Journey to Indonesia, Festival Perayaan HUT RI ke-70 di New York

Written by Bagus Ramadhan Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Puncak peringatan kemerdekaan HUT ke-70 RI dihelat dengan semarak dan meriah di New York, Amerika Serikat. Jalan di kota pusat perdagangan dan budaya dunia itu ditutup guna menggelar Indonesian Street Festival untuk pertama kalinya di New York.

“Setelah berbulan-bulan berjuang untuk mendapatkan izin dari Pemerintah Kota (Pemkot) New York, akhirnya, Indonesian Street Festival untuk pertama kalinya dapat dilaksanakan pada Sabtu, 22 Agustus 2015, dengan menutup sepanjang jalan 68th Street dimana Konsulat Jenderal RI (KJRI) New York berlokasi,” kata Konsul Pensosbud Konsulat Jenderal RI New York Benny YP Siahaan dalam siaran pers yang diterima, Minggu (23/8/2015).

Benny mengungkapkan, pihaknya butuh waktu berbulan-bulan untuk mengantongi izin dari Pemerintah Kota New York untuk acara yang digelar Sabtu (22/8/2015) tersebut. Sepanjang jalan 68th Street yang merupakan lokasi gedung KJRI pun ditutup.

Lokasi street festival itu sangat strategis karena diapit jalan perbelanjaan tersohor dunia, yaitu Fifth Avenue dan Madison Avenue serta berseberangan dengan taman Central Park yang melegenda. Tidak heran, pengunjung tidak saja berasal warga lokal dan Diaspora Indonesia tetapi juga turis-turis yang berkunjung ke Central Park dan mereka yang mencuci mata sambil berbelanja di Madison Avenue dan Fifth Avenue.

“Dengan mengambil tema ‘Journey to Indonesia’, tidak kurang 2.000 pengunjung memenuhi jalan 68th Street silih berganti menikmati berbagai acara dan penampilan seni dan budaya yang ditawarkan pada Indonesian Street Festival yang dibuka oleh Konjen RI New York,” kata Benny.

Dalam acara yang dimulai dengan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya itu, berbagai tarian nusantara seperti Tari Saman, Tari Tor-tor, Tari Giring-giring, Tari Pakarena, serta fashion show aneka busana Nusantara mampu menyedot perhatian pengunjung. Berbagai workshop membatik, kaligrafi Jawa serta face painting bagi anak-anak juga disediakan guna memberikan edukasi bagi pengunjung tentang budaya Indonesia.

Tidak itu saja, aneka kuliner Nusantara dari berbagai pulau dijajakan. Antara lain seperti nasi rawon, lalampa, ayam taliwang, nasi kapau, rendang, rujak cingur serta berbagai jajanan pasar seperti lemper, lapis Surabaya, es cendol, pempek,dodol, wajik, asinan Betawi dan lainnya.

“Yang membuat sesaknya Indonesian Street festival tidak saja produk makanan yang dijajakan tetapi juga gedung KJRI New York juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung festival. Dibangun pada tahun 1891, gedung KJRI New York merupakan salah satu cagar budaya kota New York (landmark building) karena arsiteknya yang unik. Konon, gedung ini merupakan pilihan langsung Proklamator Presiden Soekarno yang terkenal memiliki selera tinggi,” ujarnya.

Pada acara itu, KJRI New York mendapat dukungan penuh dari berbagai komponen ormas masyarakat Indonesia di New York dan sekitarnya seperti Perwakrin serta Nusantara Foundation, Diaspora (IDN Tri State/New York-Jersey Connecticut), Mahasiswa (Permias). Untuk meramaikan acara Garuda Indonesia New York juga turut menjadi sponsor dengan membagikan 10 tiket gratis Garuda ke seluruh dunia dengan Garuda yang dapat diperoleh melalui kuis pertanyaan yang dilontarkan pembawa acara.

Sulit, berbelit-belit serta panjangnya proses yang harus dilalui untuk mendapatkan izin dari Pemkot New York menjadi salah satu alasan mengapa Indonesian street Festival selalu urung dilaksanakan sejak lebih dari setengah abad sejak KJRI dibuka di New York.

“Nampaknya pejuangan para pahlawan merebut kemerdekaan menjadi inspirasi para panitia pelaksana yang berhasil mematahkan mitos dan momok ketakutan gagalnya penyelenggaraan Indonesian Street Festival, selama 65 tahun KJRI New York berdiri. Merdeka!,” tutupnya.

Detik.com

 
1 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ