iGrow, startup dari Indonesia berhasil menjadi juara 2 kompetisi internasional Startup Istanbul setelah sebelumnya melalui proses seleksi sejak September 2015 lalu. Senin (5/10) malam waktu Istanbul iGrow dinobatkan bersama NIM$, sebuah startup solusi keuangan dari Kenya dan Taskulu, serta project management system hasil karya startup Iran.

Startup Istanbul adalah ajang konferensi internasional tahunan, mentorship dan kompetisi untuk para pembuat dan eksekutor ide aplikasi digital di Asia dan Eropa. Berlangsung dengan seleksi sangat ketat, ratusan aplikasi disaring hingga menjadi 100 lalu 50 kemudian tersisa 15 peserta.

100 startups harus masuk sesi pelatihan intensif di Microsoft Center di Turki selama 2 hari. Kelima belas peserta yang dipilih di bagian akhir harus mempresentasikan karyanya dalam 2,5 menit di hadapan 1.500 audiens dan 3 juri berpengalaman dari Silicon Valley. Proses seleksi tersebut disiarkan secara live ke seluruh dunia.

iGrow adalah solusi teknologi untuk membantu menggalakkan penanaman tanaman pangan dengan menginisiasi kolaborasi antara sponsor penanaman, petani lokal dan pemilik lahan. iGrow bercita-cita untuk mengatasi masalah ketahanan pangan di Indonesia, mengatasi kemiskinan petani sekaligus melakukan penghijauan dengan cara memanfaatkan lahan-lahan yang semuala tidak produktif.

https://twitter.com/istanbulstartup/status/647320487807291392

Komentar juri saat presentasi penawaran (pitching) akhir sangat unik. Steve Blank, seorang ahli aplikasi digital dari Silicon Valley bahkan mengatakan bahwa iGrow menjadi semacam Simcity (sebuah game simulasi kehidupan sosial) untuk proyek pangan dengan hasil nyata. Apresiasi dari peserta juga luar biasa setelah melihat presentasi iGrow, yang menjadi inspirasi banyak negara terutama di Asia yang punya masalah yang sama soal lahan dan ketahanan pangan.

Endy Kurniawan, ambassador Startup Istanbul untuk wilayah Indonesia yang datang mendampingi saat acara berlangsung mengatakan bahwa hasil dari kompetisi Startup Istanbul merupakan kemenangan ide dan inovasi. “Wakil dari Kenya & Indonesia (iGrow) mengalahkan banyak wakil dari Eropa seperti Bulgaria, Yunani, Rusia bahkan Turki sendiri serta Amerika dan Israel, negara yang disebut surganya startup. Ini bukti kreativitas & ketekunan adalah kuncinya, Indonesia tidak kalah,” komentar Endy.

Endy juga menambahkan bahwa Indonesia telah mengikutsertakan 3 wakil, yakni iGROW, QOLONI dan GALERINA pada kompetisi tahun 2015. “Tahun lalu (2014) tidak ada wakil. Tahun ini 3 startups dengan 1 juara. Semoga tahun depan akan lebih banyak yang ikut serta,” pungkasnya.

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar Anda...
READ NEXT
BACK TO TOP
Mengenal Aplikasi Masjidku Sebagai Karya Anak Bangsa Untuk Memakmurkan Masjid di Indonesia
Mengenal Aplikasi Masjidku Sebagai Karya Anak Bangsa Untuk Memakmurkan Masjid di Indonesia
Mengenal MasjidkuMasjidku adalah suatu inisiatif untuk memakmurkan masjid atau musholla melalui teknologi informasi dan komunikasi. Bentuknya adalah penyediaan aplikasi gratis untuk masjid dan juga umat Muslim yang mampu menghubungkan antara masjid atau musholla dengan umat. Masjid atau musholla yang terdaftar juga bisa mendapatkan website gratis. Aplikasi dan website ini bermanfaat sebagai :Media informasi yakni mendorong
Misteri "Flying Dutchman", Kapal SS. Ourang Medan
Misteri "Flying Dutchman", Kapal SS. Ourang Medan
Suatu hari di bulan Juni 1947, 2 kapal Amerika yang sedang berada di Selat Malaka -- City of Baltimore dan Silver Star -- menerima pesan darurat dari kapal dagang milik Belanda, SS Ourang Medan Atau "Orang Medan". Seorang operator di kapal Ourang Medan mengirimkan kode Morse. Isinya: "Semua awak kapal, termasuk kapten terbaring sekarat di ruang peta (chartroom) dan anjungan. Mungkin semuanya telah meninggal dunia."
Lampu dari Bakteri yang Tahan Seumur Hidup Karya Mahasiswa Malang
Lampu dari Bakteri yang Tahan Seumur Hidup Karya Mahasiswa Malang
Satu lagi inovasi anak bangsa. Seorang mahasiswa Fakultas Perikananan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya berhasil mengubah bakteri menjadi lampu hemat energi. Di tangan Elok Fitriani Tauziat, Nurhasna Fauziyyah, dan M. Alfian Arifin, bakteri Bioluminescene diolah menjadi lampu biolie yang menghasilkan cahaya 10,68 watt. Lampu ini mampu menerangi ruangan dalam radius 68 meter.
Diakui Tanggap dalam Tindak Terorisme, Indonesia Pimpin Sidang KTT ASEAN-AS
Diakui Tanggap dalam Tindak Terorisme, Indonesia Pimpin Sidang KTT ASEAN-AS
Di kawasan ASEAN, Indonesia dinilai telah melakukan upaya-upaya pemberantasan terorisme dan ekstremisme dengan baik. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan apresiasi dari masyarakat dunia bagi Indonesia terhadap sikap cepat tanggap para aparat keamanan Indonesia dalam menangkap teroris pada kejadian bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari lalu.
Joey Alexander : Jangan Pernah Menyerah !
Joey Alexander : Jangan Pernah Menyerah !
Pianis Indonesia, Joey Alexander memang sudah dipastikan gagal meraih penghargaan musik Grammy 2016. Bocah berusia 12 tahun itu kalah dari dua musisi Jazz, John Scofield dan Christian McBride. Namun dibalik kegagalan itu, Joey menyimpan kisah menarik dan pesan yang dapat menjadi inspirasi dan semangat bagi kita semua.
Masalah Menjadi Berkah Sungai Citarum
VIDEO 15 hours ago