Menjadi perempuan bukan alasan untuk tidak berkarya dan berdaya. Itulah prinsip dari Heera SKV, seorang entrepreneur muda yang sukses menjadi Owner & CEO Bursa Sajadah dalam 7 tahun terakhir.

Sebagai generasi ke-dua, Heera, begitu ia biasa disapa, membawa Bursa Sajadah sebagai pusat oleh-oleh dan perlengkapan haji/umroh dengan konsep one-stop shopping pertama di Indonesia. Di bawah PT Aarti Jaya, toko yang telah memasuki tahun ke-18 ini telah memiliki 8 cabang di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, Surabaya, Malang, dan Solo.

Gerai Bursa Sajadah Surabaya (Dok. Bursa Sajadah)

Beberapa waktu yang lalu, tim Good News From Indonesia berhasil melakukan wawancara dengan Heera SKV di tengah kesibukannya yang padat. Berikut hasil wawancara yang membahas lebih dalam tentang pengalaman seorang womenpreneur serta pandangan seorang Heera SKV tentang pertumbuhan ekonomi dan bisnis di Indonesia. 

Good News From Indonesia (GNFI): Seperti kita ketahui, Bursa Sajadah sebagai sebuah one-stop shop untuk oleh-oleh haji & umrah saat ini sudah tersebar di beberapa kita di Indonesia. Bagaimana proses awal bisnis berjalan?

 Heera SKV (Heera): Awalnya, Bursa Sajadah dirintis sejak tahun 1998 oleh ayah saya, Syahir Karim Vasandani. Jadi, bisa dibilang ini memang merupakan bisnis keluarga. Pada tahun 1998, saat beliau menunaikan ibadah haji, ayah saya melihat adanya trend oleh-oleh haji. Di sana, banyak sekali jamaah haji Indonesia yang berbondong-bondong membeli oleh-oleh untuk dibawa ke Indonesia. Meski demikian, para jamaah dihadapkan pada persoalan kuota bagasi yang terbatas. Dari situlah beliau melihat hal ini sebagai sebuah peluang bisnis di mana kita sediakan oleh-oleh haji di Indonesia sehingga orang yang pergi ke tanah suci dapat fokus beribadah dan saat kembali, mereka bisa membeli oleh-oleh di sini.

GNFI: Sebagai putri dari pemilik Bursa Sajadah, bagaimana keterlibatan  Heera dalam bisnis ini?

Heera: Saya mulai bergabung untuk meneruskan bisnis ini di tahun 2009. Sebelumnya, saya bekerja sebagai seorang tax consultant di Australia.

GNFI:  Berarti, selain menjadi seorang entrepreneur,  Heera ternyata juga pernah menjadi seorang karyawan? Bagaimana tantangan dari masing-masing pekerjaan yang pernah dijalani?

Heera: Bedanya, kalau jadi karyawan, paling ditunggu adalah akhir bulan sedangkan seorang entrepreneur ngga menunggu akhir bulan karena harus bayar salary pegawai hahaha. It’s a joke, anyway. Pada dasarnya, tantangan terbesar menjadi seorang entrepreneur adalah “managing people” karena hal itu tidak mudah. Dari sekian tantangan yang ada, saya bisa bilang bahwa bisnis adalah tentang mengatur sumber daya manusia. Kedua, kreativitas sangat diperlukan karena dari situ kita harus terus berkarya, berkreasi agar bisnis ini bisa terus berjalan.

Heera SKV Bersama Karyawan Bursa Sajadah (Foto: Baguss D Ramadhan)

GNFI: Sebagai seorang pebisnis perempuan,  Heera bisa disebut sebagai seorang womenpreneur tentunya. Selain menjadi seorang womenpreneur, tentu memliki sisi lain dalam kehidupan sebagai  dan bagian dari keluarga. Bagaimana hal tersebut dapat diatur dan diseimbangkan?

Heera: Tantangan terbesar saya pribadi sebagai seorang womenpreneur tentu tidak jauh dari bagaimana saya harus menjalankan bisnis juga merawat dan mendidik anak-anak saya. Tetapi, menurut saya, menjadi seorang womenpreneur mempunyai keuntungan yakni kita punya fleksibilitas waktu. Sehingga, kita bisa arrange waktu antara bisnis dan waktu untuk anak-anak. Bisa saya bilang ini sebagai sebuah kelebihan menjadi seorang womenpreneur. Tetapi, banyak juga tantangan-tantangan lain yang dihadapi. Untuk mengatasi tantangan tersebut, menurut saya sebagai seorang womenpreneur atau perempuan lain pada umumnya, support system is very important. Yang saya maksud sebagai support system di sini bisa berupa bantuan untuk mengurus anak-anak, termasuk support system dari sisi emosional, fisik, waktu, itu sangat penting bagi seorang womenpreneur. Selain itu, kita juga bisa bawa anak-anak untuk terlibat misalnya diajak ke toko untuk sekedar melihat apa yang saya kerjakan. Meski buat mereka seperti bermain, tetapi dari situ kita bisa mengajarkan nilai-nilai entrepreneurship pada mereka. Mudah bagi saya untuk mengajarkan langsung seperti memasang tag atau menjadi kasir, yang menurut mereka merupakan sesuatu yang seru seperti roleplay.

GNFI: Selain menjadi seorang womanpreneur,  Heera juga dikenal sebagai seorang coach. Bagaimana kedua aktivitas ini dapat dilakukan? Apakah memengaruhi satu sama lain atau justru saling menguntungkan?

Heera: Pastinya sangat menguntungkan. Alasan mengapa saya mendalami coaching ini karena saya bisa belajar tentang people. Karena dalam bisnis, tantangan utama seorang entrepreneur adalah managing people dan dengan memiliki coaching skill, tentu sangat membantu. Saya juga suka empowering people to move toa better stage. Alasan lain mengapa saya masih menjalankan coaching dan bisnis secara bersamaan adalah kesempatan untuk belajar dari klien yang menghadapi beragam masalah dalam bisnis mereka atau kehidupan. Sometimes, issue tersebut belum pernah saya hadapi, tapi akhirnya saya paham bahwa untuk menghadapi masalah yang seperti ini, saya bisa memakai cara ini, dan itu banyak saya pelajari dari klien saat melakukan coaching. Jadi, kedua aktivitas ini memang saling menguntungkan dan berhubungan menurut saya.

GNFI: Sebagai seorang perempuan dengan segala aktivitas dan pencapaiannya saat ini, apa value of life dari seorang Heera SKV?

Heera: Value of life.. bagi saya yang paling utama adalah gratitude. Banyak-banyak bersyukur dalam hidup karena akan selalu ada hal yang bisa disyukuri. Buat saya saat ini, gratitude is the most important thing. Apapun yang terjadi, bersyukur itu nomor satu karena kita bisa melihat hidup lebih optimis dan lebih indah.

GNFI: Sebagai seorang womenpreneur yang menekuni dunia bisnis secara langsung, menurut Heera bagaimana proyeksi perekonomian dan bisnis Indonesia di masa datang?

Heera: walaupun ekonomi sedang lesu saat ini, katanya, tapi saya tetap optimis ya terutama untuk market di Indonesia. Kita adalah negara dengan penduduk lebih dari 240 juta jiwa, yang menurut saya besar sekali. Kini, yang saya lihat pertumbuhan entrepreneurship sangat tinggi, anak-anak muda yang kreatif, dan ini menunujukkan potensi yang luar biasa.  Di samping itu, anak-anak muda kreatif ini aktif menciptakan industri-industri baru terutama di bidang digital, industri online, dan lainnya. Jadi, meski saat ini perekonomian Indonesia dibilang sedang lesu, jika anak-anak muda terus berkarya, saya optimis perekonomian kita akan terus tumbuh.

GNFI: Terakhir, apa pesan Heera untuk perempuan Indonesia?

Heera: Saya meng-encourage perempuan Indonesia untuk tetap berkarya, berdaya, baik itu untuk orang lain, anak, keluarga, maupun masyarakat luas. Yang paling penting adalah how to be able to make yourself content since if you’re happy, you can make others surround you happy as well.

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Sajian Istimewa dari Tanah Rempah
Sajian Istimewa dari Tanah Rempah
Sejak dahulu tanah Maluku terkenal dengan kekayaan rempah-rempahnya. Masyarakat Maluku bahkan pandai untuk memodifikasi atau meracik berbagai ragam kuliner mulai dari makanan hingga minuman dengan bahan dasar rempah. Ragam kuliner tersebut menghasilkan sajian istimewa nan khas yang mampu menggugah selera setiap orang yang mencicipinya.
''Wanita dan Perspektif Keamanan Pangan''
''Wanita dan Perspektif Keamanan Pangan''
Bojonegoro merupakan salah satu penghasil padi terbesar di Indonesia dengan luas pertanian dan perkebunan sekitar 77.263 Ha (35,58% dari total luas wilayah Kab. Bojonegoro). Walaupun seluas 41.213 Ha merupakan lahan kering, pada tahun 2012, Bojonegoro mampu memproduksi sebanyak 803.059,56 ton padi dan sekitar 318.264 ton hasil pertanian dan palawija lainnya, seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau.
Indonesia Peringkat ke-12 Dunia dengan Jumlah Sarjana Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) terbanyak
Indonesia Peringkat ke-12 Dunia dengan Jumlah Sarjana Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) terbanyak
Indonesia menempati urutan ke-12 dalam ranking persentasi sarjana di bidang Science, Technologi, Engineering, Mathematics (STEM) yang disusun oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development, OECD). OECD menyusun rangking 40 negara termaju di dunia berdasarkan persentasi sarjana di bidang STEM terhadap jumlah seluruh lulusan perguruan tinggi
Hebat, 3 Anak Bangsa ini Dapat Penghargaan di Inggris
Hebat, 3 Anak Bangsa ini Dapat Penghargaan di Inggris
Bangga, kabar penghargaan kembali diterima oleh anak-anak bangsa. Kali ini tiga tokoh Indonesia lulusan universitas di Inggris mendapatkan penghargaan sebagai lulusan Inggris terbaik dari pemerintah Inggris melalui British Council dalam Education UK Alumni Award 2016, Kamis malam waktu setempat.  Tiga tokoh tersebut adalah Betty Purwandari, Direktur Teknologi Informasi dari Universitas Indonesia,
Shaggydog, Satu-satunya Wakil Indonesia di Perhelatan Akbar SXSW 2016
Shaggydog, Satu-satunya Wakil Indonesia di Perhelatan Akbar SXSW 2016
Shaggydog, salah satu band ternama dari kota Yogyakarta dipastikan akan tampil di sebuah festival bertajuk The South by Southwest (SXSW) Music Conferences and Festival di bulan Maret 2016.SXSW sendiri merupakan sebuah perhelatan akbar insan musik dan dunia hiburan yang diselenggarakan setiap tahun di Austin, Texas, Amerika Serikat, dimana ada sekitar
Raksasa Internet Dunia Ini Ingin Bina 100.000 Developer Anak Bangsa
Raksasa Internet Dunia Ini Ingin Bina 100.000 Developer Anak Bangsa
Pengembangan aplikasi di era digital seperti saat ini menjadi sesuatu yang hampir menjadi kebutuhan. Bukan hanya untuk keperluan komersial namun juga keperluan-keperluan yang terkait dengan fasilitas umum juga akan membutuhkan aplikasi dan terknoneksi internet. Melihat peluang yang terbuka tersebut dan berusaha menjadi salah satu pihak yang berkontribusi untuk masyarakat, Google Indonesia