Indonesia merupakan negara dengan kekayaan budaya yang sangat beragam. Tidak hanya tentang tradisi namun juga pada keanekaragaman bahasanya. Tercatat saat ini terdapat 749 jenis bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahasa-bahasa tersebut selain menjadi identitas bagi penuturnya, ternyata juga banyak berkontribusi untuk memperkaya bahasa Indonesia.

Republik Indonesia sebagai negara yang memiliki keberagaman bahasa seperti itu tentu saja mendapat beban untuk terus dapat melestarikannya. Namun pelestarian bahasa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat penuturnya itu sendiri.

Selain mempersiapkan bahasa Indonesia untuk bersaing dengan bahasa Internasional, seyogyanya bahasa daerah juga turut dipertahankan. Salah satu cara mempetahankannya adalah dengan mengetahui bahasa-bahasa langka yang ada di Indonesia.

Beberapa bahasa langka di Indonesia kebanyakan berada di Maluku dan Papua. Menurut seorang pakar bahasa dari Universitas Indonesia (UI) Prof Dr. Multamia Lauder terdapat setidaknya 25 bahasa langka di Indonesia yang mulai sulit dijumpai di masyarakat. Bahasa-bahasa tersebut adalah bahasa Aputai, Burumakok, Duriankere, Emplawas, Kaibobo, Kanum, Badi, Kayupulau, Kembra, Kwerisa, Lengilu, Lolak, Melayu Bacan, Mandar, Massep, Mlap, Morori, Namla, Paulohi, Petjo, Ratahan, Salas, Taje, Tobati dan Woria.

Nama bahasa-bahasa tersebut terdengar sangat asing ditelinga kita, wajar karena memang bahasa-bahasa tersebut sudah sangat sulit ditemukan penuturnya. Populasi dari bahasa-bahasa daerah langka tersebut diperkirakan hanya mencapai 50 sampai 500 penutur. Bahkan menurut Multamia beberapa bahasa daerah di Indonesia juga sudah benar-benar tidak ada satupun penutur. Hal ini sangat kontras bila dibandingkan dengan bahasa jawa yang angka penuturnya mencapai angka 80 juta orang.

Melihat kondisi ini, beberapa pihak seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sudah mulai bergerak untuk mendokumentasikan bahasa-bahasa daerah yang langka tersebut. Dikalangan masyarakat juga mulai terdapat pusat-pusat pembelajaran bahasa-bahasa tersebut sebagai inisiatif untuk mencegah bahasa daerah berstatus punah.

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Inilah 7 Tempat Diving Terbaik di Indonesia
Inilah 7 Tempat Diving Terbaik di Indonesia
 Indonesia adalah rumah bagi beberapa tempat menyelam terbaik di dunia. Dengan perairan yang berkilau, suhu yang hangat, kehidupan laut yang bervariasi, para penyelam dari penjuru
Pesona Pulau Rumberpon serpihan Syurga di Papua Barat.
Pesona Pulau Rumberpon serpihan Syurga di Papua Barat.
Berbicara parawisata Papua memang tak akan pernah ada habisnya, Papua benar seperti kata orang-orang: Surga kecil yang jatuh ke Bumi.Jika Raja Ampat merupakan salah
Perlu waktu 4 tahun, pelabuhan atas laut ini selesai juga
Perlu waktu 4 tahun, pelabuhan atas laut ini selesai juga
Pengembangan fisik pelabuhan di atas laut bernama Pelabuhan Kalibaru, atau New Priok Container Terminal 1 di Jakarta Utara sudah rampung 100%.New Priok Container Terminal
Kapal Pesiar Bakal Mudah Bersandar di Indonesia
Kapal Pesiar Bakal Mudah Bersandar di Indonesia
Berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing ke Indonesia terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan memberikan kemudahan perizinan kapal pesiar yang ingin melakukan kunjungan
Dua Perusahaan Negara Bersinergi Wujudkan BUMN yang Unggul
Dua Perusahaan Negara Bersinergi Wujudkan BUMN yang Unggul
Dunia teknologi informasi memungkinkan perusahaan melakukan optimalisasi keunggulan. Sebab teknologi tersebut tidak hanya untuk manajemen tetapi juga dapat digunakan sebagai strategi perusahaan kedepan. Paham
Ini Dia 14 Perusahaan Digital Yang Wakili Indonesia Dalam Ajang CeBIT 2016 di Jerman
Ini Dia 14 Perusahaan Digital Yang Wakili Indonesia Dalam Ajang CeBIT 2016 di Jerman
Perusahaan digital asal Indonesia mulai mendapatkan tempat untuk tampil di muka internasional. Berdasarkan rilis yang diterima GNFI, kali ini 14 perusahaan digital anak bangsa