By Fajar Budi Laksono*

Penelitian merupakan salah satu tulang punggung dari adanya inovasi. Penelitian ini meskipun pada awalnya tidak menghasilkan suatu produk yang nyata tetapi akan menjadi suatu landasan dari dilakukannya inovasi. Oleh karena itu, di berbagai Negara dengan tingkat ekonomi yang tinggi penelitian ini benar-benar digalakkan. Berbagai penelitian baik bergengsi ataupun penelitian kecil-kecilan semuanya diakomodasi dan dibiayai untuk membuat dunia ini lebih baik. Salah satu cara para ilmuwan untuk berbagi ilmu yang telah didapat dari penelitian adalah dengan mempublikasikannya ke Jurnal. Jurnal ini menjadi salah satu output penting dari penelitian. Jurnal yang berkualitas selalu menjadi incaran para peneliti untuk mempublikasikan karya penelitiannya. Jurnal yang memiliki reputasi tinggi biasa disebut dengan SCI journal (Science Citation Index) sedangkan yang berada sedikit dibawahnya adalah SCIE journal (Science Citation Index Expanded).

Jurnal Nature

Dari kalangan SCI jurnal sendiri tiap jenis tema jurnal dan publisher memiliki tingkat kualitasnya tersendiri. Tingkat kualitas jurnal SCI ini biasa diukur dari suatu parameter yang disebut impact factor. Semakin tinggi impact factor semakin tinggi juga kualitas dan prestise dari penelitian tersebut. Jurnal dengan impact factoryang tinggi menjadi incaran para peneliti dan professor dari kalangan akademisi untuk mempublikasikan karyanya. Tetapi bukanlah hal yang mudah mempublikasikan penelitian kita di SCI Journal apalagi yang memiliki impact factor tinggi. Bahkan peneliti yang berskala Professor pun sering di reject manuskripnya ketika mendaftar untuk publikasi.

Skala impact factor ini biasanya dimulai dari 0,2. Jurnal yang memiliki impact diatas 5 merupakan golongan jurnal yang bagus yang memiliki impact diatas rata-rata. Jurnal yang memiliki impact diatas 10 tergolong jurnal yang sangat sering disitasi, high quality dan sering menjadi acuan utama peneliti-peneliti selanjutnya. Diantara jurnal-jurnal tersebut Jurnal Nature termasuk raja di raja nya jurnal. Bayangkan saja Jurnal ini memiliki impact factor bahkan melebihi nilai 30 untuk saat ini. Dengan tingginya impact factor dari jurnal ini tidak heran kalau banyak peneliti yang berambisi untuk mempublikasikan penelitiannya di Jurnal ini dan banyak sekali peneliti yang gagal melakukannya.

Impact Factor Journal Nature Material (Bioxbio)
Impact Factor Journal Nature Material (Bioxbio)

Penelitian mengenai Pembentukan Hydrida Termodinamika Nanocrystal Pd (Palladium) dengan Bentuk dan Ukuran Berbeda

Penelitian menarik telah dilakukan para peneliti dengan kolaborasi dari 3 universitas dari 3 negara, yaitu Swedia, Polandia dan Rusia. Swedia dari Chalmers University of Technology, Polandia dengan University of Warsaw, dan Rusia dari Russian Academy of Sciences. Yang menarik adalah salah satu peneliti dari Chalmers University of Technology Swedia adalah seorang pemuda berkebangsaan Indonesia. Seorang pemuda tersebut bernama Ferry Anggoro Ardy Nugroho, seorang pemuda yang memang telah menekuni berbagai penelitian nanoteknologi sejak lama. Dalam penelitian ini telah diteliti mengenai mengenai termodinamika dan histeresis pada pembentukan hydrida di setiap individu nanocrystal Pd dengan bentuk dan ukuran berbeda. Penelitian ini unik karena menyelidiki efek dalam pembentukkanya berdasar tiap individu kristal dengan bentuk dan ukuran yang berbeda karena biasanya pengukuran/karakterisasi yang berkaitan material skala nano dilakukan dengan ensemble.

Seperti yang dikatakan mas Ferry dalam status FB nya “Disini kami berhasil mengukur proses penyerapan hydrogen pada palladium berukuran nano secara individual dengan berbagai macam bentuk (kubus, dodecahedra, dan batang) dan ukuran dengan spectroskopi plasmonics (yang cukup unik karena dilakukan dengan menempelkan nanopartikel emas ke palladium). Hasil yang didapat cukup signifikan, kami menemukan bahwa hydrogen yang dibutuhkan untuk mentransformasi palladium menjadi palladium hidrida bergantung pada ukuran (<30 nm). Level jauh lagi penelitian ini secara eksplisit mendemonstrasikan pentingnya melakukan karakterisasi material secara individual karena terbukti pengukuran secara ensemble bisa menyembunyikan karakterisasi material karena efek pemerataan (averaging)”. Penelitian ini merupakan dasar dari interaksi hydrogen dan logam yang nantinya akan sangat berdampak ke sector penyimpanan hydrogen, penyimpanan panas, baterai logam hidrida, sensor hydrogen, smart windows dan switchable mirrors.

Penelitian ini telah berhasil dipublikasikan dalam jurnal Nature Material pada tanggal 7 September 2015. Jurnal Nature Material sendiri memiliki impact factor 36,503 pada periode 2014/2015 dengan 153 artikel dan 64.622 sitasi. Tentu saja jurnal dengan impact sebesar itu memang sangat “wah”, apalagi bagi seorang mahasiswa s3 seperti mas Ferry Anggoro ini. Hal ini membuktikan banyak hal, salah satunya adalah pemuda-pemuda Indonesia memiliki kemampuan untuk menjadi peneliti kelas wahid di dunia dimana kemampuan dari peneliti-peneliti Indonesia sudah lama telah dipertimbangkan oleh peneliti dunia.

Penyusunan Heterodimer dari Plasmonic Emas Nanoantenna dan Pd Nanopartikel
Penyusunan heterodimer antenna plasmonic nano emas dan nanopartikel palladium

Sekian pembahasan mengenai tim dari 3 negara yang berhasil tembus Jurnal Nature dimana salah seorang peneliti muda dari Indonesia berada di dalamnya. Penelitian memang sesuatu yang sangat penting, tetapi di Indonesia sendiri penghargaan terhadap penelitinya sendiri masih sangat berbeda dengan negara yang memiliki taraf ekonomi tinggi. Suatu gagasan memang akan selalu diuji dengan penelitian, oleh karena itu sekali lagi tulang punggung dari adanya inovasi adalah penelitian.

Sekian, semoga dapat bermanfaat dan menginspirasi kita semua.

*Pendiri dan Pengelola Penggagas.com

Sumber : http://www.penggagas.com/meneliti-tentang-pd-nanocrystal-tim-dari-3-negara-yang-beranggotakan-seorang-peneliti-indonesia-berhasil-tembus-jurnal-nature/

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook
READ NEXT
BACK TO TOP