Senjata Tradisional Paling Mematikan di Dunia dari Ranah Minang

Written by Akhyari Hananto Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
1 replies

Bagi yang pernah menonton film Merantau yang dibintangi Iko Uwais, tentu akan terpukau dengan scene-scene di awal ketika Iko yang memerankan Yuda, berlatih Silek (Silat) Harimau, seni beladiri dari ranah Minang, di kawasan Lembah Harau yang mendunia itu.

Ada satu hal kecil yang menarik perhatian saya, yakni ketika Yuda di-shoot dari dekat, dan di tangannya terselip sebuah benda kecil yang ternyata ada senjata tangan yang baru saya tahu, menjadi senjata tradisonal paling mematikan di dunia.

Itulah Kerambit atau Karambit.

Kerambit adalah pisau genggam kecil berbentuk melengkung dari Indonesia (dan juga ada di Malaysia dan Filipina). Di ranah Minang sendiri disebut kurambiak/karambiak. Senjata ini termasuk senjata sangat berbahaya karena dapat digunakan menyayat maupun merobek anggota tubuh lawan secara cepat tanpa bisa terdeteksi sebelumnya.

Dikutip dari Wikipedia, berdasarkan sejarah tertulis, kerambit berasal dari Minangkabau, lalu kemudian dibawa oleh para perantau Minangkabau berabad yang lalu dan menyebar ke berbagai wilayah, seperti Jawa, Semenanjung Melayu dan lain-lain. Menurut cerita rakyat, bentuk kerambit terinspirasi oleh cakar harimau yang memang banyak berkeliaran di hutan Sumatera pada masa itu.

Senjata di sebagian besar kawasan nusantara, pada awalnya merupakan alat pertanian yang dirancang untuk menyapu akar, mengumpulkan batang padi dan alat pengirikan padi. Namun berbeda dengan kerambit, ia sengaja dirancang lebih melengkung seperti kuku harimau, setelah melihat harimau bertarung dengan menggunakan cakarnya, hal ini sejalan dengan falsafah Minangkabau yang berbunyi Alam takambang jadi guru.

Buku sejarah di Eropa mengatakan bahwa tentara di Indonesia dipersenjatai dengan keris di pinggang dan tombak di tangan mereka, sedangkan kerambit itu digunakan sebagai upaya terakhir ketika senjata lain habis atau hilang dalam pertempuran. Kerambit terlihat sangat jantan, sebab ia dipakai dalam pertarungan jarak pendek yang lebih mengandalkan keberanian dan keahlian bela diri. Para pendekar silat Minang, terutama yang beraliran silat harimau sangat mahir menggunakan senjata ini. Para prajurit Bugis Sulawesi juga terkenal untuk keahlian mereka dalam memakai kerambit. Saat ini kerambit adalah salah satu senjata utama silat dan umumnya digunakan dalam seni beladiri.

Dengan makin populernya seni bela diri Pencak Silat, senjata inipun semakin populer. Beberapa perusahaan besar AS seperti Emerson Knives dan Strider Knives membuat pisau kerambit dalam jumlah banyak. Pelopor penggunaan kerambit adalah Steve Tarani yang mempunyai dasar kerambit dari Silat Cimande Sunda. Saat ini kerambit telah dikembangkan pihak barat dengan banyak varian.

Di Indonesia sendiri kerambit di pakai oleh Silat Sumatera seperti Silat Harimau/Silek Harimau Minangkabau dengan sebutan kurambiak/karambiak. Untuk kerambit asal Sumatera, catatan tertua yang ditemukan adalah penggunaan kerambit yang ditulis pada Asian Journal British, July – Dec 1827.

Meski secara umum bentuk kerambit adalah sama yaitu melengkung dan memiliki lobang dibagian pegangannya, namun dalam perkembangannya kerambit memiliki beberapa varian. Dari bilah tajamnya terbagai menjadi dua yaitu tajam tunggal dan tajam ganda (double edges). Sedangkan di Indonesia sendiri, kerambit ada dua yaitu kerambit Jawa Barat dan kurambiak/karambiak Minang. Kerambit Jawa Barat biasanya memiliki lengkungan yang membulat, sedangkan kerambit Minang memiliki lengkungan siku.

Beberapa jenis kerambit di Nusantara:

National Geographic Channel pernah menyebutkan bahwa Kerambit adalah pisau tempur paling berbahaya dan mematikan di dunia. Inilah video Karambit (tidak untuk ditiru)

Dari: Wikipedia dan berbagai Sumber.

 

 

 
1 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ
contactap2
contactap2

@Akhyaree Terima kasih atas perhatiannya. Selamat melanjutkan aktivitas. - Putri