Pertama Kali! Indonesia Kirim Dua Peneliti terbaik ke Antartika

Written by Bagus Ramadhan Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
2 replies

Permasalahan pemanasan global cepat atau lambat akan mempengaruhi Indonesia yang memiliki banyak pulau dengan ketinggian rendah. Menurut prediksi, bila air laut terus meninggi Indonesia akan kehilangan kurang lebih sebanyak 2000 pulau. Gentingnya permasalahan ini, mendorong para peneliti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk meneliti fenomena pemanasan global ini secara lebih mendalam.

Antartika

BMKG dikabarkan telah memberangkatkan dua penelitinya, Wido Hanggoro dan Kadarsah, untuk berlayar menuju Kutub Selatan atau Antarktika guna menggali informasi tentang pengaruh laut terhadap kondisi iklim dan cuaca Indonesia.

“Dua peneliti BMKG akan bergabung dengan tim ekspedisi Bureau of Meteorology (BoM)-Australian Antartic Division (AAD) yang akan melakukan ekspedisi di Antartika,” kata Kepala BMKG, Andi Sakya, di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Oktober 2015.

Dua peneliti itu, kata Andi, akan mulai berangkat pada 14 Oktober 2015 menuju Hobart, Australia, untuk penyesuaian iklim (aklimatisasi) selama sepekan. Selanjutnya, mereka akan menuju Stasiun Meteorologi Davis, Antarktika yang ada di koordinat 68 derajat 35 menit Lintang Selatan, 77 derajat 58 menit Bujur Timur.

Penelitian di Antarktika sendiri akan dilakukan selama sepekan. Beberapa yang dapat diteliti adalah luasan dan ketebalan es di Antarktika.

Hanggoro mengatakan ekspedisi peneliti ke Antartika dari lembaganya merupakan yang pertama kali dilakukan.

“Ini lebih ke penjajakan tahap awal yang nanti orientasinya untuk penelitian meteorologi dan klimatologi dan tentunya ini juga memiliki dampak untuk Indonesia,” pungkasnya.

tempo.co

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ