Teknologi Anti Penyadapan Karya Anak Bangsa di Pamerkan di Bangkok

Written by Bagus Ramadhan Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Era Informasi digital menjadikan konten-konten mudah diciptakan namun juga rentan untuk dicuri. Ribuan kasus terkait dengan pencurian informasi dan penyadapan berulang kali terdengar. Bahkan pencurian informasi tersebut juga dapat terjadi di level pemerintahan tingkat tinggi. Tentu saja ini akan menjadi sangat beresiko.

Belajar untuk mengantisipasi penyadapan yang membobol pertahanan negara, maka upaya pencegahan dan penangkalan perlu dilakukan. Satu-satunya cara adalah dengan teknologi enkripsi.

PT ICK

“Teknologi enkripsi adalah satu-satunya cara melindungi diri dari penyadapan. Itulah teknologi antisadap paling canggih saat ini,” kata Agung S Bakti, President Director PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK), perusahaan pengembang teknologi antisadap pertama di Indonesia, dalam media gathering, di Jakarta, pekan lalu.

Agung yang didampingi oleh Research and Production Director Sujoko dan Technology Director Dahniar Paramita mengungkapkan, teknologi enkripsi akan memproses informasi dan komunikasi dengan algoritma tertentu. Data akan diacak sehingga hanya bisa dibaca pihak yang dituju yang mempunyai kuncinya.

Pada dasarnya, semua bentuk komunikasi yang ditransmisikan baik lewat kabel, internet, gelombang radio bahkan satelit itu bisa disadap. Namun dengan teknologi enkripsi, data atau komunikasi tersebut tidak bisa dibaca oleh si penyadap.

“Data yang dienkrip akan terlindungi dalam jutaan atau milyaran kode-kode acak yang sangat sulit dipecahkan,” imbuhnya.

Untuk mengurangi dan menjaga informasi sensitif dari sadapan asing dan pihak yang tidak bertanggungjawab, maka teknologi enkripsi buatan dalam negeri mutlak diperlukan. Oleh karena itu, PT ICK berusaha hadir untuk memenuhi kebutuhan pertahanan bidang IT security ini.

PT ICK lahir berawal dari riset-riset enkripsi yang telah dirintis sejak tahun 2001 oleh sekelompok anak muda pegiat kriptografi dan pada tahun 2013 diresmikan sebagai sebuah perusahaan. Perusahaan pengembang pertama di Indonesia ini mengkhususkan diri dalam teknologi enkripsi antisadap. Produk pertama yang diluncurkan adalah SMS Guard, layanan SMS antisadap.

“Produk ini langsung menarik perhatian pubIik. Sehingga di tahun 2014 ICK diikutsertakan Kementerian Pertahanan dalam pameran pertahanan international Defence Service Asia (DSA) di Kuala Lumpur, Malaysia,” tutur Agung.

Produk teknologi enkripsi karya anak negeri ini pun terus berkembang. Hingga tahun 2015 ini ICK berhasil menciptakan beberapa produk antisadap lainnya. Seperti Voice Guard (telepon antisadap), Chat Guard (chat antisadap), VPN Guard (Virtual Private Network Antisadap), TiO Guard (telepon kabel antisadap), Email Guard (email antisadap) dan Radio Guard (radio komunikasi antisadap).

Kemampuan khusus PT ICK adalah dapat membuat modul-modul enkripsi untuk diterapkan dalam berbagai peralatan komunikasi. Modul enkripsi pada Radio Guard misalnya, dapat dipasang pada berbagai macam merek radio komunikasi yang sudah beredar di pasaran.

“Kita ibaratkan modul enkripsi itu seperti tepung terigu. Tepung terigu itu dapat diolah menjadi bolu dan berbagai varian makanan lainnya,” ungkapnya.

Produk-produk tersebut kemudian dipasarkan secara global melalui pameran internasional dalam dan luar negeri. Pada bulan Maret 2015 yang lalu ICK berama asosiasi Indoglobit dan Kementrian Perindustrian ikut serta dalam pameran IT terbesar di dunia, CeBIT 2015, Hannover, Jerman. Saat itu pameran dilanjutkan dengan roadshow produk ke sejumlah mitra Eropa. Seperti di Belanda, Belgia dan Finlandia dengan difasilitasi Kementrian Perindustrian dan KBRI/KJRI setempat.

Begitupun pada 2 – 5 November yang lalu, ICK kembali ditunjuk Kementrian Pertahanan untuk memamerkan produk teknologi antisadapnya di Defence & Security Bangkok 2015. Perusahaan yang bermarkas di Jakarta Selatan ini bersama dengan 11 perusahaan industri pertahanan nasional lainnya, mewakili paviliun Indonesia dalam pameran pertahanan internasional tersebut. Perusahaan lain yang ikut serta antara lain: PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana, PT Pindad Persero dan PT Daya Radar Utama.

“Kami sangat mengapresiasi Kementrian Pertahanan yang telah memfasilitasi terlibat dalam pameran internasional ini. Ini sebagai bukti dukungan pemerintah terhadap pengembangan produk teknologi enkripsi antisadap dalam negeri,” kata Agung.

Dalam kesempatan tersebut didemokan pula bagaimana Radio Guard, radio komunikasi atau Handy Talky (HT) antisadap bekerja. Ketika mode secure diaktifkan, percakapan komunikasi antara perangkat Radio Guard tidak dapat dimonitor oleh pihak yang tak berkepentingan. Hanya suara noise yang terdengar.

jawapos.com

 
1 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ