Ngejrengnya batik Madura.

Written by Bagus Ramadhan Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Madura selain terkenal akan kegiatan karapan sapiny, ternyata juga memiliki keterampilan turun menurun berupa keterampilan membatik. Salah satu sentra batik di pulau garam ini ada di kota Bangkalan.

Banyak sekali ditemui batik-batik dengan warna yang ngejreng di sini. Warna yang mencolok ternyata memang menjadi ciri khas batik Madura. Beberapa pecinta batik juga mengatakan bahwa batik madura dianggap memiliki warna yang lebih berani dibandingkan batik dari daerah lain yang cenderung kalem.

Tidak heran bila kemudian batik madura saat ini menjadi primadona dan semakin populer. Beberapa pengusaha batik di Madura bahkan telah menjual produknya ke Eropa seperti ke Prancis dan Italia.

“Warna-warna terang ini mencerminkan karakter orang Madura karena dikenal memang menyukai warna gonjreng,” ujar Supi Amin, salah satu pengusaha batik madura di Bangkalan.

Batik madura

Illustrasi Batik Madura (Foto: google.com)

Menurut Supi, selain warna-warna yang menjadi identitas batik tulis Madura, motifnya pun cenderung mayoritas didominasi oleh motif binatang.

“Kebanyakan identitas motif batik tulis Madura itu berbentuk binatang, seperti burung atau kupu-kupu. Tapi ada juga beragam motif bunga,” katanya.

Menurut Amin ada dua jenis batik tulis di Madura, yaitu batik tulis arah timur dan arah barat. Maksudnya adalah batik arah timur adalah batik tulis yang menggunakan pewarnaan bahan kimia, maka hasil warnanya pun terlihat lebih cerah.

Sedangkan untuk batik tulis arah barat menggunakan pewarnaan alam yang dihasilkan dari bahan-bahan seperti daun jati dan daun jambu. Daun jati sendiri dipakai untuk menghasilkan warna merah. Sehingga warnanya sedikit pucat.

“Porsi batik yang menggunakan pewarnaan alami lebih banyak disini dibandingkan batik dari warna kimia,” lanjutnya.

Proses pewarnaan alami memakan waktu enam bulan sampai satu tahun. Bahan-bahan pewarna tersebut diendapkan di dalam gentong atau yang sering disebut oleh pengrajin batik yakni gentongan. Tak heran jika batik tulis yang berasal dari warna alami justru warnanya dapat bertahan sampai ratusan tahun. Batik tulis gentongan ini dihargai sekitar Rp 3 juta dengan motif yang beragam.

“Makanya kain batik tulis warna alami ini juga paling mahal diantara batik tulis lainnya karena warna yang dihasilkan pun sempurna dan melekat pada kain dengan baik,” jelas Supi.

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ