Jajaran gunung di Indonesia tampaknya masih memiliki banyak misteri. Jika sebelumnya dipercaya Nusantara memiliki tiga gunung di Indonesia dengan letusan terdahsyat, ternyata masih terdapat satu gunung purba lagi yang pernah meletus. Gunung ini dipercaya sempat mengakibatkan perubahan iklim mendadak diberbagai wilayah di abad pertengahan.

Gunung Samalas adalah gunung yang dimaksud. Popularitas gunung ini mencuat ketika tahun 2013, media internasional banyak memuat cerita tentang gunung purba ini. Wired.com bahkan menyebut bahwa gunung ini menjadi penyebab dari keanehan iklim pada tahun 1257-1258, berdasarkan kajian dari Franck Lavigne dkk.

Jurnal PNAS yang mempublikasikan kajian 15 peneliti dari berbagai negara termasuk Indonesia tersebut menyebutkan bahwa letusan Gunung Samalas tergolong sebagai "ledakan termega". Bila mengukur erupsi Samalas berdasarkan Volcano Explositivy Index, letusan ini berada pada skala 7 yang artinya letusan Samalas dipercaya 8 kali lebih dahsyat dibanginkan Erupsi Krakatau di tahun 1883 dan 2 kali lebih besar gunung Tambora yang terjadi tahun 1815. Tentu saja ini adalah skala yang mencengangkan.

Sehingga tidak mengherankan bila beberapa ilmuwan menyebutkan bahwa letusan gunung yang menghasilkan kaldera Rinjani ini menyebabkan kematian dan kelaparan di Eropa. Namun berita ini belum dapat dikonfirmasi kebenarannya meski BBC sempat menyebutkan tentang iklim dingin berkepanjangan di tahun 1258.

Awalnya para peneliti menduga tentang “pelaku” keanehan iklim yang terjadi pada tahun 1257 adalah gunung api Okataina yang berada di Selandia Baru ataupun El Chichón yang terletak di Meksiko. Tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua gunung ini gagal memenuhi persyaratan untuk dikategorikan sebagai penyebab. Peneliti kemudian berhasil mengaitkan data yang didapat dari Lombok dengan jejak sulfur dan debu yang terdapat Greenland dan Antartika kemudian mencocokkannya dengan penanggalan berdasarkan jejak radiokarbon.

Berbagai investigasi dilakukan secara masif untuk menjawab misteri Samalas, termasuk dengan mempelajari babad Lombok. Beberapa rujukan sejarah menyebutkan bahwa Rinjani dahulu lebih dikenal dengan Barujari yang masih sempat berwujud sebelum meletus dan menghasilkan kaldera Segara Anak yang saat ini sudah terkenal di seluruh dunia. Nama Samalas sendiri tidak banyak diketahui sebelum adanya investigasi ini, sebab gunungnya telah runtuh pasca terjadi letusan dahsyat tersebut.

Babad Lombok sebagaimana dikutip dari Ensiklo adalah salah satu catatan yang menceritakan tentang Samalas di Nusantara. Babad yang tertulis dalam Lontar Jatiswara ini menggambarkaan tentang kematian ribuan orang karena hujan abu dan aliran lava yang menghancurkan kerajaan Pamatan ibukota dan daerah sekitarnya. Meskipun tidak terdapat penanggalan yang jelas, babad ini dipercaya memiliki kecocokan dengan data-data kajian ilmiah tentang keanehan iklim pada abad ke-13 tersebut.

Berdasarkan catatan inilah kemudian mulai gencar dilakukan pencarian reruntuhan akibat letusan gunung Samalas. Sebagaimana dijelaskan dari wawancara Tempo pada Tim Geosain Evolusi Gunung Rinjani bulan Agustus yang lalu.

(dari berbagai sumber)
Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar Anda...
READ NEXT
BACK TO TOP
Penemu Circularly Polarised Synthetic Aperture Radar berasal dari Indonesia
Penemu Circularly Polarised Synthetic Aperture Radar berasal dari Indonesia
Sebenarnya Indonesia memiliki banyak sekali peneliti dan ilmuwan berbakat yang sangat berpotensi dan disegani.Meskipun demikian, dengan banyaknya ilmuwan dalam negeri justru tidak banyak yang mengetahui keberadaan mereka serta apa saja hasil penemuan yang ternyata sangat bermanfaat dan sudah diapresiasi oleh dunia secara luas. Dari sekian banyak ilmuwan yang mendunia dari
"Rumah Besar ini Sedang Memerlukan Kita Semua"
Ada pepatah yang mengatakan bahwa kecintaan pada bangsa dan negara justru akan tumbuh ketika kita tinggal di luar negeri.Saya termasuk orang yang meyakini bahwa hal itu benar adanya, bukan hanya karena saya pernah tinggal cukup lama di luar negeri, tapi juga banyak orang Indonesia yang saya temui di
Dua Hotel di Indonesia Ini Menjadi yang Terbaik di Asia
Dua Hotel di Indonesia Ini Menjadi yang Terbaik di Asia
Diliris dari Telegraph.co.uk Alila Uluwatu di Bali serta Nihiwatu di Sumba mewakili Indonesia di jajaran hotel terbaik di Asia bersanding dengan negara lain yaitu Thailand, Jepang, China, India dan Bhutan.
I Love Bandung Taklukkan ASEAN Stock Challenge
I Love Bandung Taklukkan ASEAN Stock Challenge
Mahasiswa Telkom University yang tergabung dalam tim I Love Bandung berhasil meraih prestasi internasional. Tim yang beranggotakan Reza Saputra Gani (FEB-MBTI-2011), Muhammad Bambang M (FEB-ICT Business-2014), dan Awandha Pratama (FEB-ICT Business-2014) ini berhasil meraih second runner up dalam CIMB ASEAN Stock Challenge 2015.Dalam ajang tersebut, Tim I Love Bandung mempresentasikan Paper
Indonesia Satu-satunya Daratan Dunia yang Bisa Menyaksikan Gerhana Matahari Total
Indonesia Satu-satunya Daratan Dunia yang Bisa Menyaksikan Gerhana Matahari Total
Sejak awal tahun ini, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia diramaikan oleh kabar bahwa pada 9 Maret 2016 akan terjadi gerhana matahari istimewa. Oleh karena itu, baik ilmuwan maupun pemerintah bersiap-siap menyambut terjadinya fenomena alam ini. Apa yang membuat gerhana kali ini istimewa?
Bersiaplah. Inilah Fakta-fakta Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang Perlu Diketahui
Bersiaplah. Inilah Fakta-fakta Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang Perlu Diketahui
Apa yang terjadi ketika langit tiba-tiba gelap? Matahari seolah lenyap dari tempatnya. Dahulu kala, ketika pengetahuan manusia belum berhasil menyibak misteri dibalik fenomena ini, berbagai mitos berkembang dan begitu dipercaya oleh mereka yang berada di jamannya.