Jika ingin mengenal alam Pulau Sulawesi, tak ada cara yang lebih baik selain melihatnya langsung, dengan menembusnya. 

Tidak ada pulau yang seunik Sulawesi, yang penuh dengan flora dan fauna endemik dan tak ditemui dimanapun di dunia. Keunikan itu juga karena biota di pulau itu merupakan percampuran antara sebelah barat yang dipengaruhi Asia dan biota di timur yang dipengaruhi Australia. 

Sulawesi adalah laboratorium alam, rumah asli bagi sejumlah fauna mengalami hibridasi atau perkawinan antar spesies berbeda yang kemudian menimbulkan sifat-sifat biologi baru, misalnya primata dari spesies Tarsius dari utara kawin dengan spesies monyet dari bagian selatan.

Sulawesi, pulau yang berbentuk huruf K itu, bagian paling barat dan lengan utara berasal dari Asia, tapi lengan yang tenggara datang dari selatan. Keduanya berasal dari batuan yang berbeda dimana bagian yang dari selatan lebih tua dengan umur batuan seperti Australia Barat sekitar 4,5 miliar tahun! 

Unik, misterius, menarik! 

Salah satu cara menikmati alam Sulawesi yang sangat unik itu adalah..menembus hutannya melalui sungai! Ya, lewat arung jeram. Siang ini saya berkesempatan menembus salah satu sungai yang menarik di Sulawesi Utara, namanya sungai Nimanga. 

Sungai Nimanga terletak di desa Timbukar, Minahasa Induk, Sulawesi Utara. Sungai ini merupakan sungai untuk melakukan olah raga arung jeram. Lokasi ini dapat dicapai sekitar 30 kilometer dari kota Tomohon, Sulut. Sungai ini memang belum begitu dikenal oleh wisatawan Indonesia, namun bagi para atlet profesional arung jeram baik lokal, nasional, maupun internasional lokasi ini sangat cukup dikenal. 

Karena, selain menyajikan sungai yang berkelok-kelok dengan arus cukup deras dengan bebatuan besar, sungai ini juga menyuguhkan pemandangan hutan alami khas Sulawesi dengan pohon-pohon tinggi, diselang-selingi dengan pohon kelapa yang tinggi.

Di sekitar sungai Nimanga terdapat hutan lebat menghiasi sehingga kita akan sering mendengar sahutan satwa liar misalnya berbagai jenis burung, monyet khas Sulawesi Utara, dan tentu Tarsius . 

Selama mengarungi sungai ini, kita akan melihat beberapa pertemuan dua arus sungai yang bergabung menjadi satu. Sungai Nimanga sering digunakan untuk berlatih oleh banyak tim arung jeram Sulawesi Utara karena memiliki tingkat jeram / grade tiga hingga lima dan pada musim penghujan tingkat gradenya bisa naik menjadi lima sampai enam.

Walaupun tingkat grade yang cukup tinggi, sungai ini cukup aman untuk diarungi oleh wisatawan atau pemula karena banyak ditemukan lokasi flat water (arus datar) sehingga jika perahu sampai terbalik, usaha penyelamatan mudah dilakukan. 

Ada banyak jeram yang akan dilewati di sungai Nimanga, beberapa yang terkenal adalah Golden Gate yang merupakan jeram besar pertama yang akan ditemui, jeram ini di tandai dengan tebing tinggi dihadapan kita. Deru arus sungai yang menghantam bebatuan, ditambah suara-suara alam dari hutan...sungguh moment-moment yang mendebarkan. 
 
Ada lagi yang unik.  Disini ada bebatuan yang cukup aneh atau mustahil terjadi sebenarnya, di samping-samping sungai banyak bebatuan kecil berbentuk agak lonjong yang dapat dengan mudahnya berdiri atau diletakan dengan posisi vertikal diatas batu yang lebih besar namun tidak pada posisi yang rata. Siapa yang menyusun batu batu itu? Saya menanyakan kepada operator arung jeram, menurutnya mitos penduduk sekitar batu-batu inilah yang ikut menjaga sungai ini untuk tidak meluap.
 
 
 
Namun sekali lagi, saya tak henti-hentinya dibuat kagum oleh keindahan, keberagaman, dan hijaunya hutan di sekitar sungai. Dan saya akan kembali lagi. 
 
 

Berikut beberapa foto sederhana yang sempat saya ambil. 

Yuk, jelajahi negeri sendiri. 

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook
READ NEXT
BACK TO TOP