Terdapat bangunan yang tidak umum berdiri di sebuah negara Eropa Tengah. Bangunan tersebut terlihat beraksitektur sangat asing dengan sekitarnya. Bahkan untuk skala eropa sekalipun. Bangunan tersebut dibangun dengan pelataran yang luas dengan banyak ornamen jati dan berwarna dominan coklat. Arsitekturnya terlihat mewah, khas Indonesia dan diklaim sebagai pertama dan satu-satunya di Eropa. Bagaimana bisa terdapat Joglo di Slovenia? 

Ternyata Joglo yang berdiri di Kebun Raya Arboretum, Slovenia tersebut merupakan rumah persahabatan antara Indonesia dengan Slovenia. Rumah tersebut telah diresmikan pada tahun 2014 lalu oleh Dubes Republik Indonesia saat itu, Rachmat Budiman. Bangunan khas jawa tersebut digunakan sebagai tempat pertukaran informasi, pandangan dan bentuk kerjasama antara Indonesia - Slovenia khususnya dibidang kebudayaan.

Joglo yang dibangun dengan bentuk pendopo ini juga diyakini sebagai bentuk dari saling pengertian dan menghormati kebudayaan masing-masing negara yang nantinya dapat memperkuat hubungan diantara kedua negara.

Pendirian rumah joglo ini sendiri melalui proses panjang sejak awal mula gagasan pembangunan rumah tradisional Indonesia di Slovenia mulai dibahas pada 2006. Pembangunannya dimulai dari rancangan khusus langsung dari Yogyakarta yang dimulai pada tahun 2013. Tingkat kesulitannya pun terbilang tinggi sebab perancangan harus dapat mensiasati kondisi iklim empat musim di Slovenia yang sangat berbeda dengan iklim tropis di Indonesia.

Selain memerhatikan kualitas bahan, penyesuaian khusus juga dilakukan pada aspek arsitekturnya. Seperti susunan atap joglo yang harus didesain dapat bertahan secara baik dalam kondisi musim dingin yang bersuhu di bawah nol dan mampu menahan beban berat salju yang tebal.

Joglo merupakan sebuah bangunan tradisional Jawa yang diciptakan dengan mempertimbangkan unsur filosofi, kepercayaan, norma-norma dan nilai-nilai budaya Jawa. Tidak sekadar berfungsi sebagai tempat tinggal atau rumah, bangunan tersebut juga diharapkan mampu mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan bagi penghuninya. Semua elemen filosofis tersebut terpancar dari angka-angka dan ornamen yang terukir dalam Joglo.

Selain itu, Joglo juga dianggap memiliki keserasian dengan alam. Sebab bangunan tersebut diciptakan untuk dapat hidup secara harmoni dengan bumi. Arsitektur joglo yang mempunyai kaitan erat antara struktur dengan material bahan bangunan, yaitu jenis kayu yang fleksibel, membuatnya tahan gempa.

"Diharapkan dengan pendirian rumah joglo di Arboretum ini akan dapat lebih mendekatkan hubungan Slovenia dan Indonesia, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta," ujar GBPH Yudaningrat yang hadir pada saat peresmian.

Pihak Slovenia sebagai negara yang menerima kehormatan sebagai negara tempat berdirinya Joglo tersebut mengungkapkan bahwa mereka sangat berterima kasih dan berharap Joglo tersebut akan membawa kebahagiaan bagi kedua negara. 

Menteri kebudayaan Slovenia pada saat itu menjelaskan bahwa integrasi antara kebudayaan dengan lingkungan menjadi sesuatu yang penting pada saat ini. Tidak hanya dengan alam namun juga tetap mampu memberikan pengalaman yang baik bagi kehidupan manusia. 

Kehadiran rumah joglo yang pertama dan satu-satunya di Eropa ini menurut Konselor Informasi dan Diplomasi Publik Dody Kusumonegoro sangat unik dan diharapkan akan lebih banyak lagi rumah joglo hadir di berbagai belahan dunia sebagai tempat berkumpul berbagai masyarakat dalam upaya menciptakan persahabatan.

Slovenia merupakan negara sahabat yang merupakan akreditasi dari KBRI/PTRI Wina. Negara ini merdeka pada tahun 1991 setelah memisahkan diri dari Yugoslavia. Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik dengan Slovenia sejak tahun 1992.

Sumber: Detik
Featured Image: Indopost

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Desain Alat Hemodialisis Portable, Dua Mahasiswa UMY Raih Juara Se-ASEAN
Desain Alat Hemodialisis Portable, Dua Mahasiswa UMY Raih Juara Se-ASEAN
Muhammadiyah Yogyakarta Wearable Artificial Kidney yang kemudian disingkat MY-WAK merupakan desain alat hemodialisis (alat cuci darah) yang bentuknya seperti tas pinggang yang bisa dipakai dan dibawa kemana-mana.
Di Indonesia, ada juga Segitiga Bermuda
Di Indonesia, ada juga Segitiga Bermuda
Saya memang sering ke Maluku Utara, mulai dari Ternate hingga Tobelo dan Morotai, sudah saya singgahi. Namun ada yang belum sempat saya kunjungi, dan dari dulu sangat ingin pergi ke sana. Namanya kepulauan Sula. Kepulauan ini adalah wilayah paling selatan propinsi Maluku Utara, sebuah propinsi yang dulu sering
Menapaki Kisah Sang Legenda Jazz. #RIPIrengMaulana
Menapaki Kisah Sang Legenda Jazz. #RIPIrengMaulana
Dunia musik Indonesia kembali berduka. Kini, salah satu musisi terbaiknya, legenda jazz Indonesia, berpulang ke Yang Maha Kuasa. Ireng Maulana, dipanggil di usia senjanya, 71 tahun. Meski telah tiada, musisi pemilik nama lengkap Eugene Lodewijk Willem Maulana ini telah menorehkan pencapaian yang luar biasa di bidang musik jazz. Karyanya pun tentu
Startup-startup terbaik Indonesia
Startup-startup terbaik Indonesia
INFOGRAFIS one day ago
Dolo-dolo Bagi para Pemburu Gerhana Matahari Total di Tidore
Dolo-dolo Bagi para Pemburu Gerhana Matahari Total di Tidore
Tak hanya menyiapkan berbagai fasilitas dan acara untuk wisatawan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara telah menyiapkan sebuah tradisi budaya. Mereka akan menyuguhkan tradisi dolo-dolo kepada para wisatawan mancanegara saat Gerhana Matahari Total (GMT) berlangsung.Dolo-dolo merupakan sebuah tradisi budaya yang biasa dilakukan ketika terjadi gerhana matahari atau
Danau ini Simpan "Buku Sejarah" Iklim Terlengkap di Nusantara
Danau ini Simpan "Buku Sejarah" Iklim Terlengkap di Nusantara
Danau Towuti di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menyimpan "buku sejarah" iklim terlengkap di Indonesia. "Buku sejarah" itu berupa lapisan-lapisan sedimen yang berada di dasarnya.