Satu Slot MotoGP untuk Indonesia di 2017?

Written by Akhyari Hananto Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
1 replies

Pemegang hak komersial sekaligus penyelenggara MotoGP, Dorna Sport, memberikan janji Indonesia akan mendapatkan slot tuan rumah MotoGP musim 2017 jika bisa memenuhi semua persiapan sebelum Sidang Umum Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) pada November nanti.

Hal ini disampaikan CEO Dorna Carmelo Ezpeleta ketika bertemu dengan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Dalam pertemuan tersebut, hadir Menpora Imam Nahrawi, juru bicara Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, Direktur Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto, dan mantan pebalap nasional Ananda Mikola.

“Tentu saja iya,” tutur Carmelo Ezpeleta kepada para wartawan soal jaminan Indonesia menjadi tuan rumah.

“Kami tahu banyak negara yang ingin menjadi tuan rumah MotoGP, tapi sekarang fokus kami ke Indonesia. Kami sudah berkomunikasi dengan Pak Menpora.”

Ezpeleta mengatakan, banyak keputusan telah diambil sejak pertama kali Dorna datang ke Indonesia bulan Mei lalu, termasuk salah satunya adalah Dorna Sport bersama dengan FIM memutuskan untuk memberikan salah satu slot tuan rumah MotoGP untuk Indonesia.

Namun, menurut Ezpeleta, masih banyak hal perlu dilakukan, dan Indonesia diharapkan bergerak cepat mematangkan segala persiapan. Ezpeleta yang mengaku telah melihat Sirkuit Sentul juga mengatakan Indonesia perlu membangun banyak hal dan juga mengubah banyak infrastruktur.

“Untuk sekarang tidak ada kompetisi siapa yang akan jadi tuan rumah. Jika Indonesia memenuhi persyaratan, maka akan menjadi tuan rumah,” ucap Carmelo Ezpeleta yang juga mengatakan bahwa salah satu sasaran Dorna mengadakan MotoGP di Indonesia adalah karena Indonesia memiliki pasar kendaraan roda dua yang besar.

CEO Dorna Carmelo Ezpeleta (ketiga dari kiri) bersama dengan Juru Bicara Kemenpora Gatot Dewa Broto, Ananda Mikola, dan Tinton Soeprapto di Kantor Kemenpora, Jakarta. Rabu (21/10). (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat)

Sidang Umum FIM yang akan memutuskan tuan rumah beserta kalender MotoGP 2017 sendiri akan digelar pada November mendatang. Thailand, Kazakhtan, Finlandia, dan Brasil, disebut-sebut sebagai saingan dari Indonesia.

“Kami akan tunjukkan bahwa Indonesia pantas jadi tuan rumah. Banyak keuntungan yang bisa didapat dari sini. Anda berani keluar miliaran, Anda akan dapat triliunan,” ujar Mikola.

Pekerjaan Rumah Indonesia

Ada beberapa hal yang perlu diselesaikan pemerintah untuk bisa memesan tempat bagi Indonesia di MotoGP 2017. Gatot menyebutkan, yang pertama adalah dari aspek penyusunan Keputusan Presiden (Kepres) sebagai dasar hukum.

Lalu, seperti yang disebutkan Carmelo sebelumnya, hal selanjutnya adalah masterplan, sementara ketiga adalah anggaran.

“Kami di anggaran APBN murni sudah memberikan lima miliar (untuk initial payment pada Dorna), mungkin terlalu kecil, tapi ini baru awal saja dengan harapan dapat menjadi trigger dan mengundang dunia usaha. Yang jelas mereka (Dorna) akan menunggu general assembly FIM terlebih dahulu. Kalau oke, mereka akan sering-sering ke sini,” ucap Gatot.

Secara terpisah, Tinton menambahkan bahwa sekarang tugas Indonesia hanya membuat Letter of Intent (LoI) dan rancangan masterplan.

Tinton berharap pemerintah daerah Kabupaten Bogor secepatnya mengeluarkan izin site plan yang telah diserahkan. “Ada sedikit perubahan, namun masterplan dalam satu bulan bisa jadi. Pembangunannya satu tahun,” tuturnya.

“Kami juga butuh payung hukum untuk pengakuan acara ini karena melibatkan banyak instansi. Jadi business to business-nya itu baik dan terpagari.”

“Jangan sampai nanti orang mengeluarkan sesuatu kemudian meminta, ‘Saya dapet apa?’. Sekali kami renovasi, kami tidak perlu merenovasinya kembali dalam 10 tahun yang akan datang. Ini manfaatnya ke mana-mana.”

Renovasi tempat dan lintasan balap rencananya akan dimulainya pada bulan Maret atau April 2016 dan diperkirakan selesai satu tahun berikutnya 2017. Jika semua persyaratan terpenuhi, ajang balap darat seri Indonesia akan dimulai sekitar bulan Oktober atau November.

Mengenai pembagian anggaran antara pihak pemerintah dan swasta, serta pembagian peran atau kerjasama dengan pihak-pihak terkait, Gatot belum bisa berbicara banyak.

“Sejauh ini kami belum bisa mengungkapkan karena LoI belum, masterplan belum, dan kontrak juga belum. Ini masih konsumsi pembahasan internal kami,” ucapnya.  (vws)

CNN Indonesia

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ