Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengunjungi Aceh untuk memperingati 11 tahun tsunami. Kunjungannya kali ini menjadi momen untuk bernostalgia dengan 'Museum Tsunami' yang didesainnya beberapa tahun lalu.

Museum tsunami terletak tak jauh dari Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Sekilas bentuknya seperti perahu lengkap dengan cerobong asapnya. Dinding bagai anyaman bambu. Namun saat masuk ke dalam, bangunan tersebut mempunyai konsep seperti rumah tradisional Aceh lengkap dengan tiang-tiang kokoh yang menjadi penopang.

Bangunan museum tsunami kini menjadi landmark kedua kota Banda Aceh setelah Masjid Raya Baiturrahman. Museum ini dibangun untuk mengenang tsunami yang menghancurkan Aceh 26 Desember 2004 silam. Peresmian museum tsunami dilakukan pertengahan 2009 silam.

Tidak mudah bagi Ridwan Kamil untuk mendesain museum tsunami. Membuat konsep yang menjadi pengingat bagi banyak orang tidak segampang yang dibayangkan. Ia juga menggambarnya sambil meneteskan air mata.

"Proyek paling sulit adalah mendesain museum tsunami. Saya mendesain museum ini sebagai tempat pengingat tsunami. Saya banyak menumpahkan air mata saat mendesainnya," kata pria yang akrab disapa Kang Emil di AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Sabtu (26/12/2015).

Bagi Kang Emil, mendesain museum tsunami mempunyai tantangan tersendiri. Ia butuh waktu lama untuk membuat gambar bangunan tersebut. Padahal sebelumnya ia sudah banyak mendesain berbagai bangunan seperti rumah, sungai dan museum.

Menurutnya, museum tsunami didesain dengan konsep agar setelah selesai menjadi tempat mengingat dan mendidik. Untuk mengingat, di bagian bawah ia buat lorong yang kiri kanannya mengalir air. Sedangkan untuk mendidik, ia buat ruangan yang berisi edukasi di bagian atas.

"Saya bikin di atas (atap) bisa jadi tempat evakuasi tsunami," jelasnya.

Ridwan Kamil mengungkapkan, ada dua bangunan hasil desainnya yang memiliki nilai luar biasa. Kedua bangunan tersebut memiliki emosional dalam hidupnya.

"Keduanya adalah satu masjid di Bandung dan museum tsunami di Aceh," ungkap Ridwan.

Ridwan Kamil tak hanya mendesain museum tsunami. Ia juga membawa batu-batu kecil yang diperoleh dari warga Sunda untuk mempercantik bangunan hasil desainnya.
Foto: M Anshar / Serambi

Setelah 11 tahun tsunami memporak-porandakan Aceh, Ridwan Kamil kembali mengunjungi serambi Mekkah. Ini memang bukan pertama kali ia menginjakkan kaki di provinsi ujung paling barat Indonesia. Dalam kunjungan kali ini, ia membawa serta anak, istri, ibu kandung dan ibu mertua.

"Saya terakhir ke Banda Aceh lima tahun lalu. Aceh bagi saya adalah rumah kedua. Makanya hari ini saya datang bawa satu kafilah," katanya.

Agus Setyadi / detik.com
Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Di Tangan Crafter Ini Sampah Jadi Barang Mewah
Di Tangan Crafter Ini Sampah Jadi Barang Mewah
“Aku percaya pekerjaan yang dikerjakannya dari lubuk hati yang paling dalam pasti hasilnya akan baik dan bagus. Apapun itu pekerjaannya,” ungkap Mbak Pimpi di website pribadinya.
Darah Jawa Mengalir dalam Sosok Walikota di Negara Pasifik Ini
Darah Jawa Mengalir dalam Sosok Walikota di Negara Pasifik Ini
Diaspora Indonesia tersebar di seluruh dunia. Mereka ada tidak hanya di negara-negara besar, namun juga di negara-negara yang masih belum terdengar popouler. Seperti sebuah negara di lautan pasifik bernama New Caledonia atau Caledonia Baru.  Negara tersebut dahulu merupakan lokasi perkebunan yang dimiliki oleh Perancis dan dikerjakan oleh buruh yang kebanyakan datang
Inilah Film-film Indonesia di Ajang Oscar sejak 1987
Inilah Film-film Indonesia di Ajang Oscar sejak 1987
Indonesia telah mengirimkan film untuk nominasi Academy Award for Best Foreign Language Film sejak 1987. Penghargaan ini dianugerahkan setiap tahun oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences kepada film-film non-Amerika Serikat yang dialognya tidak berbahasa Inggris
Produsen Lokal Suplai Drone Untuk Pertahanan RI
Produsen Lokal Suplai Drone Untuk Pertahanan RI
Industri lokal dibidang teknologi terus menggeliat. Produk-produk anak bangsa tidak hanya berkualitas namun mulai mampu berkontribusi memutakhirkan Indonesia. Khususnya alutsista pertahanan Indonesia. Hal tersebut terkait dengan rencana Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang mengatakan Kementerian Pertahanan akan membeli empat unit drone atau unmanned aerial vehicle (UAV) untuk memperkuat jajaran TNI AD.Empat
Dari Wayang Golek Menjadi Lampu yang Mendunia
Dari Wayang Golek Menjadi Lampu yang Mendunia
Apa jadinya jika wayang golek digabungkan dengan lampu meja?Itulah yang akhirnya direalisasikan oleh suami istri, Intan Pradina dan Noro Ardanto, dalam membuat suatu karya seni indah bernama Lampu Runa. Keunikan lampu tersebut terletak pada gabungan konsep lampu meja dengan konsep wayang golek sebagai tiangnya. Lampu Runa yang MenduniaNoro adalah seorang
Ada Indonesia di Oscar 2016
Ada Indonesia di Oscar 2016
Ada hal yang menarik pada perayaan pesta Oscar tahun ini. Kemegahan Governors Ball 2016 yang menjadi ruangan pesta Oscar ternyata didesain oleh desainer ruang temporer asal Indonesia, Irma Hardjakusumah.Ini merupakan karya keduanya untuk merancang ruangan pesta Oscar yang akan diisi oleh 1,500 tamu yang terdiri dari para pemenang tahun ini,