Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) telah mengumumkan klasifikasi dan pemeringkatan perguruan tinggi klaster pertama untuk tahun 2015 ini. Untuk menilai dan memposisikan perguruan tinggi tersebut, Kemenristek Dikti melakukannya berdasarkan empat kriteria, yaitu kualitas sumber daya manusia, kualitas manajemen dan organisasi, kualitas kegiatan kemahasiswaan, serta kualitas penelitian dan publikasi ilmiah. Empat kriteria tersebut memaparkan posisi setiap perguruan tinggi masing-masing, sehingga setiap kampus berada di urutan yang berbeda, berdasarkan empat kriteria itu. Namun, bila dilihat secara keseluruhan, maka Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi nomor satu sebagai pemegang gelar perguruan tinggi terbaik secara keseluruhan, diikuti 10 perguruan tinggi lainnya. Yang menarik, terdapat tiga perguruan tinggi swasta (PTS) yang berhasil menembus nominasi perguruan tinggi negeri (PTN) dalam pengumuman klaster pertama tahun ini, yaitu: Universitas Gunadarma, Universitas Petra Surabaya dan Universitas Islam Indonesia. 10 kampus yang dimaksud yakni Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Brawijaya, Universitas Padjajaran, Universitas Airlangga, Universitas Sebelas Maret, Universitas Diponegoro, dan Universitas Hasanuddin.
Adakah kampusmu? (foto: stdirectoryedu.com)

Dari laman Kemenristek Dikti Kopertis XII, Jumat (21/8/2015), berikut susunan kampus untuk kategori perguruan tinggi terbaik berdasarkan kualitas Sumber Daya Manusia: 1. Institut Pertanian Bogor (IPB) 2. Universitas Gadjah Mada (UGM) 3. Institut Teknologi Bandung (ITB) 4. Universitas Negeri Malang 5. Universitas Indonesia (UI) 6. Universitas Negeri Makassar 7. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) 8. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 9. Universitas Airlangga (UNAIR) 10. Universitas Bengkulu Sementara pada kategori perguruan tinggi terbaik berdasarkan kualitas manajemen secara berurutan adalah sebagai berikut: 1. PENS-ITS (PTN) 2. Universitas Gunadarma (PTS) 3. ITS (PTN) 4. UGM (PTN) 5. UI (PTN) 6. ITB (PTN) 7. IPB (PTN) 8. Universitas Kristen Petra (PTS) 9. Universitas Sebelas Maret (PTN) 10. Universitas Islam Indonesia (PTS) Dan pada kategori perguruan terbaik berdasarkan kualitas penelitian dan publikasi, Kementerian Ristek dan Dikti membaginya menjadi dua. 1. Institut Teknologi Bandung (ITB) 2. Insitut Pertanian Bogor (IPB) 3. Universitas Indonesia (UI) 4. Universitas Gadjah Mada (UGM) 5. Universitas Padjajaran (UNPAD) 6. Universitas Hasanuddin (UNHAS) 7. Universitas Sebelas Maret (UNS) 8. Universitas Brawijaya (UB) 9. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) 10. Universitas Diponegoro (UNDIP) Sedangkan pada bagian kedua perguruan tinggi berdasarkan kualitas kegiatan mahasiswa, secara berurutan adalah: 1. Universitas Gadjah Mada (UGM) 2. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) 3. Universitas Brawijaya (UB) 4. Institut Teknologi Bandung (ITB) 5. Institut Pertanian Bogor (IPB) 6. Universitas Indonesia (UI) 7. Universitas Airlangga (UNAIR) 8. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 9. Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) 10. Universitas Diponegoro (UNDIP) Secara total dan keseluruhan, ada 11 Perguruan Tinggi terbaik yang mendapatkan skor tertinggi klasifikasi dan tergabung dalam klaster satu: 1. Institut Teknologi Bandung (ITB); skor total 3.743 2. Universitas Gadjah Mada (UGM); skor total 3.690 3. Institut Pertanian Bogor (IPB); skor total 3.490 4. Universitas Indonesia (UI); skor total 3.412 5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS); skor total 3.289 6. Universitas Brawijaya (UB); skor total 3.217 7. Universitas Padjadjaran (UNPAD); skor total 3.075 8. Universitas Airlangga (UNAIR); skor total 3.064 9. Universitas Sebelas Maret (UNS); skor total 3.035 10. Universitas Diponegoro (UNDIP); skor total 2.983 11. Universitas Hasanuddin (UNHAS); skor total 2.978 "Indonesia harus mengembangkan riset dan inovasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Indonesia harus punya mimpi. Kita bisa bersaing di kancah dunia melalui ekonomi kreatif yang sangat pesat pertumbuhannya pada industri animasi," papar Nasir. (Detik Inet)
0 Komentar
Tambahkan komentar Anda...
READ NEXT
BACK TO TOP
Jejak Satelit Indonesia
Sepanjang sejarah, satelit milik Indonesia yang telah diluncurkan mencapai 13 satelit. Selama 36 tahun sejak pertama kali Satelit Indonesia mengorbit pada 1976, tiga satelit gagal beroperasi secara penuh.
Jaringan Pipa Gas Sepanjang Lebih dari Jarak Sabang-Merauke
Penggunaan bahan bakar berbasis gas tampaknya mulai menggeliat di Indonesia. Semenjak minyak tanah digantikan oleh tabung-tabung LPG beberapa tahun silam, popularitas bahan bakar sepertinya mulai meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan terus berkembangnya jaringan pipa miliki PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) hingga akhir tahun lalu telah menjadi jaringan pipa
Eksotisme Hutan Mati Papandayan
Kawasan ini merupakan salah satu bagian eksotis dari Gunung Papandayan. Sebuah padang yang menyajikan pemandangan pohon-pohon kering dan memberikan pesona keindahan yang eksotis. Inilah Kawasan Hutan Mati, kawasan yang biasa dilewati para pendaki Gunung Papandayan sebelum sampai ke puncak Tegal Alun. Merunut pada sejarah, pemandangan pohon-pohon mati di Hutan Mati ini
Keren, Pindad Ciptakan Senapan ini Untuk Perang di Bawah Air
Indonesia sebagai negara yang memiliki komitmen tinggi untuk menjadi negara kelautan unggul di dunia tentu saja tidak hanya bergantung pada keunggulan ekonomi namun juga pada keamanan negara. Oleh sebab itu pihak-pihak terkait dibidang militer terus menerus meningkatkan kualitas alutsista dan personel.
Semarang diserbu Durian, ada apa?
Semarang diserbu Durian, ada apa?
Buah yang menjadi ciri khas ASEAN ini telah panen diberbagai tempat. Durian sangat populer bukan hanya di Indonesia, tapi juga di Filipina, Malaysia dan Thailand. Kabarnya, Kota Semarang tidak lama lagi akan diserbu ribuan durian, ada apa ya?
Iron Man dari Karangasem, Bali
Iron Man dari Karangasem, Bali
Menyerah bukanlah sebuah pilihan. Hambatan, tantangan, dan batu besar di sepanjang jalan hidup adalah sebuah keniscayaan. Bahkan dikala tantangannya begitu besar dan sulit diatasi. Inilah inspirasi dari pulau Dewata. I Wayan Sumardana namanya. Seringkali dipanggil Sutawan alias Tawan (31), asal Banjar Tauman, Desa Nyuhtebel, Karangasem, dijuluki sebagai manusia robot. Dia mampu