Students of Garuda Cendekia high school in south Jakarta, through their traditional dance and music group “Gardya”, had the opportunity to present a medley of Indonesian traditional dances in three different competitions at the Llangollen International Musical Eisteddfod, in Llangollen, the UK, from July 7 to 12.

Gardya won all the traditional dance competitions with the details as follows: first prize for Choreographed/Styled Traditional Folk Dance Competition, second prize for Children’s Traditional Folk Dance Competition and third prize for Traditional Folk Dance Competition in which 31 students under Gardya presented a medley of traditional Indonesian dances from various provinces.

The medley of traditional dances comprised the Rapa’i kipah dance of Aceh, piring dance of West Sumatra, Gending Sriwijaya dance of South Sumatra, kembang kipas dance of Jakarta, giring-giring dance of Central Kalimantan and tari yospan of Papua with live music of angklung (bamboo instruments from West Java) and talempong (percussion instruments from West Sumatra).

The seventh and 10th grade students got intensive dance and music instruction for seven months under Mira Arismunandar, choreographer and owner of the Gema Citra Nusantara (GCN) dance company. In the competition, Mira also presented her special choreography for the kembang kipas dance that was inspired by the story of Mirah, a Lioness warrior from Marunda, Jakarta.

The choreography used various traditional Batavian silat martial art movements and a fan as the weapon. Altarajoe arranged the musical composition that was also based on the Batavian musical style.

At the Llangollen International Musical Eisteddfod, usually called the Choral Music Festival, the jury gave grades based on the dance and music performances, costumes and the culture itself. Every dance-music showcase had a time limit of 8-10 minutes depending on the type of competition. The music that accompanied the dance performance had to be live and it was forbidden to use prerecorded music.

Numerous countries participated in the international event. The 31 students who were members of Gardya took part of the whole six days of the event, starting with an international parade, performing in the opening night ceremony and the three different competitions.

Fara Adelita Nasution

Llangollen, UK - See more at: http://www.thejakartapost.com/news/2015/07/15/your-letters-gardya-wins-3-dance-competitions-uk.html#sthash.OyD1fNY6.dpuf
Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar Anda...
READ NEXT
BACK TO TOP
Mengenal Aplikasi Masjidku Sebagai Karya Anak Bangsa Untuk Memakmurkan Masjid di Indonesia
Mengenal Aplikasi Masjidku Sebagai Karya Anak Bangsa Untuk Memakmurkan Masjid di Indonesia
Mengenal MasjidkuMasjidku adalah suatu inisiatif untuk memakmurkan masjid atau musholla melalui teknologi informasi dan komunikasi. Bentuknya adalah penyediaan aplikasi gratis untuk masjid dan juga umat Muslim yang mampu menghubungkan antara masjid atau musholla dengan umat. Masjid atau musholla yang terdaftar juga bisa mendapatkan website gratis. Aplikasi dan website ini bermanfaat sebagai :Media informasi yakni mendorong
Misteri "Flying Dutchman", Kapal SS. Ourang Medan
Misteri "Flying Dutchman", Kapal SS. Ourang Medan
Suatu hari di bulan Juni 1947, 2 kapal Amerika yang sedang berada di Selat Malaka -- City of Baltimore dan Silver Star -- menerima pesan darurat dari kapal dagang milik Belanda, SS Ourang Medan Atau "Orang Medan". Seorang operator di kapal Ourang Medan mengirimkan kode Morse. Isinya: "Semua awak kapal, termasuk kapten terbaring sekarat di ruang peta (chartroom) dan anjungan. Mungkin semuanya telah meninggal dunia."
Lampu dari Bakteri yang Tahan Seumur Hidup Karya Mahasiswa Malang
Lampu dari Bakteri yang Tahan Seumur Hidup Karya Mahasiswa Malang
Satu lagi inovasi anak bangsa. Seorang mahasiswa Fakultas Perikananan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya berhasil mengubah bakteri menjadi lampu hemat energi. Di tangan Elok Fitriani Tauziat, Nurhasna Fauziyyah, dan M. Alfian Arifin, bakteri Bioluminescene diolah menjadi lampu biolie yang menghasilkan cahaya 10,68 watt. Lampu ini mampu menerangi ruangan dalam radius 68 meter.
Diakui Tanggap dalam Tindak Terorisme, Indonesia Pimpin Sidang KTT ASEAN-AS
Diakui Tanggap dalam Tindak Terorisme, Indonesia Pimpin Sidang KTT ASEAN-AS
Di kawasan ASEAN, Indonesia dinilai telah melakukan upaya-upaya pemberantasan terorisme dan ekstremisme dengan baik. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan apresiasi dari masyarakat dunia bagi Indonesia terhadap sikap cepat tanggap para aparat keamanan Indonesia dalam menangkap teroris pada kejadian bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari lalu.
Joey Alexander : Jangan Pernah Menyerah !
Joey Alexander : Jangan Pernah Menyerah !
Pianis Indonesia, Joey Alexander memang sudah dipastikan gagal meraih penghargaan musik Grammy 2016. Bocah berusia 12 tahun itu kalah dari dua musisi Jazz, John Scofield dan Christian McBride. Namun dibalik kegagalan itu, Joey menyimpan kisah menarik dan pesan yang dapat menjadi inspirasi dan semangat bagi kita semua.
Masalah Menjadi Berkah Sungai Citarum
VIDEO 15 hours ago