DSC_9524-e1384880125412

Kesenian reog Ponorogo berhasil meraih Piala Departemen Tenaga Kerja Taichung dalam ajang pekan budaya internasional yang diikuti para tenaga kerja asing di Taiwan.

"Saya sangat bangga dan senang atas keberhasilan ini. Semoga teman-teman TKI (tenaga kerja Indonesia) dapat terus mengharumkan nama bangsa," kata Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Arief Fadillah, Senin.

Pekan budaya internasional yang digelar di Taichung, Minggu (7/6) itu diikuti 15 kelompok seni dari berbagai negara. Reog Ponorogo dibawakan oleh para TKI yang tergabung dalam Paguyuban Seni Reog Singo Barong Taiwan.

Depnaker Taichung menyelenggarakan ajang tersebut setiap tahun untuk memperkenalkan budaya para tenaga kerja asing kepada masyarakat Taiwan.

Selain itu, kegiatan tersebut menjadi wadah bagi para TKI yang memiliki bakat seni dan budaya.

"Kami sangat berharap ajang kegiatan seperti ini terus digelar secara rutin untuk mengasah kreativitas kami dalam berkesenian," kata Ketua Paguyuban Seni Reog Singo Barong Taiwan, Achmad Sugiartono.

Ia pun merasa bangga karena seni yang disuguhkannya mampu menarik perhatian masyarakat Taiwan sekaligus berhasil menyisihkan duta seni dari Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Warga Taichung yang mengisi libur akhir pekan di taman kota tersebut juga mengabadikan aksi para seniman reog yang sehari-hari bekerja di berbagai sektor industri di Taiwan.

"Keberhasilan ini juga melecut semangat kami untuk menunjukkan jati diri bangsa yang kaya akan budaya dan seni kepada masyarakat internasional di Taiwan," kata Sugiartono didampingi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Iman Adipurnama.

disadur dari ANTARA
Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar Anda...
READ NEXT
BACK TO TOP
Misteri "Flying Dutchman", Kapal SS. Ourang Medan
Misteri "Flying Dutchman", Kapal SS. Ourang Medan
Suatu hari di bulan Juni 1947, 2 kapal Amerika yang sedang berada di Selat Malaka -- City of Baltimore dan Silver Star -- menerima pesan darurat dari kapal dagang milik Belanda, SS Ourang Medan Atau "Orang Medan". Seorang operator di kapal Ourang Medan mengirimkan kode Morse. Isinya: "Semua awak kapal, termasuk kapten terbaring sekarat di ruang peta (chartroom) dan anjungan. Mungkin semuanya telah meninggal dunia."
Lampu dari Bakteri yang Tahan Seumur Hidup Karya Mahasiswa Malang
Lampu dari Bakteri yang Tahan Seumur Hidup Karya Mahasiswa Malang
Satu lagi inovasi anak bangsa. Seorang mahasiswa Fakultas Perikananan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya berhasil mengubah bakteri menjadi lampu hemat energi. Di tangan Elok Fitriani Tauziat, Nurhasna Fauziyyah, dan M. Alfian Arifin, bakteri Bioluminescene diolah menjadi lampu biolie yang menghasilkan cahaya 10,68 watt. Lampu ini mampu menerangi ruangan dalam radius 68 meter.
Diakui Tanggap dalam Tindak Terorisme, Indonesia Pimpin Sidang KTT ASEAN-AS
Diakui Tanggap dalam Tindak Terorisme, Indonesia Pimpin Sidang KTT ASEAN-AS
Di kawasan ASEAN, Indonesia dinilai telah melakukan upaya-upaya pemberantasan terorisme dan ekstremisme dengan baik. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan apresiasi dari masyarakat dunia bagi Indonesia terhadap sikap cepat tanggap para aparat keamanan Indonesia dalam menangkap teroris pada kejadian bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari lalu.
Joey Alexander : Jangan Pernah Menyerah !
Joey Alexander : Jangan Pernah Menyerah !
Pianis Indonesia, Joey Alexander memang sudah dipastikan gagal meraih penghargaan musik Grammy 2016. Bocah berusia 12 tahun itu kalah dari dua musisi Jazz, John Scofield dan Christian McBride. Namun dibalik kegagalan itu, Joey menyimpan kisah menarik dan pesan yang dapat menjadi inspirasi dan semangat bagi kita semua.
Masalah Menjadi Berkah Sungai Citarum
VIDEO 15 hours ago
Mahasiswa UB berhasil Ciptakan Obat Diare Alternatif Untuk Kelinci
Mahasiswa UB berhasil Ciptakan Obat Diare Alternatif Untuk Kelinci
Membuat inovasi produk seharusnya berawal dari permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh tiga mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UB) Malang ini. Berawal dari keluhan peternak kelinci di daerah Karangploso, Kabupaten Malang, mereka berusaha memecahkan persoalan penyakit diare yang sering dialami oleh kelinci ternak.Tiga mahasiswa tersebut adalah Rhezaldian Eka