Menkominfo Saksikan Perjanjian Kerjasama Liga Digital 2015

Written by Fahmiranti Widazulfia Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Demi mendorong daya saing aplikasi lokal Indonesia untuk berkompetisi dengan aplikasi asing yang semakin marak, para tokoh dunia teknologi Tanah Air melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama penyelenggaraan Liga Digital 2015.

Penandatanganan yang turut disaksikan oleh Menkominfo Rudiantara itu dilaksanakan pada hari Selasa (04/08) yang lalu, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD Tangerang.

Lebih lanjut, perjanjian kerjasama Liga Digital 2015 tersebut ditandatangani oleh Sapto Anggoro selaku Sekjen Klik Indonesia, Hari Sungkari selaku Sekjen Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI), M. Andy Zaky selaku CEO Teknopreneur Indonesia, serta Jamallul Izza, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Perlu diketahui, Liga Digital adalah kompetisi antar aplikasi-aplikasi lokal yang penilaiannya dilakukan berdasarkan performa nyata mereka di pasar dalam jangka waktu tertentu. Para perserta yang ikut dalam kegiatan ini juga akan mendapat fasilitas berupa platform hingga infrastruktur dari Liga Digital. Dua hal yang sangat dibutuhkan bagi developer aplikasi di tahap awal masuk pasar.

Tidak ketinggalan, pemenang dari Liga Digital akan diberi kesempatan publikasi luas, pertemuan dengan investor untuk penambahan investasi, inkubasi bisnis, sampai opportunity untuk membuat aplikasi mereka dipasang (pre-install) di smartphone lokal.

Lewat kompetisi yang diagendakan dua kali dalam satu tahun ini, diharapkan akan muncul aplikasi lokal unggulan yang bakal didorong oleh seluruh organisasi penyelenggara Liga Digital untuk bisa mendominasi pasar dunia.

Sapto Anggoro dari Klik Indonesia yang juga penggiat media nasional menyatakan, “Kegiatan ini akan kami sosialisasikan seluasnya, supaya menjangkau seluruh stakeholder serta bermanfaat bagi bangsa dan negara”.

Di samping itu, Liga Digital siap menjadi alat untuk mengukur kebutuhan dan memperkuat ekosistem digital nasional. Tujuannya adalah agar aplikasi lokal bisa mendapatkan fasilitas dan infrastruktur yang memadahi. Dengan begitu, aplikasi lokal dapat membangun daya saing dan basis pengguna semaksimal mungkin.

“Kegiatan ini merupakan inisiasi pembangunan industri aplikasi, bukan pengrajin aplikasi. Ada perbedaan mencolok antara membangun industri dengan menciptakan pengrajin. Membangun industri adalah mendesain segala sesuatu secara terukur, ujar Hari Sungkari dari MIKTI.

Beberapa pengurus inti APJII yang hadir di acara, antara lain Ketua Umum Jamallul Izza, Sekretaris Jenderal Henry Kashfy, dan lainnya, secara senada menyampaikan komitmen mereka dalam membantu mendorong para startup atau developer UKM dengan segenap platform serta infrastruktur yang dimiliki.

merdeka.com

Written by Fahmiranti Widazulfia Member at GNFI

a proud Indonesian | a passionate PR & traveler | an infographic designer fahmirantiw25.wordpress.com

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ