Keterbatasan Pengelihatan Tidak Menghalangi Impiannya Menjadi Pakar IT

Written by Bagus Ramadhan Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Anak-anak muda Indonesia sudah saatnya untuk kembali percaya diri di hadapan dunia Internasional. Tunjukkan bahwa pemuda bangsa mampu untuk berprestasi apapun batasannya. Seperti yang dilakukan Pramuditaya Dyan Prabaswara yang telah membanggakan nama Indonesia.

Pemuda 20 Tahun itu lahir dengan ketidakmampuan untuk melihat. Namun, hal itu tidak membuatnya patah semangat. Hal itu malah menjadikan Dyan yang bercita-cita menjadi pakar IT ini semakin giat belajar demi untuk mengejar impiannya tersebut.

pramuditaya-dyan-prabaswara_20151028_205756

Semangat belajarnya yang tinggi kini membuah?kan hasil. Terbukti, pemuda asal Kebumen, Jawa Tengah, ini berhasil menorehkan prestasi di kompetisi tingkat Asia Pasifik, Global IT Challenge for Youth with Disabilities (GITC) 2015 yang diadakan di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Banten.

Di ajang tersebut, Dyan meraih tiga gelar sekaligus. Ia meraih medali dalam kategori e-Tools dan e-Life Map. Bahkan, yang paling hebat, Dyan berhasil dinobatkan sebagai Global IT Leader atas prestasinya sebagai juara dibanyak kategori mengungguli peserta-peserta dari 15 negara yang ada.

Dyan yang didampingi ibunya dalam malam penghargaan mengaku sangat bangga begitu mendengar namanya dipanggil sebagai juara umum GITC 2015.

“Tidak percaya sekaligus bangga karena saya berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Saya berharap dengan prestasi ini, teman-teman dengan disabilitas menjadi semakin percaya diri dan merasa mampu sehingga mereka bisa maju dan berkreasi sesuai dengan bakatnya,” katanya Rabu (28/10).

Selain itu, di masa mendatang Dyan berharap prestasinya dalam ajang GITC 2015 akan menjadi batu loncatan untuk berkiprah di kancah Teknologi Informatika nasional dan internasional.?

Untuk diketahui, GITC 2015 merupakan ajang kompetisi keterampilan TI bagi remaja penyandang disabilitas tingkat Asia Pasifik yang diadakan sejak tahun 2011 dengan sponsor utama Korean Society for the Rehabilitation of Persons with Disabilities (KSRPD), organisasi nirlaba Korea yang memberikan perhatian pada pemenuhan kebutuhan penyandang disabilitas.

Tahun ini, penyelenggaraan GITC 2015 di Indonesia dilakukan di Universitas Multimedia Nusantara oleh KSRPD bekerja sama dengan Kementrian Komuikasi dan Informatika selaku co-host, dan didukung oleh YPAC Nasional.
Kompetisi ini dihadiri oleh 15 negara di Asia-Pasifik dengan jumlah peserta sekitar 250 orang. Untuk kategori lomba pada kompetisi ini terbagi menjadi dua, yaitu Kategori Kelompok meliputi lomba ­e-Design Challenge dan e-Creative Challenge serta Kategori Individual meliputi lomba e-Life Map Challenge dan e-Tool Challenge.

jawapos.com

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ