Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki luas wilayah laut mencapai 3.544.743,9 km2, membuat para penjaga perbatasan bekerja keras untuk tetap menghalau penyusup maupun pihak-pihak yang secara ilegal masuk ke batas wilayah Indonesia. Selama ini tugas tersebut dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) khususnya Angkatan Laut (AL) Republik Indonesia atau polisi laut dengan patroli berdasarkan satelit. Namun cara tersebut dianggap tidak responsif karena masih terdapat jeda waktu reaksi dari petugas.

Permasalahan lain juga dapat terjadi sebaliknya. Ternyata kasus penangkapan nelayan Indonesia di batas wilayah negara lain juga banyak terjadi karena ketidak tahuan tentang perbatasan. Sehingga hal tersebut terkadang sering menyebabkan hubungan antara Indonesia dengan negara tetangga tidak harmonis

Solusi yang coba ditawarkan oleh anak-anak muda Indonesia adalah dengan menciptakan teknologi pendeteksi batas maritim yang terpasang di masing-masing kapal milik nelayan. Anak-anak muda tersebut adalah I Made Sapta Hadi dan Bagas Lail Ramadhan, mahasiswa Jurusan Teknik Geodesi serta Imaddudin A Majid, Jurusan Teknik Elektro. Mahasiswa-mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut berhasil mengembangkan inovasi teknologi untuk mencegah terjadinya pelanggaran batas maritim Indonesia.

Sapta mengatakan pengembangan alat ini diawali dari keprihatinan mereka terhadap maraknya kasus pelanggaran batas maritime di wilayah perbatasan yang berujung pada penangkapan nelayan Indonesia oleh Negara tetangga. Salah satu penyebab terjadinya pelanggaran batas tersebut dikarenakan ketidaktahuan para nelayan terkait letak garis batas yang tepat. “Apalagi di tengah laut garis batasnya tidak terlihat secara nyata,” terangnya, Senin (30/11).

Di bawah bimbingan I Made Andi Arsana,Ph.D, dosen Teknik Geodesi UGM yang juga pakar di bidang batas maritim, Sapta dan kawan-kawan membuat sebuah alarm yang terintegrasi dengan Global Positioning System (GPS). Alarm yang sudah terintegrasi dengan GPS kemudian diinputkan koordinat dari batas maritim yang sudah disepakati Indonesia dengan negara tetangga.
Swates (Suwanten Wates)

Alat bernama Swates (Suwanten Wates) yang berarti Suara Perbatasan tersebut diklaim mudah dalam untuk dioperasikan. Swates bekerja dengan memberikan peringatan dini berupa bunyi alarm ketika alat tersebut di dekatkan ke arah perbatasan. Sehingga saat nelayan berlayar mendekati wilayah perbatasan secara otomatis alat akan langsung mengeluarkan bunyi memberikan peringatan dini agar tidak melewati batas maritim.

“Alat ini telah diuji dan mampu memberikan peringatan dini dengan ketelitian posisi mencapai 2,5 meter dari garis batas yag didefinisikan,”jelasnya.

Bagas menambahkan saat ini mereka tengah mengembangkan Swates menjadi lebih inovatif lagi. Harapannya alat ini dapat diproduksi secara masal sehingga dapat digunakan oleh banyak nelayan Indonesia di wilayah perbatasan. “Semoga nantinya tidak ada lagi nelayan yang melanggar batas maritim dan ditangkap Negara tetangga,” harapnya.

Hadirnya Swates tidak hanya mampu mencegah terjadinya pelanggaran batas maritim di Indonesia khususnya yang dilakukan oleh nelayan di wilayah perbatasan.

ugm.ac.id

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook
READ NEXT
BACK TO TOP
Wanita Besi dari Surabaya Raih Penghargaan Dunia "Ideal Mother"
Wanita Besi dari Surabaya Raih Penghargaan Dunia "Ideal Mother"
Siapa tak kenal Tri Rismaharini. Reputasi walikota Surabaya ini jauh melewati batas-batas kota yang dipimpinnya. Bahkan melewati batas-batas negaranya. Baru-baru ini, Tri Rismaharini  dianugerahi
Emm… Lezatnya Ketupat Kandangan
Emm… Lezatnya Ketupat Kandangan
Setiap daerah memiliki makanan khasnya masing-masing. Bahkan karena sangat banyaknya kadang makanan dari setiap daerah hampir sama, namun tetap memiliki ciri khas masing-masing. Tak
Bukit ini Mirip dengan Bukit di Windows XP
Bukit ini Mirip dengan Bukit di Windows XP
Bukit Rimpi yang juga disebut bukit Teletubbies ini terletak di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Kira-kira dapat ditempuh selama 30 menit dari Kota Pelaihari dengan
Ini Dia 9 Aplikasi Andalan Anak Bangsa II-Habis
Ini Dia 9 Aplikasi Andalan Anak Bangsa II-Habis
Setelah dipaparkan aplikasi-aplikasi andalan Anak Bangsa edisi pertama, berikut adalah aplikasi-aplikasi lain yang juga tidak kalah berguna seperti aplikasi sebelumnya. Aplikasi-aplikasi berikut merupakan aplikasi
Menurut Orang Russia, Pulau Terindah di Dunia ada di Indonesia
Menurut Orang Russia, Pulau Terindah di Dunia ada di Indonesia
Indonesia telah merebut hati warga Rusia, di mana salah satu pulaunya menjadi pulau terindah 2015, menurut mereka.Dalam penghargaan Condé Nast Traveler di Moskow, Rusia, Bali
Benarkah Candi di Gunung Lawu ini Lebih Tua dari Candi-candi Suku Maya?
Benarkah Candi di Gunung Lawu ini Lebih Tua dari Candi-candi Suku Maya?
Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Magetan, Jawa Timur menyimpan sejuta misteri. Tak hanya Gunung Lawu yang penuh dengan