Beberapa permasalahan kadang kala bisa diselesaikan secara bersamaan. Seperti yang dilakukan oleh pengusaha asal Jakarta ini yang berhasil mengubah plastik menjadi energi. Plastik yang biasanya terbuang percuma dan mencemari lingkungan tersebut berhasil diolah dan menghasilkan manfaat untuk bahan bakar minyak (BBM).
 
Pengusaha tersebut bernama Hamidi yang mengaku memulai upaya pengolahan limbah plastik itu sejak tahun 2008. Meski awalnya banyak menuai kegagalan, pria asal Tangerang tersebut akhirnya berhasil pada tahun 2013.
 
"Namun seiring proses saya belajar mengenai meningkatnya masalah sampah di lingkungan dan saya pikir ini masalah yang harus diselesaikan," ujar pria 37 tahun tersebut.
 
Hamidi bersama alat pengolah plastik temuannya
 
 
Seperti dilansir VOA Indonesia, proses pengolahan plastik tersebut dilakukan Hamidi setiap hari dengan mengumpulkan 25 kilogram sampah. Kemudian plastik-plastik tersebut dibakar dan uap pembakarannya didistilasi untuk menghasilkan bahan bakar cair.
 
Proses pembakaran sampah plastik itu sendiri memerlukan waktu kurang lebih empat jam. Setelah itu, uap hasil pembakaran sampah plastik akan diteruskan melalui pipa pendingin dan uap mengalami proses penyubliman sehingga berubah menjadi zat cair. Zat cair itulah yang menjadi minyak mentah, cikal bakal dari bahan bakar minyak.
 
Dalam sehari, Hamidi bisa dua kali mengolah sampah plastik menjadi BBM sintetis dengan total waktu sembilan jam, dua kali empat jam untuk mengolah sampah plastik dan satu jam untuk mengistirahatkan mesin. 
 
Jumlah sampah yang dibutuhkan oleh Hamidi terbilang cukup mudah didapatkan karena alat pengolahan miliknya berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang yang menerima lebih dari 6.000 ton sampah dari Jakarta setiap hari. Sayangnya fasilitas pengolahan sampah tersebut kesulitan untuk mengolah seluruhnya karena keterbatasan kapasitas, sehingga sampah menggunung dan menimbulkan risiko untuk lingkungan hidup dan kesehatan.
 
Alat temuan Hamidi tersebut belum dipatenkan karena dianggap belum cukup layak. Namun Hamidi telah berencana untuk mematenkannya segera setelah alat tersebut disempurnakan.
 
Apa yang dilakukan Hamidi merupakan hal penting yang harus diambil mengingat sebagian besar rumah tangga di Jabodetabek tidak mendaur ulang sampahnya atau dilayani oleh pemulung yang mengambil sampah untuk dijual ke pabrik daur ulang.
 
Hamidi merupakan satu tokoh yang rela untuk mengambil langkah nyata dalam mengolah sampah di Jakarta, seperti kelompok-kelompok dan lembaga non pemerintah lain yang peduli dengan pelestarian lingkungan. Berkontribusi dengan langkah nyata meski dimulai dari hal paling kecil.
 

Sumber : VOA Indonesia
Sumber Gambar : Andri Donnal Putera / Kompas.com

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook
READ NEXT
BACK TO TOP
Teliti Ragi dan Padi, Dua Perangkat Eksperimen Siswa Indonesia Terbang ke Antariksa
Teliti Ragi dan Padi, Dua Perangkat Eksperimen Siswa Indonesia Terbang ke Antariksa
Kemarin (23/03) dua perangkat eksperimen siswa Indonesia diluncurkan ke antariksa dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat dengan Cygnus Cargo Freighter di atas roket Atlas
Tim Hoki Es Indonesia Ukir Prestasi di Singapura
Tim Hoki Es Indonesia Ukir Prestasi di Singapura
Cabang olah raga hoki es memang belum terlalu populer di Indonesia. Namun, cabang ini terus berkembang bahkan telah menorehkan segudang prestasi di ajang internasional.
HOLA, Ajak Anak Jadi Duta Bangsa Indonesia di Amerika
HOLA, Ajak Anak Jadi Duta Bangsa Indonesia di Amerika
Sekelompok anak – anak usia sekolah dasar ramai mengunjungi sebuah rumah di jalan Dickinson, wilayah selatan kota Philadelphia. Rumah yang diberi nama “House of
Berkat Cantik Itu Luka, Tasikmalaya Mendunia
Berkat Cantik Itu Luka, Tasikmalaya Mendunia
Novel karya Indonesia mendapatkan penghargaan tingkat dunia, sebuah novel berjudul Cantik itu Luka karya dari Eka Kurniawan. Karya yang disebut berkesan tersebut memenangkan penghargaan
Aku Sangat Muda, Aku Sulut "Bandung Lautan Api" di Tanah Sunda
Aku Sangat Muda, Aku Sulut "Bandung Lautan Api" di Tanah Sunda
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaringTetapi bukan tidur, sayangSebuah lubang peluru bundar di dadanyaSenyum bekunya mau berkata, kita sedang perang Dia tidak ingat bilamana dia
Karya Pujangga-pujangga Indonesia, dalam Format Digital
Karya Pujangga-pujangga Indonesia, dalam Format Digital
Indonesia kaya akan karya sastra pujangga-pujangga di masa lalu. Mereka lah yang, seolah, memberikan gambaran kepada kita akan kehidupan sehari-sehari pendahulu-pendahulu kita di masanya.