"..dan Perahu Kami Seolah Melayang di Udara"
( Dermaga Alor Kecil. Pantainya bersih, airnya jernih | foto Akhyari Hananto )
( Perjalanan menuju Ling'al. 1.5 jam saja | foto Akhyari Hananto )
( Ombak kecil yang menyertai perahu kami. Biru ! | Foto Akhyari Hananto )
(Bersih, pristine water, dan tak ramai. Pantai Ling'al | foto: Akhyari Hananto )
Mendekati daratan, air laut berubah warna menjadi biru muda, bergradasi semakin muda hingga menjadi putih sempurna saat kaki kami menginjak daratan. Sempurna! Saya tak mampu membayangkan, bagaimana jika pantai biru berpasir putih dilihat dari atas bukit. Dan...doa kami dikabulkan. Ada bukit yang dengan mudah bisa didaki dan dapat ditempuh dalam waktu 20 menit saja berjalan kaki. Dari atas, kesempurnaan keindahan Ling'al tergambar lebih jelas. Jika di sisi kiri bukit, pantai Ling'al berombak tenang dengan pasir putih yang melengkung, di sisi kanan bukit adalah pantai yang berbatu karang hitam dengan hempasan ombak putih yang saling tak pernah henti.
( Dari bawah pepohonan ini, laut begitu buru...dan perahu seolah melayang di langit birunya | foto Akhyari Hananto )
Pantai ini, menurut saya, adalah salah satu spot yang wajib anda kunjungi jika di Alor. Menakjubkan. Pasir putih yang halus di sepanjang permukaan pantai yang melengkung itu akan menjadi daya tarik utama, berpadu dengan kejernihan permukaan laut di pantai ini. Saking jernihnya, bayangan perahu mesin yang membawa kami, yang membuang sauh di pantai, terlihat sangat jelas di dasar laut, seolah melayang-layang di udara. Dalam bahasa setempat, Ling berarti tebing dan Al artinya besar. Di sana terdapat tebing yang miring sehingga membentuk bayang-bayang teduh di bawahnya. Dulunya pantai ini merupakan persinggahan nelayan untuk berteduh sambil menjemur ikan.
( Speechless! Foto dari atas bukit | foto Akhyari Hananto)
Ada sekitar 14 kepala keluarga yang menghuni kawasan ini, dan mereka adalah penduduk asli yang umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Kami bertemu beberapa anak kecil dan pemuda di sana. Keakraban dan keramahtamahan mereka sangat terlihat jelas saat senyum lebar tersungging menyambut kami. Genuine attitude. Mereka memang sangat bahagia jika ada wisatawan yang datang ke pantai ini. Karena ini berarti mereka bisa ngobrol dan berbagi banyak hal, atau bersendau guran dengan wisawatan sambil mengunyang pinang.
Kami tak bisa lama di sini, dan anak-anak muda ini seakan tak rela kami pergi. Sedihnya. "Banyak yang harus kami kunjungi, dik. Arus laut makin dingin...."
Gambar utama : Satu-indonesia.com
