Jabatan yang diraih Dr. Andreas Raharso mungkin membuat kita berdecak kagum. Andreas Raharso merupakan orang Indonesia pertama yang memegang jabatan Kepala Riset (R&D Centre for Strategy) Global di Hay Group sejak didirikan pada 1946. Ia bergabung dengan Hay Group pada Oktober 2008 sampai saat ini.

Pria berusia 44 tahun itu saat ini menduduki pimpinan atau CEO pada sebuah lembaga riset global Hay Group yang berkantor di Singapura. Hay Group sendiri mempunyai jaringan di hampir belahan dunia dan berkantor pusat di Amerika. Klien dari Hay Group ini kebanyakan adalah para pimpinan dunia seperti Amerika Serikat, Perancis dan Inggris.

Jabatan yang diraih Andreas Raharso cukup fenomenal, karena merupakan satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki posisi puncak. Ini adalah hal yang langka karena The Hay Group Global sangat didominasi oleh orang barat, bahkan untuk jabatan lokal seperti general manager di Indonesia.

Hay Group merupakan perusahaan konsultan manajemen global yang bekerja dengan para pemimpin untuk mengubah strategi menjadi kenyataan. Selain perusahaan raksasa dunia, seperti Microsoft dan Unilever, klien Hay Group adalah para pemimpin Negara seperti Kantor Perdana Menteri Inggris dan Jepang, Kantor Presiden Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat. The Hay Group Global sempat dipercaya membantu para menteri Obama dan staff gedung putih untuk lebih efektif berorganisasi dan mengeksekusi strategi di pemerintahan saat ini.

Beliau mendapatkan gelar doktor pada tahun 2007 dari Universitas Indonesia dengan konsentrasi bidang Manajemen. Pria yang kini berkantor di Singapura itu pernah tidak naik kelas waktu SMA.

“Saya tidak pernah malu dengan ini. Ini bisa menjadi inspirasi bagi siapa pun yang pernah gagal, bahwa kunci untuk bangun kembali terletak pada bagaimana Anda melihat kegagalan itu sendiri,”ujarnya.

Terbukti, pencapaiannya di puncak perusahaan konsultan manajemen global yang didirikan pada 1943 ini terhitung singkat. Mantan dekan di Universitas Bina Nusantara, Jakarta, ini bergabung dengan Hay Group pada Oktober 2008 sebagai konsultan senior.

Pada Maret 2009 posisi prestisius ini berhasil direngkuh penyandang gelar MBA di bidang corporate finance & management science dari University of Texas at San Antonio, AS, (1993) dan Ph.D pemasaran dari Universitas Indonesia (2007) ini.

Menurut Andreas, jabatan ini diberikan kepadanya karena keberhasilannya membangun pusat riset skala global berdasarkan konsep Open Research yang terdiri dari tiga pilar, yaitu radical collaborationintegrative thinking, serta multi-context and multi-cultural environment.

Konsep ini muncul dari penelitian saya bahwa banyak pusat riset di dunia yang gagal walaupun didukung dana yang besar. “Mestinya, pusat riset dunia dibangun berdasarkan prinsip open mind dan open heart,” katanya. Ia mengklaim, saat ini 85% dari target yang ditetapkan sudah terwujud, bahkan terlampaui.


Singkat kata, prestasi Andreas adalah membangun dan mengendalikan state-of-the-art riset di berbagai belahan dunia lewat markasnya di Singapura. Sebagai gambaran, pusat risetnya melakukan penelitian pada lima bidang: bisnis keluarga (berpusat di Madrid, Spanyol), merger & akuisisi (Paris, Prancis), manajemen performa strategis (Frankfurt, Jerman); peran sentra korporat (London, Inggris) dan transformasi budaya (Boston, AS). Di samping itu, ia memiliki collaborative researchers yang tersebar dari Mumbai (India) sampai Sao Paolo (Brasil).

“Ini bukan hal yang mudah, bukan saja tantangan cultural yang sangat berbeda, tapi juga disiplin ilmu yang berbeda-beda, dan juga perbedaan waktu,” ujarnya.

Sumber: Media Indonesia, SWAsembada

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar Anda...
READ NEXT
BACK TO TOP
Foto Indonesia dari Angkasa yang Membuat Takjub Astronot Jepang
Foto Indonesia dari Angkasa yang Membuat Takjub Astronot Jepang
"Ini foto-foto Indonesia. Negara yang sangat luas dan indah, dengan banyak pulau! Saya ingin mengunjungi negara menakjubkan ini!"Siapa sangka, tulisan pujian untuk Indonesia ini dibuat oleh Kimiya Yui, seorang astronaut berkebangsaan Jepang, dari stasiun luar angkasa.Kimiya Yui, sejak Juli lalu menjalani misi Expedition 44 di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Pada
10 Hal Tentang Asal-Usul Nama Indonesia yang Mungkin Belum Anda Tahu
10 Hal Tentang Asal-Usul Nama Indonesia yang Mungkin Belum Anda Tahu
Jauh sebelum Proklamasi Kemerdekaan, nama Indonesia sudah berseliweran dalam berbagai aktivitas politik kaum pergerakan: rapat akbar, aksi massa, pawai, famplet, koran, pemogokan, risalah-risalah, dan lain sebagainya. Kapan nama Indonesia pertamakali dipergunakan? Siapa sang penemunya? Dan bagaimana nama tersebut diadopsi menjadi nama sebuah nation dan negara? Mungkin diantara kita masih ada yang
Reblood, Startup Penyambung Nyawa Inisiasi Srikandi asal Surabaya
Reblood, Startup Penyambung Nyawa Inisiasi Srikandi asal Surabaya
Mengarungi dunia teknologi digital saat ini tidak lagi didominasi oleh kalangan pria, namun kalangan perempuan juga diberikan jalan yang luas untuk berperan. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya perempuan yang berperan. Salah satunya dengan startup yang bergerak dibidang transfusi darah ini.
Aplikasi Karya Anak Bangsa ini Juara Asia Pasifik
Aplikasi Karya Anak Bangsa ini Juara Asia Pasifik
Satu lagi aplikasi karya anak bangsa yang kembali menunjukkan taring di kancah internasional. Adalah Bulp, aplikasi customer relations management (CRM) ini meraih prestasi di kompetisi startup se-Asia Pasifik.
"Temukan Bumi", Mahasiswi Indonesia ini Raih Penghargaan Dunia
Manuela Wijayanti, mahasiswi asal Indonesia, meraih penghargaan bergengsi, Edward L Ryerson Fellowship 2015, dari The School of the Art Institute of Chicago (SAIC) atau Sekolah Institut Seni Chicago, Amerika Serikat.Mahasiswi Bachelor of Fine Arts di bidang seni lukis dan menggambar itu meraih penghargaan atas karya penelitiannya berupa manuskrip dan artefak
Karya Anak SMA Sumatera Utara Akan Diluncurkan ke Luar Angkasa
Karya Anak SMA Sumatera Utara Akan Diluncurkan ke Luar Angkasa
Siapa yang menyangka ternyata karya penelitian Putra/i SMA di Indonesia ternyata layak untuk diikutkan dalam penerbangan luar angkasa NASA. Penelitian tersebut merupakan hasil flight test micro laboratorium karya siswa SMA Unggul Del, Sumatera Utara yang diuji di Valley Christian High School (VCHS) bekerja sama dengan NASA, Amerika Serikat.