Orang Indonesia Pertama dan Satu-satunya Sebagai Ketua Majelis Umum PBB. Siapakah Dia?

Written by Akhyari Hananto Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Masa saya kecil dulu, saya sangat sering mendengar nama ini,  meskipun saat itu tak pernah tahu, siapa beliau dan apa saja yang beliau lakukan sehingga menjadi begitu sering namanya disebut. Saya baru tahu siapa beliau ketika ayah saya bercerita tentang wakil presiden RI yang ke-3.

Dia-lah Adam Malik, seorang mantan wakil presiden RI ke tiga. Karir yang ia bangun bukanlah semata-mata secara instan dia peroleh, ‘segambreng’ kiprahnya di dunia organisasi mulai dari kepemudaan sampai ke partai politik yang pernah ia buat semakin menunjukan kontribusi yang perlu di ingat oleh negara ini, dan layak untuk dijadikan refrensi sejarah. Adam Malik begitu konsistennya di dunia pergerakan kerakyatan dan jurnalis.

Sejak tahun 1945, Adam Malik menjadi anggota Pimpinan Gerakan Pemuda untuk persiapan Kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Bersama rekannya yang lain, Adam Malik terus bergerilya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Menjelang kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, dibantu tokok pemuda yang lain, dia pernah membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia danemi mendukung kepemimpinan Soekarno-Hatta, dia juga menggerakkan rakyat berkumpul di lapangan Ikada, Jakarta.

Karier Adam Malik diawali sebagai wartawan dan tokoh pergerakan kebangsaan yang dilakukannya secara autodidak. Di masa mudanya, ia sudah aktif ikut pergerakan nasional memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dengan modal satu meja tulis tua, satu mesin tulis tua, dan satu mesin roneo tua, mereka menyuplai berita ke berbagai surat kabar nasional. Inilah rekam jejak seorang Adam Malik :

 

Dan dia-lah, orang terus bergerilya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, sampai puncaknya menjelang kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, dibantu tokok pemuda yang lain, dia pernah membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia danemi mendukung kepemimpinan Soekarno-Hatta, dia juga menggerakkan rakyat berkumpul di lapangan Ikada, Jakarta.

Bukan saja di dalam negeri, di luar negeri pun nama Adam Malik memiliki ‘taring’ yang perlu dipertimbangkan oleh penduduk dunia. Pada tahun 1971, ia terpilih sebagai Ketua Majelis Umum PBB ke-26, orang Indonesia pertama dan satu-satunya sebagai Ketua SMU PBB. Saat itu dia harus memimpin persidangan PBB untuk memutuskan keanggotaan RRC di PBB yang hingga saat ini masih tetap berlaku.

H. Adam Malik pun akhirnya meninggal dunia setelah bertahan melawan kanker lever yang diderita, sampai akhirnya ia merasa tidak mampu melawan sakitnya, di Bandung, 5 September 1984 beliau menutup usia. Kemudian, isteri dan anak-anaknya mengabadikan namanya dengan mendirikan Museum Adam Malik.

(Dari berbagai sumber)

 
1 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ