Pasar Menjadi Permulaan Penamaan Paris van Java

Written by Bagus Ramadhan Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Paris van Java telah menjadi satu predikat yang disematkan pada Bandung. Sejarah mencatat bahwa predikat Parijs van Java dalam bahasa Belanda pertama kali diberikan oleh warga Eropa. Mereka kebanyakan adalah orang-orang yang bermukim di Indonesia dimasa-masa kolonialisasi Belanda, yang lambat laun menjadikan kota yang terletak di sebuah basin ini sebagai pusat kegiatan seperti kegiatan politik, intelektual, kesenian, budaya, hingga hiburan dan rekreasi.

Nama Paris van Java sepertinya sangat erat hubungannya dengan pasar. Sebutan ini pertama kali disematkan pada tahun 1920-1925. Saat itu, kota Bandung sedang giat-giatnya dibangun menjadi sebuah pemukiman yang indah dan lengkap dengan sarana-sarana untuk memenuhi kebutuhan warga Bourgeoisie (borjuis). Kemudian di salah satu sudut kota terdapat jalan Braga yang dianggap memiliki situasi yang mirip seperti kota Paris, Perancis yakni memiliki toko-toko fashion yang berjejer dan di jalan tersebut sering diadakan pertunjukan kesenian setiap malam tertentu. Sejak saat itulah sebutan Paris van Java mulai berkembang.

bandung-03

Versi lain dari penamaan Paris van Java juga datang dari konsep pasar. Diceritakan bahwa kota Bandung tempo doeloe dikenal sebagai Paris van Java saat mulai terdapat “BazarTahunan” (Jaarbeurs) di sebuah komplek di jalan Aceh. “Jaarbeurs” ini merupakan pasar malam dengan berbagai macam acara dan tontonan, seperti teater sandiwara dan musik yang diselenggarakan setiap tahun pada bulan Juni-Juli.

Meski kemudian Indonesia merdeka dan ditinggalkan oleh residen Belanda, Kota Bandung tetap dikenal sebagai kota yang memiliki beragam kekhasan dengan daya tarik tersendiri. Di era 80-an, Bandung dikenal dengan kelom geulis – nya. Di era 90-an, sentra sepatu Cibaduyut dan sentra Jeans Cihampelas mulai menjadi pusat perhatian dan menjadi lokasi belanja favorit bagi para turis yang datang ke kota ini. Begitu juga dengan Cibadak Mall, yang dikenal selalu menyediakan sandang impor dengan harga yang relatif murah. Bahkan saat ini, Bandung juga dikenal sebagai surga belanja bagi masyarakat Indonesia dengan menjamurnya factory-factory outlet yang menjual sandang sisa eksport dengan harga yang sangat kompetitif.

Hal menarik lainnya dari Bandung adalah kuliner-kuliner nikmat seperti Peuyeum, Oncom, Keripik, Batagor, hingga molen dan brownies. Jajanan tersebut menjadi buah tangan favorit yang selalu dicari oleh pengunjung kota Bandung. Berbagai lokasi bersantai juga menjamur di kota Bandung, mulai dari jajanan hingga cafe, rumah kost hingga properti, selalu menjadi objek perhatian masyarakat.

Hingga kini, Bandung tetap menjadi kota dengan dinamika yang cukup tinggi. Sebagai ibukota Propinsi Jawa Barat, Bandung menjalankan fungsinya sebagai pusat kegiatan politik di Jawa Barat. Keberadaan beberapa institusi pendidikan terkemuka, menjadikan Bandung sebagai pusat kegiatan intelektual. Banyaknya musisi dan tokoh seni terkemuka yang berasal dan bermukim di Bandung, merupakan bukti nyata keberadaan Bandung juga sebagai pusat kesenian dan budaya. Tingginya tingkat kunjungan masyarakat dari luar kota Bandung serta maraknya bisnis hiburan, rekreasi hingga perbelanjaan di Bandung, merupakan fakta yang menunjukan bahwa kota ini tetap menjadi kota yang berpengaruh di tanah Pasundan.

sejarahri.com

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ