Mengenal “Noken”, Sistem Unik Pemilu di Papua

Written by Asrari Puadi Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
1 replies

 

Noken, mungkin selama ini kita mengenalnya sebagai tas khas dari papua. Tak salah memang, noken merupakan tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu, biasanya difungsikan untuk membawa kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar, bahkan karena keunikannya yang dibawa dengan kepala, noken di ditetapkan sebagai warisan kebudayaan oleh UNESCO.

Nah, istilah noken juga ternyata dipakai sebagai sebutan nama dalam pemilu yang digunakan di Papua. Di dalam petunjuk teknis (Juknis) KPU Papua Nomor 1 tahun 2013 noken digunakan sebagai pengganti kotak suara, disisi lain noken juga dikenal sebagai sistem pemberian suara dalam pemilu di bumi cendrawasih, sistem noken ini bahkan sudah dikenal sejak masa referendum, jajak pendapat, atau disebut sebagai Perpera pada 1969 di Irian Barat, sebelum namanya berganti menjadi Irian dan Papua kini.

Sistem noken adalah pemberian suara melalui perwakilan oleh kepala suku atas kesepakatan warga di kampung tertentu. Ada dua cara yang digunakan dalam sistem noken, yakni noken bigmen dan noken gantung. Noken bigmen artinya seluruh suara diserahkan atau diwakilkan kepada ketua adat. Sedangkan pada noken gantung, warga dapat melihat kesepakatan dan ketetapan suara.

Sistem pemilihan noken merupakan simbol musyawarah tertinggi untuk penentuan pendapat di Papua tanpa rahasia dan lebih mementingkan musyawarah di dalam suku. *

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ