama 21 tahun."
Pencapain Eka Kurniawan menggambarkan bagaimana penulis-penulis Asia memiliki nilai kompetitif dalam dunia literasi. Seperti diungkapkan oleh Nury Vittachi, presiden dari World Reader's Award, "Suara-suara dari (penulis) Asia masih sangat langka di panggung literasi dunia." Namun menurutnya, dengan pencapaian ini Nury menyebut bahwa terdapat pernyataan 'perang' dari para penulis timur yang ingin membantah stereotipe bahwa karya literasi timur tidak kaya, tidak kuat, dan tidak kreatif.
"Di sini saya mewakili sebuah negara bernama Indonesia, ditengah riuhnya dunia," ujar Eka Kurniawan seperti dirilis dalam laman resmi World Readers' Award.
Upacara penghargaan tersebut juga memberikan persembahan untuk penerjemah buku kebanggaan Indonesia tersebut, Annie Tucker. Tucker menyampaikan pernyataan dalam buku yang dipublikasikan oleh Pen America sebagai "sebuah ungkapan istimewa dari seorang Jawa Barat yang segar dan baru untuk para pembacanya, membangkitkan pengaruh-pengaruh lokal seperti teatrikal wayang yang jenaka dan epik; dongeng-dongeng rakyat yang populer dimasyarakat; dan sebuah fiksi dari horor dan seni bela diri Indonesia.
Penghargaan World Reader's Award sendiri merupakan even yang diselerenggarakan oleh Asia Pacific Writers' and Translators' Association (Asosiasi Penulis dan Penerjeman se-Asia Pasifik). Asosiasi ini memiliki anggota dari kalangan penulis, penerjemah, penerbit, para cendekia literasi dan guru penulisan kreatif. Mereka semua terkumpul dalam sebuah misi untuk mengembangkan keanekaragaman buku yang mendapatkan penghargaan dalam penghargaan buku internasional.
Sebelumnya, nama Eka Kurniawan juga dimasukkan dalam nominasi penghargaan buku Internasional, Man's Booker Award 2016 melalui karyanya yang berjudul Lelaki Harimau (Man Tiger). Kita akan tunggu apakah pria kelahiran Tasikmalaya tersebut bakal kembali membawa pulang penghargaan.
Sumber : World's Reader Award
Sumber Gambar : Dwianto Wibowo / New York Times
Advertisement Advertise your own

0 Komentar
READ NEXT
BACK TO TOP