Madura dibawa Mendunia lewat Font

Written by Bagus Ramadhan Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Rupa huruf atau yang dikenal dengan ‘font’ bukanlah sekadar penyusun sebuah kata ataupun kalimat. Rupa huruf dari zaman ke zaman selalu dibuat berdasarkan sebuah kebutuhan khusus ataupun terdapat pesan yang disampaikan melalui bentuknya, termasuk memiliki pesan kebudayaan.

Contohnya adalah ‘Maduranesia’. Rupa huruf baru kreasi Naufan Noordiyanto, seorang ilustrator alumni Jurusan Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta, dibuat berdasarkan kebudayaan Madura

Maduranesia

Typeface Rupa Huruf Karya Naufan Noordianto (Foto: Facebook.com / Naufan Noord)

Meski aksara ini dibuat hanya untuk tugas akhir perkuliahan, desain font buatan Naufan ini cukup unik dan berbeda. Sebab, Maduranesia diadaptasi dari ragam hias tumbuhan yang ada di kompleks makam raja-raja dan keraton Sumenep, Madura. Lengkungan-lengkungan khas corak itu sangat terlihat pada tiap hurufnya.

“Pembuatan font ini didasari keprihatinan kurangnya rasa menghargai kebudayaan sendiri seperti ukiran di kalangan masyarakat, yang sebenarnya sudah dikenal luas,” jelas Naufan.

Maduranesia Typeface (designed by Naufan Noord) was used as an official #font of the 8th Indonesian Art #Festival – the Festival was organized by the Indonesian Art Cooperation Agency of Higher #Education Institution. ______ #Font Maduranesia Sans Sharp yg merupakan Subfamily Maduranesia #Typeface karya Naufan Noord dipakai sebagai huruf/aksara resmi dalam teks panjang dalam buku katalog Festival Kesenian Indonesia VIII setebal 336 halaman, dicetak di #Jogja #Indonesia September 2014. FKI VIII diselenggarakan oleh Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSI) yang diikuti oleh 7 perguruan tinggi seni se-Indonesia. Terima kasih! :)) (©Naufan Noord) #Handlettering #typography #manual #drawing #sketch #type #lettering #art #visual #design #paper #belmenid #artwork #flora #character #poster #ornament #madura #inimadura #50words #handmadefont #challigraphy #Yogyakarta

A photo posted by Naufan Noord (@naufannoord) on

Ia menjelaskan, font Maduranesia merupakan salah satu bentuk pelestarian ukiran Madura dalam bentuk lain. Selain itu, huruf merupakan hal yang sangat dekat dan erat dalam kehidupan manusia yang penggunaannya tidak terbatas pada golongan tertentu saja.

Naufan mengakui, membuat abjad A sampai Z dalam Maduranesia bukanlah perkara mudah. Ia butuh waktu lebih dari setahun untuk penelitian sekaligus pembuatan huruf.

“Saya akan terus berusaha memromosikan font tersebut, karena ini merupakan salah satu propaganda budaya yang membutuhkan proses cukup panjang,” pungkasnya.

krjogja.com

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ