Putra Cilacap, Mekanik Terbaik di Kapal Induk AS

Written by Akhyari Hananto Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
1 replies

Dari 3.000 prajurit kapal induk USS Bonhomme Richard (LHD 6) yang turun di Dermaga Benoa Bali, awalnya tidak ada yang menyangka kalau satu di antara mereka ada putra berdarah Indonesia asal Cilacap.

“Ya dia keturunan Indonesia, prajurit laut terbaik kami,” kata Komandan kapal Rear Admiral (Laksamana Muda) Hugh D. Wetherald menunjuk sosok prajurit berdarah Cilacap.

Di tengah persiapan meninggalkan Bali, Hugh meyakinkan kalau prajuritnya itu bernama Heru Kurniawan Mansell. Umurnya baru 30 tahun, sayang tidak disebutkan kedudukan dan posisi putra berdarah Indonesia ini dalam kapal induk milik Paman Sam ini.

Komandan kapal hanya menyebutkan, kalau Heru ahli mekanik pesawat dan helikopter di kapal induk ini.

Sementara itu salah seorang prajurit Angkatan Laut Indonesia di Benoa Bali menuturkan, bahwa ayah Heru asal Amerika dan ibunya yang berasal dari Cilacap Jawa Tengah. Kabarya, pria tinggi jangkung itu dibawa ke negeri Paman Sam sejak berumur 2 tahun.

“Soal kapal jadi Laksamana angkatan laut AS, itu tidak tahu saya mas. Tapi bener sih dia memang ada campuran darah kita,” tegas anggota TNI AL berangkat Sersan Mayor yang enggan disebut namanya.

Dari informasi yang sama, Heru sangat fasih berbahasa Indonesia. Namun sangat tertutup dan sedikit bicara. “Ya dia bisa berbahasa Indonesia, tidak terlalu mau banyak bicara,” lanjutnya.

Heru seorang mekanik khusus bagian combat system. Jadi segala kelengkapan persenjataan di kapal itu, Heru yang mengurus termasuk heli dan pesawat tempur.

Katanya, Heru mengaku sudah menjadi warga negara Amerika Serikat. Namun dirinya sangat mencintai keluarga ibunya yang berada di Indonesia, bahkan dalam suatu kesempatan dirinya selalu berkunjung ke Indonesia. Dalam misi tugas di AL, ini yang pertama kalinya berlabuh di Indonesia.

“Kalau secara pribadi, sudah beberapa kali ia ke Indonesia. Tapi kalau tugas, ini pertama kalinya. Itu kata dia,” terang prajurit di TNI AL Benoa Bali ini.

Dalam tugasnya sebagai prajurit di kapal USS Bonhomme Richard (LHD 6), Heru sudah terlibat dalam beberapa misi yang diadakan Armada ke-7 USS Navy yang berpangkalan di Sasebo, Jepang.

Kendati memiliki kemampuan sebagai kapal serang amfibi, namun misi-misi USS Bonhomme Richard (LHD 6) lebih banyak terkait kemanusiaan. Satu di antaranya adalah ikut membantu korban tsunami Aceh.

Kapal induk tersebut setidaknya membawa 3.000 personel, termasuk 1.800 personel marinir dari United States Marine Corps (USMC). Kapal ini juga dilengkapi dengan pesawat tempur jenis AV-8B Harrier sebanyak lima unit, helikopter jenis MV-22B Osprey (42 unit), helikopter jenis AH-1W Super Cobra (6 unit), helikopter angkut jenis CH-53E Super Stallion (5 unit), dan helikopter untuk SAR jenis MH-60S Sea Hawk.

[cob -merdeka.com]
 
1 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ
Arie Santoso
Arie Santoso

Saya beberapa minggu yang lalu juga baru dari Laos. Hanya menjalani 1 day trip. Berangkat dari Udhon Thani, memasuki perbatasan Laos di Nong Khai. Suatu pemandangan yang mengejutkan, betapa timpangnya pembangunan di Thailand dengan Laos. Udhon Thani yang tergolong kota di perbatasan, masih lebih tertata dibandingkan dengan Vientiane. Saya mengunjungi Kuil That Luang, sedih sekali ternyata sangat tidak terawat. Padahal kuil ini adalah icon dari negara Laos. Datang ke Wat Si Meuang, nah yang ini sedikit lebih baik. Yang paling bagus ada di City Gate. Sebuah pintu gerbang besar yang dibangun oleh Perancis. Di sini semuanya lebih tertata. Bahkan ada Gong Perdamaian Dunia, yang dibawa dari Indonesia selepas Peringatan Konferensi Asia Afrika di Bandung beberapa waktu lalu.

Semoga ke depannya kota Vientiane menjadi lebih maju.