Indonesia Pemasok Terbesar Dunia Mutiara South Sea

Written by Bagus Ramadhan Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Sudah bukan suatu rahasia lagi jika Indonesia kaya akan hasil lautnya. Tak hanya terkenal akan sumber daya ikan, laut Indonesia juga menyimpan potensi besar mutiara. Kualitas mutiara laut asal Indonesia sudah terkenal hingga pasar internasional. Namun sayangnya, popularitas tersebut sering dibajak oleh negara-negara lain yang mengklaim memiliki hasil mutiara yang sama berkualitasnya dengan Indonesia

Seorang ahli biota laut asal Australia, Joseph Taylor, mengatakan Indonesia merupakan pusat mutiara laut selatan (South Sea Pearl) terbesar di dunia. “Sayangnya, di dalam negeri (Indonesia) orang tidak tahu kualitasnya bagus,” kata Joseph seperti dilansir oleh CNN Indonesia.

Mutiara

Pria yang juga memiliki bisnis mutiara di beberapa kota di Indonesia itu mengatakan kebanyakan mutiara yang diperdagangkan di dalam negeri merupakan mutiara jenis Chinese Fresh Water Pearl atau mutiara air tawar yang ilegal. Padahal kualitasnya jauh dari kualitas mutiara Indonesia yang berjenis South Sea Pearl yakni dari genus kerang Pinctada maxima.

Mutiara South Sea Pearl tersebut malahan lebih banyak diekspor. Bahkan terdapat pendapat yang mengatakan hampir seluruh pasokan mutiara dunia berasal dari Indonesia. Mutiara tersebut adalah hasil dari budidaya di berbagai tempat di Indonesia seperti Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Sumatera Barat dan Lampung.

Dari segi volume, Indonesia merupakan produsen SSP terbesar di dunia dengan memasok sekitar 43 persen kebutuhan dunia. Sedangkan dari sisi nilai perdagangan, Indonesia menempati urutan ke 9 dunia dengan nilai ekspor sebesar US$ 25,8 juta atau 2,04 persen dari total nilai ekspor seluruh jenis mutiara di dunia yang mencapai US$ 1.2 milyar, di bawah India, Jepang, Cina, Australia, Tahiti, Swiss, USA, dan Inggris.

Joseph menambahkan, budidaya mutiara sebenarnya adalah salah satu aktivitas laut yang berkelanjutan dan ramah lingkungan serta padat karya. Sebab tenaga kerja yang bergerak di bidang mutiara Indonesia saat ini mencapai 5,000 orang tetap dan 1,500 orang musiman. Sehingga menurutnya tidak ada alasan lagi untuk kita tidak mendukung industri mutiara dalam negeri.

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ